Yong Hwa duduk lesu dikursinya. Setelah pertemuan singkat itu membuatnya benar-benar kehilangan akal sehatnya. Selama lima tahun terakhir setelah wanita itu memutuskan pergi dari Korea, hidup Yong Hwa begitu berbeda, semuanya terasa hambar. Hingga dua tahun terakhir Yong Hwa mendapatkan informasi tentang wanita itu yang ternyata menetap di Paris untuk mendalami hobinya sebagai designer. Yong Hwa tau segala macam tentang wanita itu, dimana gadis itu tinggal, tempat kesukaan gadis itu saat di Paris, dia dekat dengan siapa, dengan laki-laki macam apa, Yong Hwa tau semuanya. Dan pagi ini yang membuatnya gelisah adalah kedatangan wanita itu yang kembali ke Korea. Tapi ia melewatkan satu hal, ia tidak pernah tau jika wanita itu akan tinggal disebelah bangunan apartemennya, benar-benar kejutannya yang mendebarkan.
Yong Hwa menghela nafasnya saat sekretarisnya datang dengan membawa tumpukan laporan yang harus ia periksa. Begitu membosankan. Tapi ini demi kemajuan perusahaan yang ia bangun.
Ya, tiga tahun yang lalu kesehatan ibu Yong Hwa memburuk dan akhirnya meninggal, Yong Hwa memutuskan untuk pergi dari kediaman keluarga Jung dan memutuskan untuk mengontrak meskipun pada nyatanya dia telah berdamai dengan ayah tirinya. Tapi Yong Hwa hanya merasa tidak pantas untuk kehormatan itu lagi, Yong Hwa merasa ia hanya sebagai beban jika terus berada disana. Hingga akhirnya dengan susah payah Yong Hwa membangun bisnisnya sendiri dan tanpa diduga, hanya memerlukan waktu setahun semua kerja keras Yong Hwa terbayarkan. Perusahaan Yong Hwa semakin besar dan terkenal, banyak yang mengajaknya bekerja sama untuk proyek yang besar dan tentu semuanya ini Yong Hwa lakukan untuk bisa menunjukan pada dunia, jika ia bisa melakukan hal tanpa bergantung pada nama besar keluarga Jung dan tentu, semua ini untuk gadis tercintanya.
"Ah, apa yang harus kulakukan ?" tanyanya sendiri memikirkan banyak hal yang mulai menggerayangi pikirannya.
***
"Jeong Hyun oppa !!" teriak keras seorang perempuan menggema diseluruh sudut rumah benuansa klasik itu. Tanpa perlu berteriak ulang lagi seseorang yang ia panggil datang dengan nafas yang tersengal.
Laki-laki itu tidak datang sendiri. Ia datang bersama tiga jagoannya yang berada dipunggung belakangnya, bergantung dileher dan berada digendongan kirinya. Sedangkan satu lagi berada digendongan kanannya adalah seorang anak perempuan yang begitu manis yang akan selalu membuat isi rumah menjadi ricuh karena obsesinya yang ingin mempunyai pengawal.
"Aigo !!! Joo Ni-ya, Joo Na-ya lepaskan appa mu. Nanti lehernya bisa putus" kedua anak itu pun langsung melepaskan pelukannya. Dan berlari memeluk ibunya.
"Anak pintar"
"Eomma !!! Appa sangat kuat. Appa menggendong kami dari lantai dua hingga dapur" ucap Joo Na, anak kedua dari pasangan itu. Orang yang dipanggilnya eomma itu hanya tertawa kikuk mendengar celoteh anaknya. Ia melihat suaminya tidak sekuat anaknya bilang tadi, bahkan sekarang laki-laki itu terbatuk, nafasnya terputus-putus, wajah putihnya merah pucat. Ia sangat terlihat tidak bagus.
"Arraseo. Appa sangat kuat. Kalian berdua turun juga" pintanya kepada kedua anaknya yang lain yang masih berada digendongan Jong Hyun.
Tanpa diminta dan tanpa aba-aba keempat anak mereka pun langsung duduk menuju ruang makan saling berhadapan.
"Huwaa~ eomma membuat makanan yang banyak" teriak Joo Mi anak ketiga mereka.
"Jangan makan terlalu banyak Joo Mi-ya. kau akan semakin gendut nanti" kata Joo Ni menggoda adiknya.
"Hyung !!!"
"Joo Ni-ya !!!" peringat Jong Hyun.
"Hihi. Joo Ni hanya bercanda appa"
"Jadi apa yang membuat mu memasak begitu banyak sayang ?" tanya Jong Hyun pada Seung Yeon, membuat keempat anaknya juga menatap ingin tau kearah Seung Yeon.
"Oppa tidak tau ?" Jong Hyun hanya menggeleng pelan.
"Shin Hye eonni, dia telah datang"
"Jinjja ???"
"Shin Hye imo ??? eomma, apa Yu Mi sekarang bisa bertemu Shin Hye imo secara langsung ?"
"Tentu saja sayang, Yu Mi bisa bertemu Shin Hye imo"
"Yeeee~" teriak Yu Mi girang, membuat orang tuanya hanya bisa tersenyum senang. Yu Mi benar-benar sangat menyukai Shin Hye, selama ini mereka hanya menyapa lewat telpon dan sekarang ia akan bertemu imo nya secara langsung. Bukan kah itu menyenangkan ?
***
Suasana diapartemen itu begitu sunyi, padahal sang pemilik sudah berada dikediamannya sekarang. Kejadian tadi pagi membuatnya malas untuk melakukan apa pun bahkan hanya untuk mencuci mukanya, dia sangat malas.
"Shin Hye-ya !!!"
"Kenapa kalian tidak bilang jika Yong Hwa telah menikah ?"
"Shin, aku benar-benar tidak...."
"Sejoo-ya !! kau tau bukan, sampai sekarang aku bahkan masih sangat mencintainya ?"
"Arra..."
"Jadi untuk apa aku kembali ke Korea jika bahkan kebahagiaan ku disini telah hilang ?"
Sejoo dan Tan hanya saling menatap. Mereka tidak tau harus melakukan apa untuk Shin Hye. Semua terjadi begitu mendadak. Semua benar-benar diluar dugaan.
Sejoo mendekat pada Shin Hye, menepuk pelan punggung Shin Hye yang bergetar. Semuanya bagai mimpi buruk.
Setelah malam itu, setelah pesta pernikahan Jong Hyun dan Seung Yeon. Besok paginya Shin Hye berangkat ke Paris seperti yang sudah ia rencakan. Ia ingin lebih mendalami dunia designer, dan yang paling penting, ia ingin menjauh dari Yong Hwa, melupakan Yong Hwa. Namun setelah lima tahun berakhir, perasaannya bahkan tak berubah sekalipun, lebih parah rasa rindu pada Yong Hwa semakin menyapanya saat ia sendiri. Semua tentang Yong Hwa begitu hebat berputar dikepalanya dan akhirnya dia memutuskan untuk pulang, dia ingin membicarakan soal perasaannya pada Yong Hwa. Tapi, belum menanyakan pun dia sudah mendapatkan jawabannya. Jawaban yang benar-benar menggores hatinya. Yong Hwa tidak mencintainya !!!
tbc....

KAMU SEDANG MEMBACA
My Beloved Brat
Fanfiction"Apa kau akan menerima ku dengan keadaan yang seperti ini ? Kuharap ini cinta tulus darimu" -PSH- "Aku menggilai mu, aku akan berubah untuk meyakinkan bahwa aku mencinta mu tulus" -JYH-