23

1.9K 149 19
                                    

Yong Hwa berjalan sekitar taman, memperhatikan banyak objek yang membuat sedikit senyum nya berkembang. Seharusnya ia mengambil jalan yang berbeda arah dengan jalan yang ia pijaki sekarang, itu membuatnya harus mengelilingi taman itu untuk menuju tempat parkir mobilnya. Mau bagaimana lagi, semua sudah terlanjur, jika ia kembali lagi sama saja ia juga akan memerlukan banyak waktu. Lagi pula tidak ada salahnya berjalan-jalan sebentar toh ia juga sedang memerlukan banyak energi positiv dari sekelilinya.

Mata tajam dengan lensa hitam itu terus menyeleksi setiap orang-orang yang ia lewati, memperhatikan setiap tingkah laku orang-orang sekelilingnya, memperhatikan banyak anak kecil yang tertawa lepas, saling mengejar satu sama lain membuatnya mengingat bagaimana kehidupan kelam masa kecilnya. Masa kecil yang penuh dengan tekanan dimana waktu bermainnya hanya digunakan untuk belajar dan memahami bagaimana cara berbisnis. Dan semua itu bukan hal yang sia-sia, buktinya namja kecil yang menyedihkan itu sudah sangat mampu membeli semuanya, bahkan membeli kebahagiaan fananya sekalipun. Ya, hanya kebahagiaan fana.

Ia menghentikan langkahnya saat matanya melihat dua pasang anak kecil -namja, yeoja- sedang bertengkar, mempermasalahkan bentuk tubuh sang yeoja yang terlihat gembul tapi begitu manis dimata Yong Hwa.

"Ada apa ?" kata Yong Hwa lembut, membelai kepala yeoja yang sedang menangis terisak tersebut dengan penuh sayang.

"Erg... Jong Mi menga..takan jik..aa Hye Mi wani..ta ya..ang gembul.. dan sangat jel...ek"

"Apa ? kenyataannya memang begitu. Hye Mi itu gembul dan jelek. Benarkan ahjussi ?"

Yong Hwa tersenyum simpul. Berjongkok didepan kedua anak kecil yang baginya kelihatan sangat manis.
"Semua wanita itu cantik. Hye Mi memiliki tubuh gembul pun ia akan tetap sangat cantik. Dan tidak ada yang bisa mengalahkan kecantikan Hye Mi" ujar Yong Hwa membuat gadis gembul didepannya itu menghentikan tangisnya.

"Bagaimana bisa ahjussi mengatakan Hye Mi cantik ? Itu hanya akal-akalan ahjussi kan ?" protes namja kecil yang memasang muka tak sukanya, Jong Mi.

"Hye Mi gadis cantik. Jika Jong Mi tidak menyadarinya sekarang maka Jong Mi akan mengatakan Hye Mi gadis yang sangat cantik saat besar nanti"

"Kenapa seperti itu ?" tanya Jong Mi penasaran.

"Karna saat besar Jong Mi akan tau dengan baik perempuan seperti apa yang bisa dibilang cantik. Dan ahjussi yakin jika Hye Mi adalah perempuan tercantik dimata Jong Mi nanti"

"Kau dengar itu ? Aku, Jung Hye Mi bukan yeoja jelek" bangga Hye Mi, menjulurkan ilat pendeknya pada Jong Mi yang menatapnya tak suka.

"Aish, kita lihat saja nanti. Ayo pulang !!! ahjussi kami pulang ne" pamit Jong Mi dan Hye Mi. Mereka menunduk hormat kemudian saling bergandeng tangan untuk menyelaraskan setiap jejak kaki mereka.

"Eoh hati-hati" Yong Hwa tersenyum begitu manis. Anak kecil memang seperti seorang malaikat yang begitu menyenangkan. Bertengkar sebentar kemudian saling memberi pelukan hangat. Menikmati tawa mereka setiap harinya tanpa segala macam masalah yang mereka hadapi. Masa kecil yang indah bukan jika dapat merasakan itu ?

Yong Hwa kembali berjalan melewati tempat terakhir kali ia bersama Shin Hye. Dia tau dia harus menemui gadis itu hari ini, hari dimana ia akan meminta jawaban Shin Hye, tapi ia yakin gadis itu tidak akan datang karna bahkan selama satu bulan itu dia menjauhi gadis cantiknya, gadis yang sekarang benar-benar mulai ada dihatinya, bukan untuk melampiaskan semua nafsunya lagi tapi dia benar-benar mencintai wanita itu tulus.

Matanya menangkap sesuatu, sesuatu yang seharusnya tidak disana, apa pikirannya salah ? atau itu milik orang lain ?

***

Eun Sang dan Tan berjalan berjalan bergandeng tangan, hanya seulas senyuman yang menghiasi perjalan mereka. Begitu sangat bahagia. Itulah gambaran dari raut wajah mereka. Siapa pun yang melihat juga pasti akan mengerti.

Senyum Eun Sang seketika lenyap, saat mata bulatnya bertemu tatap dengan mata tajam seorang laki-laki yang ia kenal. Laki-laki yang pernah tidur bersamanya, Park Se Joo.

"Waeyo chagiya ?" tanya Tan yang ikut menghentikan langkahnya. Kepalanya menoleh pada seseorang yang berada didepan mereka, lebih tepatnya berada didepan Eun Sang.

"Eun Sang-ssi !!! kemana saja kau eoh ? aku setiap hari menyakan pada Gyu Won keberadaan mu tapi dia bahkan tidak tau keberadaan mu"

"Mau apa kau ?" tanya Eun Sang dingin.

"Wah, kenapa begitu menyeramkan ? ayolah, perlakuan mu sungguh tidak sopan, bersikap manislah sama seperti saat berada ditempat tidur"

"Apa maksud mu ?" tanya Tan penasaran.

Se Joo menatap kaget pada laki-laki yang berada disebelah Eun Sang, sungguh Se Joo tidak menyadari ada orang lain disana, haha.
"Oh, nuguya ? Ah, kau kekasih Eun Sang ?" tebak Se Joo

"Ani, aku calon suaminya"

"Oh, omo !!! ah, mianhe Eun Sang-ssi aku tidak tau jika dia calon suami mu. Sepertinya waktu ku salah" ucap Se Joo menyesal, tapi Eun Sang tau laki-laki itu tidak menyesal, bahkan Eun Sang melihat ada kelicikan disenyum laki-laki itu.

"Apa mau mu ? katakan semuanya pada ku !!!" Tan yang memang tak sabar, berusaha untuk membuat Se Joo menceritakan semua hal yang ia tidak tau.

"Jadi...."

"Park Se Joo-ssi"

***

"Aku tidak yakin apa kau akan datang atau tidak. Maka dari itu aku juga menulis ini. Kau mengingat hari ini kan ? jika kau membaca surat ini kau pasti mengingatnya, haha. Baiklah, aku akan keintinya saja AKU MENCINTAI MU sangat mencintaimu. Mungkin kau akan menganggap ku rendah tapi itu kenyataannya. Aku bahkan tak perduli jika ternyata pada akhirnya kau mempermainkan ku hanya untuk memenuhi nafsu mu. Ini sudah satu bulan sejak pertemuan terakhir kita, bunga mawar orange yang cantik itu bahkan telah layu setelah tiga hari kau memberikannya padaku, tapi aku selalu menggantinya dengan yang baru. Dan hari ini merupakan hari terakhir aku menggantinya, aku sudah memutuskan semua. Jika kita tidak bertemu hari ini aku juga akan menghentikan perasaan ku untuk mu Jung Yong Hwa. Berbahagialah dengan kehidupan mu yang sesungguhnya"

Yong Hwa terus mengendarai mobilnya, ia begitu gusar dengan apa yang harus ia lakukan. Ia juga mencintai Shin Hye, sangat mencintai gadis itu. Tapi apa Shin Hye bisa menerima kenyataan jika Yong Hwa bukanlah anak kandung dari pengusaha J-empire ? apa Shin Hye masih akan mencintainya ?

Hatinya begitu terpukul saat membaca surat yang mengatakan jika Shin Hye akan menghentikan perasaannya. Sungguh Yong Hwa tidak ingin cinta tulusnya tak terbalas. Tapi egonya begitu keras membuatnya harus bersembunyi selama ini tanpa memberi kepastian pada gadis itu.

Yong Hwa memarkir mobilnya disebuah club yang tidak asing lagi untuknya. Club yang memang akhir-akhir ini kembali menjadi temannya. Yong Hwa memasuki club itu, mengedarkan pandangannya untuk mencari seseorang yang begitu dirindukannya selama satu bulan ini. Ia yakin jika wanita itu sedang berada ditempat ini, hingga mata elangnya membulat. Tangannya terkepal kuat melihat adegan panas disekitar loby club, laki-laki sialan itu begitu berani menyentuh Shin Hye nya. Apa dia tidak mengenal siapa pemilik gadis itu ? Dan juga kenapa Shin Hye begitu saja pasrah dengan setiap perlakuan laki-laki brengsek itu ?

Buukk.....

-tbc-

My Beloved BratTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang