Jonghyun berlari disekitaran koridor rumah sakit, mencari ruang rawat Seungyeon dengan wajah yang benar-benar sangat panik. Ia mengedarkan pandangannya, hingga ia melihat sepasang -yeoja namja- sedang duduk dikursi dengan yeoja yang telah bersandar pada bahu namja itu.
Jonghyun yang melihat itu mencoba untuk menahan amarahnya. Ini kedua kalinya ia melihat namja itu bersama Shinhye saat Jonghyun berada di klub malam itu. Ia benci melihat laki-laki itu yang bisa dengan mudahnya membuat Shinhye tertawa dan sekarang ia melihat ada rasa nyaman saat Shinhye berada didekat namja itu. Kyaaa~ Lee Jonghyun !!! Apa yang kau pikirkan sekarang eoh ??? Yeoja mu, selingkuhan mu, wanita tercinta mu sedang sakit, kau malah mencemburui pasangan yang bahkan mereka hanya berstatus teman ? Aigoo~ Lee Jonghyun-ssi. Neo nappeun !!
Sadar akan Seungyeon, Jonghyun berjalan kearah Shinhye dan Yonghwa, membuat mereka berdua berdiri dari tempat duduknya. Jonghyun menatap tak suka pada Yonghwa yang kemudian menatapnya kembali dengan tatapan 'ada apa denganmu ?'
"Masuklah ! Seungyeon ada didalam" ucap Shinhye yang berhasil membuat Jonghyun melempar pandangan ke arah yeoja didepannya itu.
"Emm~ gomawo Shinhye-ya"
"Eoh, ah~ cham, berilah Seungyeon nutrisi dan gizi yang cukup, itu bagus untuk janin yang dikandungnya, dan jangan biarkan dia terlalu lelah"
"Janin ? Seungyeon hamil ?" tanya Jonghyun tak percaya.
"Emm~ masuklah, aku akan pulang"
"Kajja Yonghwa-ya" lanjut Shinhye yang telah memgambil langkahnya mendahului Yonghwa.
Jonghyun masuk keruangan serba putih itu, dilihatnya seorang yeoja masih terbaring pulas diatas kasur dengan tangan kanan yang telah diinfus. Ia melihat gadinya itu tersenyum dalam tidurnya, sangat manis. Entah apa yang membuat wanita itu tersenyum senang seperti itu.
Jonghyun lantas menyibak rambut yang dengan nakalnya menutupi wajah putih bersinar itu. Ia menciumi punggung tangan halus milik yeoja itu sebelum akhirnya menatap nanar kearah perut gadisnya yang masih datar.
"Mianhe Seungyeon-ah, kau pasti sangat kelelahan. Aku akan terus bersamamu sayang"
***
Yonghwa berulang kali melirik Shinhye yang terlihat melamun menatap keluar jendela mobil. Ia tak tau apa yang gadis itu pikirkan, lagi pula Yonghwa bukan seseorang yang ingin mengetahui masalah orang lain, apalagi yeoja di sampingnya ini. Namun ada sesuatu yang menggelitik perasaannya saat mendapati wajah sedih Shinhye yang hanya terlihat dari samping.
Yonghwa tak berniat sama sekali mengganggu lamunan rekan bisnisnya itu, tapi nalurinya sebagai laki-laki mengatakan jika ia hanya perlu sedikit menenangkan perasaan Shinhye, ya~ sebagai teman Shinhye, Yonghwa hanya perlu sedikit melakukan itu. Ia lantas menggapai tangan kanan Shinhye, membawa genggaman itu keatas pangkuannya.
Shinhye tersadar saat tangan kekar itu menautkan jari-jari tangan mereka, Ia menatap bingung, namun berubah menjadi tatapan yang penuh dengan arti saat tangan kekar itu mengelus lembut punggung tangannya yang telah berada diatas paha Yonghwa.
Yonghwa terus membelainya, memberikan kenyamana disetiap sentuhan kulit mereka namun ia terus memfokuskan pandangannya kearah jalannya membiarkan Shinhye menatap wajahnya yang tegas.
***
Eunsang terbangun dari tidurnya saat pendengarannya mendapati suara pintu terbuka. Ia keheranan saat mendapati Tan masuk sengan lilitan handuk yang berada dipinggangnya. Eunsang tau jika Tan harus mencari pekerjaan tapi tidak sepagi ini pikir Eunsang. Gadis itu pun beranjak dari tempat tidurnya, berjalan menghampiri Tan dan memeluk namja itundari belakang. Ia bisa merasakan dingin kulit tubuh Tan yang toples.
KAMU SEDANG MEMBACA
My Beloved Brat
Fiksi Penggemar"Apa kau akan menerima ku dengan keadaan yang seperti ini ? Kuharap ini cinta tulus darimu" -PSH- "Aku menggilai mu, aku akan berubah untuk meyakinkan bahwa aku mencinta mu tulus" -JYH-