1

3.8K 215 20
                                    

Dentuman keras musik memekik telinga begitu sangat terdengar jelas ditempat ini. Kilauan cahaya warna warni terpancar memecah kegelapan disebuah ruangan yang begitu sangat ramai. Dentingan gelas-gelas kaca juga ikut menyeruakan suaranya, bahkan tak jarang terdengar kicauan-kicauan aneh dari beberapa orang ditempat ini, ditempat yang bagi sebagian orang bisa menghilangkan penat atas pekerjaannya hari ini. Terlihat seorang namja telah tersandar pada sofanya, entah kenapa tapi bisa dipastikan ia sedang mabuk berat sekarang, dua orang wanita cantik dengan pakaian minim di kedua sisinya pun ikut kehilangan kesadarannya, mereka bahkan tersenyum-senyum aneh sambil kedua nya memainkan kancing kemeja laki-laki itu.

"Kalian berdua pergilah !!!" mereka bertiga mendongakan kepala saat mendapati sosok laki-laki yang terlihat tidak baik-baik saja menatap tajam kearah mereka.

Tanpa mengungkapkan apapun mereka bertiga kini kembali kealam mereka, lagi-lagi tersenyum aneh, seolah mengejek pada namja yang menatap mereka dengan kesal.

Akhirnya karna sudah tak tahan, namja itu pun menyeret kedua wanita itu untuk berdiri dari tempatnya, membuat kedua wanita itu menatap tak suka padanya dan melihat kearah laki-laki yang masih terduduk disofanya. Mereka harus menelan kekecewaan saat laki-laki itu mengangguk mengisyaratkan "kalian pergilah" mau tidak mau kedua perempuan itu pun pergi, namun keduanya tetap meninggalkan kecupan kilat pada bibir tebal laki-laki itu, membuat sang laki-laki yang berada di alam bawah sadarnya terkekeh pelan.

"Tsk, Choi Jonghoon, kau benar-benar pengganggu" ucapnya saat kedua wanita yang bersama nya pergi meninggalkan mereka.

"Yya~ Jung Yonghwa. Apa kau gila ? Kau tidak takut jika ada yang mengenali mu eoh ? melihat mu bermain dengan wanita-wanita itu ?"

Namja bernama Jung Yonghwa itu pun hanya tersenyum miring mendengarkan ocehan panjang dari sahabatnya itu. Ia tau, dan bahkan sangat paham, sebenarnya ia juga takut jika ada seseorang yang mengenalinya sebagai Direktur J-empire tapi mau bagaimana, ia juga manusia biasanya yang benar-benar sangat perlu hiburan.

Tanpa menjawab pertanyaan sahabatmya itu, dengan kesadaran yang tersisa, Yonghwa mengambil botol wine keenamnya, menuangkan nya pelan pada gelas kaca didepannya.
"Lalu kau, ada apa dengan penampilan mu eoh ?" tanya nya saat tatapan nanarnya mendapati muka lusuh Jonghoon.

"Ah~ yeoja gila itu, dia memeras ku lagi" jawabnya frustasi, menghempaskan pantatnya pada sofa yang berada diseberang tempat duduk yonghwa.

"Nugu ? Hyejeong ?"

"Siapa lagi jika bukan dia. Ah~ aku akan benar-benar berakhir" Jonghoon mengusap wajahnya kasar, membuat Yonghwa kembali terkekeh.

Yonghwa kembali menuangkan wine pada gelas, bukan gelasnya melainkan gelas lainnya untuk Jonghoon
"Kalau begitu akhiri saja hidupnya, jika kau tidak ingin berakhir" dengan sekejap Jonghoon menyemburkan wine yang tadinya akan meluncur ke tenggorokannya, ia membulatkan matanya mendengar ucapan polos sahabatnya.

"Kau gila ?"

"Aku benar bukan"

"Aku tidak ingin"

"Kalau begitu biarkan dia memerasmu, cepat atau lambat ia akan tau laki-laki yang diperasnya pun tak sekaya yang ia kira" Yonghwa kembali terkekeh, saat tatapan nanar mendapati wajah tak percaya Jonghoon, laki-laki itu benar-benar sangat polos bagi Yonghwa tapi sebenarnya ia sangat liar, tak heran jika sekarang Jonghoon dipermainkan oleh wanita yang sangat ia cintai.

"Ternyata benar" ucap Jonghoon menggantung, membuat Yonghwa mengernyitkan dahinya.

"Orang mabuk itu benar-benar sangat polos dan jujur. Aku membencinya" sambungnya, membuat tawa Yonghwa pecah di antara suara musik yang begitu keras.

My Beloved BratTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang