Terlihat diruang makan, seorang ibu sedang menyiapkan beberapa makanan untuk disantap sarapan bersama
"Pagi maa paa" ucap seorang perempuan yang baru saja keluar dari kamar nya dengan membawa tas bersiap berangkat kesekolah nya
"Pagi clara" balas mama dan papa nya
"Selena mana maa ?" tanya perempuan itu
Yaa Selena adalah adik dari perempuan itu yang bernama Clara, dia sangat menyayangi adik nya tapi ternyata rasa sayang nya itu yang membuat awal penderitaan nya walaupun dia sudah mencoba bersabar
"Ada dikamarnya, oiya handphone mu mana Ra ? Adik mu itu ingin handphone seperti punya mu" ucap mama
"Maksud mama ?" Clara tidak mengerti dengan ucapan mamanya
"Yaa maksud mamaa...." belum selesai mama nya berbicara sudah di potong oleh selena
"Mamaaaa, aku memang ingin handphone seperti kaa Clara tapi bukan milik nya aku ingin yang baru" ucap Selena merengek keluar dari kamarnya
"Baiklah nanti papa belikan" ucap papa menghentikan rengekan Selena
"Yeeeee horeeee" selena kegirangan berlari kecil memeluk papa nya
"Oiya maa paa aku juga butuh sepatu dan uang ujian ku belum ayah berikan" ucap Clara
"Bersabarlah, uang papa hanya cukup untuk membelikan handphone Selena" ucap papa sambil menyeruput kopi nya
"Tapi paa ini lebih penting daripada handphone" Clara mencoba membantah
"Clara!" Bentak papa
"Baiklah aku berangkat sekolah saja" Clara langsung bangkit dari duduknya tanpa sarapan karena sudah muak dengan papa nya
"Aku juga berangkat paa maa" Selena mencium kedua pipi orang tuanya
"Iyaa hati hati nak" ucap mama dan papa berbarengan
Disepanjang perjalanan ke sekolah clara terus menerus menggerutu atas sikap papa nya
"bagaimana bisa handphone didahulukan dari ujian, ahh baiklah demi Selena aku akan mengalah asal dia bahagia, bisa bisa nya mama meminta handphone ku untuk Selena ini kan hasil jeripayah ku bekerja di cafe part time semenjak mereka lebih mementingkan keinginan dan kebutuhan Selena" keluh Clara diperjalanan nya ke sekolah dengan kaki menendang semua kerikil yang menghalangi jalannya
Di sekolah hari ini Clara bertemu dengan teman teman yang sok modis dan gaul dengan fasilitas dari orang tua, mereka hanya gemar menghina teman lainnya yang kekurangan
"Rasanya ingin ku bunuh mereka satu persatu agar tidak bisa membanggakan sesuatu yang bukan diperoleh dengan usaha sendiri, sepertinya aku harus melanjutkan kerja part time ku agar bisa membayar uang ujian sekolah" batin Clara memperhatikan teman temannya yang sok kaya dengan tatapan sinis
Dikelas lainnya Selena sedang memberitahukan pada semua temannya bahwa dia akan membeli handphone baru yang tercanggih, Clara yang mendengar kabar tersebut mendengus sebal
"bisa bisa nya dia membanggakan hal tersebut padahal itu dibelikan papa dan menunda uang ujian ku, ahh aku memang ditakdirkan berusaha sendiri semenjak dia masuk SMA" Clara memutar bola matanya jengah
Pelajaran pun selesai, semua murid berhamburan keluar sekolah untuk pulang ke rumah masing masing kecuali Clara, dia harus ke cafe bekerja demi uang ujian yang harus dibayarkan nya 2 hari lagi
Selena pulang lebih dulu kerumahnya, sedangkan Clara harus melanjutkan aktivitasnya sebagai pelayan paruh waktu di salah satu cafe
"Kau tidak bersama kakakmu selena ?" tanya mama mendapatkan Selena pulang sendirian
"Tidak maa, aku tidak bertemu nya pulang sekolah tadi" sahut Selena masuk ke kamarnya
"Yasudah ganti baju mu lalu makan lah" ucap mama meletakkan piring di meja makan
"Baik maa" sahut Selena
Sementara di tempat lain, tepatnya cafe tempat Clara bekerja, dia bekerja dengan sangat giat tak memperdulikan teman kerja nya yang sering meledek dan kadang juga membully nya, entah apa salah Clara sehingga sebagian mereka gemar meledek dan membully Clara
Diruangan bos, Clara memohon pertolongan pada bos nya
"pak, saya ingin meminjam uang bapak karna dua hari lagi saya harus membayar uang ujian sekolah saya, saya harap bapak bisa membantu saya" ucap Clara berhati hati
"Baiklah saya akan membantu kamu dengan satu syarat" ucap bos nya dengan tatapan seperti hendak memangsa Clara
"Apa itu pak ?" Tanya Clara melihat bos nya mendekat
"Kamu harus menemani saya malam ini" jawab bos nya dengan merangkulkan tangannya ke pundak Clara
"Apa dia bilang, apa dia sudah gila hah ! Baiklah aku akan menuruti tapi kau lihat saja apa yang akan terjadi padamu malam nanti. Hmm rasa nya aku sudah tidak sabar untuk menyakiti seseorang seperti yang sering ku tonton di televisi, rasanya baik hati ku sudah hilang semenjak merasakan pilih kasih dari mama papa ku, mungkin jika mereka bisa adil dengan rasa sayang nya aku tidak akan begini bekerja untuk kebutuhan ku tapi tak apalah aku bisa berbangga diri dengan penghasilanku daripada mereka yang berbangga dengan fasilitas orang tua termasuk adikku Selena" batin clara
"Baiklah pak, tapi uang nya sekarang bisa ?" Clara sedikit memelas
"Baiklah, berapa kau butuh ?" Bos nya kembali ke tempat duduknya
"10 juta" ucap Clara
"Okee ini cek nya" bos memberikan selembar cek kepada Clara
"Saya ingin cash" tolak Clara
"Baik lah baik, nanti sepulang kerja kau keruangan ku. Sekarang lanjutkan lah kerjaan mu" bos menaruh kembali cek nya
"Baik pak terimakasih" ucap Clara
Clara pun melanjutkan pekerjaan nya dengan memikirkan skenario untuk penyiksaan pertama kali nya malam ini
KAMU SEDANG MEMBACA
Psikopat ( New Life )
Mystery / ThrillerZavanya Clara Putri Seorang gadis lugu yang memiliki masa kecil sangat menyenangkan, dengan kedua orang tua yang sangat menyayangi nya Tetapi semua nya berubah ketika lahir adik nya yang benama Selena Zahrani Uti, kedua orang tua nya hanya mementing...