Setelah Zava berhasil bertemu dengan Levin, ia sangat rajin menjenguk Levin di rumah sakit dengan membawakan beberapa buah, makanan, minuman yang dapat menunjang kesembuhan Levin
Mereka pun banyak berbagi cerita, terlebih Zava yang selalu menceritakan soal keluarga angkat nya terkhusus mamih nya
Semakin lama keadaan Levin semakin membaik, Zava tidak sabar menunggu hari dimana Levin sudah diperbolehkan keluar dari rumah sakit dan mereka dapat hidup bersama kembali
"Vin, Tina belum mengetahui kalau aku sering berkunjung kesini kan ?" Tanya Zava dengan perasaan khawatir
"Sepertinya belum Za, tidak usah khawatir berlebihan" ucap Levin mencoba menenangkan kegelisahan Zava
"Aku ingin segera membalaskan dendam ku pada Tina, Vin" ucap Zava mengepalkan kedua tangannya
"Aku pun sama, tapi bagaimana pun juga dia sudah membawa ku kerumah sakit dan merawatku hingga pulih" ucap Levin bimbang
"Tapi Vin, dia juga yang telah membuatmu seperti ini" ucap Zava penuh amarah
"Tidak Vin, bukan, ini semua salah ku. Aku yang membawanya kerumah dan semua nya terjadi" ucapan Zava melemah, ia menunduk dan perlahan meneteskan air mata nya
"Sudahlah Za, aku tidak ingin melihatmu menangis lagi. Sekarang aku sudah sembuh, setelah dokter mengizinkan aku keluar dari rumah sakit ini, kita akan pergi keluar kota dan memulai kehidupan bersama yang baru" jelas Levin sambil mengusap pipi Zava yang terkena tetesan air mata
"Aku rindu membunuh bersama mu Vin" ucap Zava lirih
"Akupun begitu, semoga saja masih ada orang yang mau membayarku untuk membunuh lagi seperti dulu" Levin menerawang menatap langit kamar rumah sakit
"Aku juga akan mencari kerja kembali dan semoga tidak ada masalah seperti sekarang" Zava menyandarkan kepala nya di dada bidang Levin
Levin mengusap rambut dan pipi Zava, ia sangat merindukan saat - saat mereka masih bersama tanpa ada masalah rumit seperti sekarang
Ketika mereka sedang menikmati waktu berdua, Zava mendengar suara beberapa orang sedang berbincang dari arah depan kamar Levin, ia menatap Levin sebentar untuk memastikan apakah Levin juga mendengar nya, setelah didengarkan lebih jelas, ternyata itu adalah suara Tina dan pasangannya yang sedang berbicara dengan suster. Zava panik harus bersembunyi dimana karna tidak ada lemari ataupun akses pintu lain untuk dirinya kabur
Akhirnya Zava memutuskan untuk bersembunyi dibelakang pintu dan Levin kembali tidur dengan wajah dihadapkan berlawanan dengan pintu kamar nya
Setelah Tina dan pasangannya selesai berbicara, mereka langsung masuk ke kamar Levin
Tina membuka pintu kamar itu perlahan, setelah Tina dan pasangannya sampai di tempat tidur Levin, Zava dengan langkah yang sangat berhati - hati perlahan keluar dari kamar Levin dan melarikan diri
Zava meninggalkan Levin dengan perasaan yang sangat kesal dan gusar karna Tina tidak seperti biasanya berkunjung di jam besuk itu, Zava segera mengendarai mobilnya langsung pulang ke rumah nya
"Darimana kau Zava ?" Tanya Jordan saat Zava masuk ke rumah
"Ehh kak Jordan, aku dari rumah teman mengerjakan tugas kelompok" jawab Zava santai sambil berjalan menuju kamarnya
"Apa tugas mu sangat banyak ? Belakangan ini kau sering sekali keluar hingga larut malam" tanya Jordan menyelidik
Zava berhenti sejenak mendengar pertanyaan dari Jordan
"Apa dia sudah mulai curiga ?" Batin Zava khawatir kalau saja dia tertangkap sedang berbohong
"Yaa lumayan banyak kak, dan itu semua harus cepat dikerjakan" ucap Zava menghadap Jordan
KAMU SEDANG MEMBACA
Psikopat ( New Life )
Mystery / ThrillerZavanya Clara Putri Seorang gadis lugu yang memiliki masa kecil sangat menyenangkan, dengan kedua orang tua yang sangat menyayangi nya Tetapi semua nya berubah ketika lahir adik nya yang benama Selena Zahrani Uti, kedua orang tua nya hanya mementing...