Dia ...

4.8K 229 66
                                    

"Mih, aku pergi dulu yaa" ucap zava

"Iyaa nak" jawab mauren

Zava melajukan mobil nya menuju rumah levin

Kurang lebih 1 jam ia menempuh perjalanan kerumah levin, zava telah sampai disana

Ia tidak langsung turun dari mobil nya, ia memperhatikan keadaan sekitar rumah levin

"Sepi sekali" batin zava melihat keadaan rumah levin

"Tapi rumah nya seperti masih selalu dirawat" gumam zava

Beberapa menit kemudian, zava melihat sebuah mobil melaju memasuki halaman rumah levin, zava terus memperhatikan mobil itu sampai ada dua orang yang keluar

"Tina !" ucap zava tersentak melihat wanita yang dikenalnya

"Ada urusan apa ia kerumah levin, dan siapa itu" gumam zava melihat sosok pria di samping tina

Zava keluar dari mobil dan terus memperhatikan gerak gerik tina dirumah levin

"Apa tina sudah menikah dan menempati rumah levin dengan suaminya itu ? Beraninya dia !" Umpat zava

"Levin" desah zava menunduk lesu

"Ahh !" Zava tersentak mendapat tepukan di bahu nya yang ternyata adalah shane

"Sedang apa kau ..." Ucapan shane terhenti sesaat zava menutup mulutnya

Seketika itu zava langsung menarik shane menuju mobilnya

"Apa yang kau lakukan dirumah itu ?" Tanya shane penasaran

"Tidak ada" jawab zava

"Memang itu rumah siapa ?" Shane bertanya lagi

"Dulu rumah temanku. Ahh sudahlah lagipula bagaimana bisa kau sampai sini hah ?! Membuntutiku ?" Tanya zava kesal

"Yaa tadi aku melihatmu terburu - buru sekali lalu aku merasa penasaran dan aku putuskan untuk membututimu" jelas shane

"Dasar kau!" Umpat zava lalu masuk mobil menyalakan mesin mobilnya dan pergi meninggalkan shane

----------

"Tenyata selama ini tina tinggal dirumah levin, kurang ajar ! Seharusnya aku yang menempati rumah itu hidup bahagia bersama levin" batin zava menangis

"Aku merindukanmu vin, sangat sangat merindukanmu ! Andai kau hidup kembali vin dan aku sangat berharap kau ada disini, disampingku" zava merenung ditaman kenangan nya bersama levin di bawah pohon rindang dengan kencangnya hembusan angin

Zava tidak mempedulikan setiap orang yang berlalu lalang didepannya, bahkan dengan tatapan iba mereka. Zava hanya merasakan kerinduan yang amat sangat kepada sosok levin, sosok satu - satu nya yang bisa menerima zava, mencintai dan menyayangi dengan sepenuh hatinya

Ia pun tidak peduli dengan dering telepon yang sedari tadi selalu berbunyi. Bahkan dia berfikir untuk tidak pulang malam ini.

----------

"Zava, kemana saja kau ?! Semalaman tidak pulang !" Tanya jordan sedikit membentak

"Maaf" ucap zava menunduk

"Kau tau sekarang mamih sakit karna memikirkan dirimu" jelas jordan

Zava langsung berlari menuju kamar mamihnya setelah mendengar penjelasan dari jordan.

Psikopat ( New Life )Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang