Setelah aksi pembalasan dendam Zava kepada Tina, Zava kembali pulang kerumah keluarga angkatnya. Kembali dengan kehidupan normal nya bersama keluarga dan Mauren yang sangat menyayanginya
Suatu ketika, saat Zava sedang bersantai di balkon kamarnya, Jordan menghampiri tanpa permisi atau mengetuk pintu terlebih dahulu
"Sedang apa kau ?" Tanya Jordan berdiri disebelah kanan Zava
"Hanya bersantai, merasakan hembusan angin" jawab Zava santai
"Dimana Tina sekarang ?" Jordan duduk di kursi kosong sebelah kanan Zava
Mendengar pertanyaan itu Zava terlihat kaget tapi masih mencoba tenang agar tidak terlihat mencurigakan oleh Jordan
"Ketika aku berbicara dengannya saat itu, dia memutuskan untuk kembali pulang ke desa nya" jelas Zava
"Bukankah kau bilang ia sebatang kara ?" Jordan bertanya menyelidik
"Iyaa, maksudku ia sebatang kara disini tapi ia masih ada saudara lain di desa nya" elak Zava dengan tenang
"Hmm seperti itu, kau tidak menyesal membebaskannya ? Padahal seharusnya ia dihukum penjara sekarang" ucap Jordan
"Tidak kak, setiap orang pasti pernah melakukan kesalahan kan. Biarlah ia kembali ke keluarga nya itu, aku tidak ingin membalas dengan kejahatan juga" jelas Zava sedikit mual mendengar ucapannya sendiri
"Baiknya hati mu, pantas saja mamih sangat menyayangimu" ucap Jordan dan dibalas senyuman oleh Zava
Jordan bangkit dan mengusap kepala Zava lalu berjalan keluar meninggalkan kamar Zava
"Kenapa rasanya Jordan mulai lebih dekat denganku belakangan ini" batin Zava menatap berlalu nya Jordan
Beberapa bulan sudah berjalan, Levin belum juga mendapatkan pembeli untuk rumahnya itu
Zava semakin merasa dekat dan nyaman dalam keluarga angkatnya, ia tidak lagi memikirkan pembeli rumah Levin
Zava sudah mulai bisa beradaptasi dengan lingkungan sekitar nya, tetapi tetap saja ketika ada orang yang mengusik dirinya, dia tidak akan melepaskan orang itu
"Ahh Levin sedang keluar kota untuk beberapa hari dan aku ditinggal disini, jika aku masih tinggal dengannya mungkin aku akan ikut kemana pun dia pergi" batin Zava menatap langit sore di balkon kamarnya
"Kuliah ku pun tak ada lagi yang mengantar dan menjemput, malas sekali jika harus naik angkutan umum" Zava menarik napas nya berat
Hari sudah mulai gelap, Zava berjalan menuju ruang makan untuk menyantap makan malam bersama keluarga nya
Sesudah makan malam, Zava memutuskan untuk segera kembali ke kamar nya dengan alasan ada tugas kuliah yang harus ia kerjakan untuk dikumpulkan besok
Zava merebahkan diri di tempat tidurnya menatap langit kamar nya sambil menggenggam handphone nya berharap mendapat telepon dari Levin yang sedang bekerja diluar kota sana
Sampai akhirnya malam semakin larut dan Zava tertidur masih dengan posisi nya memegang handphone nya yang sunyi, sama sekali tidak berdering karena Levin
Pagi menjelang, Zava terbangun dan kesal saat memeriksa handphone nya sama sekali tidak ada pemberitahuan telepon atau pun pesan masuk dari Levin tapi ia langsung menghembuskan napasnya dan berpikir jika Levin sedang sangat sibuk disana
Zava beranjak dari tempat tidurnya menuju balkon kamarnya. Beberapa saat kemudian pintu kamarnya diketuk oleh seseorang, dengan segera Zava membuka pintu kamarnya
KAMU SEDANG MEMBACA
Psikopat ( New Life )
Mystery / ThrillerZavanya Clara Putri Seorang gadis lugu yang memiliki masa kecil sangat menyenangkan, dengan kedua orang tua yang sangat menyayangi nya Tetapi semua nya berubah ketika lahir adik nya yang benama Selena Zahrani Uti, kedua orang tua nya hanya mementing...