Tetap Menjadi Teman

6.5K 273 11
                                    

"Haii zava" tina memanggil zava saat sedang beristirahat diruang karyawan

"Yaa tina" jawab zava melihat pada tina

"Aku dengar tadi pagi willy menyatakan cinta padamu" ucap tina tanpa melihat pada zava

"Kau mungkin salah dengar, setauku dia sedang berlatih untuk menyatakan cinta pada mu suatu hari nanti" jelas zava mengelak

"Ooh benarkah ?" tina bertanya kegirangan

"Yaaa bisa jadi" jawab zava

"Aaaaahh aku tidak sabar menunggu itu" tina terlihat sangat senang akan hal tersebut

Setelah mendengar pernyataan dari zava, tina terlihat sangat senang dan menjalani hari hari kerja nya dengan perasaan yang sangat bahagia terlebih lagi disaat ada willy yang datang ke restoran untuk sekedar mengecek keadaan atau mengawasi pekerja nya seharian

"Haii pak willy, selamat siang" tina menyapa saat willy baru sampai di ruangan karyawan

"Siang tina" willy membalas sapaan tina

"Ada yang bisa saya bantu pak ? Mungkin perlu sesuatu" ucap tina saat willy hendak duduk disalah satu kursi diruangan tersebut

"Tidak perlu tina, terimakasih" sahut Willy

"Baiklah pak, saya kembali bekerja. Permisi" tina berpamitan pada willy untuk kembali bekerja

"Yaa silahkan" ucap Willy

Tina pun kembali bekerja dengan zava dan willy

"Heii zava, kata mu willy akan menyatakan cinta nya padaku ? Kapaan ?" tina menagih ucapan zava

"Maaf tina aku tidak tau tepat nya itu kapan" jawab zava

"Ahh kau ini, kalau begitu buatlah dia menyatakan cinta padaku, kau harus bisa membuat aku menjadi kekasihnya" jelas tina

"Aku tidak dapat menjanjikan apapun, ini urusan hati nya dan kau, lagipula aku tidak bisa menjodohkan orang" jelas zava lalu pergi meninggalkan tina untuk mengantarkan makanan pesanan pengunjung

"Apa hubungan kau dengan willy na ?" tanya jerry setelah mengantarkan makanan

"Apa urusan mu jer bertanya seperti itu ?" tina mengernyitkan dahi nya

"Apa kau tidak tau kalau selama ini aku memendam rasa padamu" batin jerry menatap tina

"Heii mengapa kau menatap ku seperti itu hah" ucap tina tegas

"Ohh tidak, tak apa" jerry langsung meninggalkan tina

"Dasar aneh" gerutu tina

"Kenapa kau ?" tanya zava saat kembali dan melihat wajah masam tina

"Jerry bertanya tentang hubungan ku dengan willy" jawab tina

"Lalu ?" zava kembali bertanya

"Tidak ahh sudahlah, aku antarkan makanan ini dulu" tina berlalu menuju pengunjung yang telah menesan makanan

Zava melamun disamping meja kasir, terlintas kembali bayangan mimpi nya pada malam hari lalu seolah olah mimpi tersebut selalu menghantui zava, membuat ia harus berfikir keras akan ada hal apa dibalik mimpi nya tersebut

"Zava" willy memanggil memegang pundak zava

"Iyaa pak" zava tersadar dari lamunan nya

"Kenapa kau melamun ? Apa ada masalah ?" tanya willy memperhatikan wajah zava

"Tidak ada apa apa pak, sebaiknya saya kembali bekerja saja, permisi pak" zava meninggalkan willy dan mengambil salah satu nampan yang sudah berisi makanan pesanan lengkap kepada salah satu meja pengunjung

"Zava mengapa belakangan ini setelah aku menyatakan perasaan ku padamu, kau menjadi menghindariku" batin willy sambil memperhatikan berlalu nya zava menuju meja salah satu pengunjung

"Heii zava kemari kau" tina menarik lengan zava saat ia hendak kembali menaruh nampan

"Ehh tina ada apa ?" tanya zava bingung

"Itu ada willy, aku ingin menarik perhatian nya tapi aku tak tau cara nya" jelas tina sambil sesekali melihat ke arah willy

"Apa kau ada ide ?" tanya tina menatap zava

Zava terlihat berfikir keras untuk membantu tina

"Mungkin dengan membantu tina bisa membebaskanku dari bayangan mimpi sialan itu" batin zava

"Hmm kau lihat disana" zava menunjuk pada nampan yang sudah berisi beberapa makanan dan minuman di meja pesanan

"Iyaa aku lihat" tina mengganggukkan kepala nya mengerti

"Seperti nya disana ada satu mangkuk soup yang masih panas, bagaimana kalau kau pura pura jatuh lalu soup itu tumpah mengenai tanganmu" jelas zava

"Apa itu tidak berbahaya ?" tina terlihat ragu

"Heii kau ini bagaimana, kau bilang mencintai willy dan ingin menjadi kekasih nya, cinta itu perlu pengorbanan kau tau, lagipula itu hanya air panas, tanganmu hanya akan melepuh dan menurutku itu tidak terlalu parah" jelas zava

"Baiklah, aku lakukan. Terimakasih atas saranmu" tina meninggalkan zava untuk melakukan aksi nya

Zava tersenyum licik dan menyusul tina dengan berjalan perlahan sambil memperhatikan hal yang akan dilakukan oleh tina

Tina benar benar melakukan hal yang disarankan oleh zava, ia mengambil nampan yang berisi beberapa makanan dan minuman yang salah satu makanan nya adalah soup dengan air yang masih sangat panas

Tina seolah jatuh dan tumpahlah semua makanan dan minuman yang terdapat dinampan tersebut, mangkuk soup yang air nya masih sangat panas mendarat indah di lengan kanan tina, semua yang ada direstoran tersebut kaget dan langsung melihat ke arah tina, begitupun dengan willy, ia bergegas ke arah tina untuk menolong

Willy membawa tina ke ruangan karyawan untuk di obati, disusul oleh zava dan jerry

"Kau ini, kenapa bisa jatuh begini ? Apa kau sedang sakit ?" tanya willy sambil mengobati lengan tina yang memerah

"Maaf pak" ucap tina tertunduk tetapi sesekali tersenyum karna berhasil merebut perhatian willy

Tina mengerlingkan mata nya pada zava saat willy sedang fokus mengobati luka tina, jerry yang menganggap ada hal yang tidak beres menarik zava meninggalkan tina dan willy

"Heii kenapa kau menarikku !" bentak zava melepaskan tangan nya dari genggaman jerry

"Apa kau yang membuat tina seperti itu ?" tanya jerry

"Heii jerry, apa kau melihatku disana saat tina jatuh hah ?!" tanya zava kesal

"Aku memang tidak melihatmu tapi bisa saja kau yang menyarankan hal tadi" jelas jerry

"Kau boleh melanjutkan tuduhan mu jika kau memiliki bukti" ucap zava lalu meninggalkan jerry untuk kembali bekerja

"Kau hendak kemana tina ?" tanya zava melihat tina sudah mengganti baju nya

"Willy menyuruhku pulang, dia akan mengantarkanku. Oiyaa zava terimakasih yaa atas saranmu, sepertinya willy sekarang sangat perhatian padaku" ucap tina dengan wajah gembira nya walaupun harus menahan perih dilengan kanannya

"Baiklah" balas zava

Tina pun meninggalkan zava untuk pulang dan zava melanjutkan pekerjaannya

"Tina pulang ?" tanya jerry saat melihat tina masuk kedalam mobil willy

"Yaa" zava berlalu meninggalkan jerry yang masih menatap kepergian tina dengan willy

Zava dan jerry melanjutkan pekerjaan hari ini sampai tiba waktu nya untuk pulang

"Zava, mengapa kau membantu tina mendekati willy ?" tanya jerry saat zava sedang merapikan isi loker nya

"Kau ini kenapa ? Sebagai teman bukankah sudah seharusnya membantu ?" tanya zava menghadap pada jerry

"Yaa tapi cara kau membantu tina itu malah membuat tina celaka za" protes jerry

"Aku hanya memberi saran, jika ia ingin lakukan atau tidak yaa itu sudah jadi urusan dia" jelas zava lalu pergi meninggalkan jerry yang semakin kesal dengan sikap zava

Psikopat ( New Life )Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang