Pagi ini clara dan levin bangun dengan tubuh yang segar, mereka lari pagi bersama setelah itu mereka pulang membuatkan sarapan untuk om suryo, boy dan tami dengan isi perut milik nina
Om suryo, boy dan tami yang tidak tau kalau makanan itu adalah isi perut nina pun memakannya dengan lahap karna dari 2 malam kemarin tak ada sedikit makanan pun yang mereka makan. Mereka makan tetap dengan keadaan yang terikat
"Gimana om ? Enak kan masakan claraa ?" Tanya clara dengan senyum sinis nya
Om suryo hanya mengangguk dan terus melanjutkan makannya
"Nii clara tambah yaa sayur nyaa" ucap clara lalu menaruhkan sedikit demi sedikit sayur isi perut nina kedalam mangkuk om suryo, boy dan tami
"Oiyaaa kalian tau gaa ini tuh sayur apaaa ?" Tanya clara tapi tak ada jawaban karna mereka masih sibuk dengan makanannya
"Ini ituuu sayur isi perut nya ninaaaaa hahahahahahhh" ucap clara dengan tawa jahatnya
Mendengar ucapan clara, om suryo, boy dan tami mengangkat kepala nya kaget dan seketika itu juga mereka mencoba memuntahkan yang sudah mereka makan tapi tidak bisa
"Heh ko di muntahin sii ? Tadi kata nya enak !" Bentak clara
"Kau jahat clara ! Bisa bisa nya kau memberi makan kami isi perut saudara kami sendiri !" Ucap boy
"Hei boy ! Nikmati saja toh itu nikmat kan hahahah"
"Gila kau clara !" Bentak om suryo
"Hahahahh iyaa om aku memang gila dan itu karna kalian !" Ucap clara dengan menunjukkan pisau nya kepada mereka
"Sekarang giliran mu om !" Lanjut clara
"Mau kau apakan aku ?" Tanya om suryo gemetar
"Sudahlah nikmati saja om tak usah banyak protes" ucap clara mendekati om suryo untuk memulai aksinya
Dengan perlahan lahan clara mulai menggunakan pisau nya untuk mencincang tangan om suryo yang terikat di pegangan kursi seakan chef handal, om suryo pun berteriak kesakitan dengan perlakuan clara dan darah mulai bercucuran keluar dari setiap cincangan yang dilakukan clara
"clara hentikan clara ! Aaaargh claraaaa" teriak om suryo
"Hahahahahh teriak aja terus om itu yang bikin aku tambah semangat" ucap clara
Kali ini clara mengganti pisau nya dengan cutter dan menggunakannya untuk merobek mulut om suryo sampai dengan batas telinga sehingga terlihat lah gigi rahang nya
Setelah itu berlanjut dengan golok yang langsung di layangkan ke perut om suryo, muncratlah darah dari perut om suryo dan isi nya yang perlahan keluar, om suryo pun sampai pada akhirnya
Seperti biasa levin membantu clara untuk membersihkan mayat korban nya
"Emm boy atau tami dulu yaaaa" ucap clara
"Langsung dua dua nya aah biar seruu hahahahahah" lanjut clara
Clara mulai membuka baju yang digunakan oleh boy dan tami, lalu perlahan clara memotong puting dada boy dan tami diiringi oleh teriakan mereka.
"Hmm mau ngapain lagi yaaa sama kalian" ucap clara berfikir
"Jahanam kau clara" ucap boy
"Tak usah so berasa malaikat deh kau boy, kau tak ingat seperti apa sikap mu dulu kepada ku hah !" bentak clara
"Waah ada lilin" ucap clara saat melihat lilin di meja kamar nya, lalu dinyalakanlah lilin tersebut dan membiarkan setiap tetesan nya jatuh ke dada boy
"Hentikan claraaa hentikaaan" boy mencoba berteriak sekuat mungkin menahan rasa perih dan sakit di dada nya
"Ooh kurang greget yaaa, ini deh api nya langsung aja kali yaaa hahahahah" clara mengarahkan api dari lilin tersebut ke dada lalu wajah boy
Boy tiada henti nya memalingkan wajah untuk menghindar dari api lilin tersebut.
"Yaaaahh wajah putih tampan mu jadi hitam deh boy, maaf yaaa" ucap clara seakan menyesal
"Ehh oh yaa waktu itu seperti nya beli petasan masih ada deh, dimana yaaaa" clara mencari ke setiap laci yang ada dikamar nya dan akhrnya ditemukan lah petasan tersebut
"Naah ini enak nya diiket nih di kelamin mu hahahahah" clara mulai membuka celana boy dan mengikatkan petasan lalu dinyalakanlah petasan tersebut, setelah menunggu beberapa detik meledaklah petasan tersebut yang mengakibatkan melepuhnya kelamin milik boy
"Waaahh boy masih kuat nih, tami sabar tunggu giliran yaaa" ucap clara menepuk bahu tami
Setelah petasan tersebut, clara memotong kelamin boy menggunakan gunting rumput lalu menjejalkannya kedalam mulut boy, boy yang sudah lemah tak berdaya tidak bisa berbuat apa apa lagi, pasrah dengan apapun yang dilakukan oleh clara.
Boy pun sampai pada akhir hidup nya saat clara sedang asik bermain di dada dan perut boy menggunakan pisau dan garfu.
Dan selanjut nya giliran tami, wajah nya sudah pucat membayangkan apa yang terjadi pada diri nya
"Tami mau makan siang dulu atau langsung main nih ?" tanya clara mengusapkan ujung pisau penuh darah dari perut boy ke pipi tami
"Aku lebih milih langsung mati" ucap tami tergagap sesekali melirik pisau yang ada di pipi nya
"Ooh mau mati langsung, yaa ampun udah siap mati yaa" ejek clara
"Ya sudah deh nih rasakan dulu pisau di setiap sisi muka mu" clara mulai mengiris kedua telinga tami, lalu ke hidungnya diiris dari bagian bawah hingga terpisah dengan wajahnya.
Clara mengganti pisau nya dengan gunting, dan dimulailah menggunting bibir lalu lidah tami. Mata tami memerah menahan sakit, perih dan tangisan.
"Oh ya kau kan yang terakhir nih, aku kasih tau deh apa saja yang dirasakan nina, tante surya dan boy tadi" jelas clara lalu mengumpulkan petasan, pisau, lilin dan perlatan lainnya.
Diawali dengan lilin yang dinyalakan dan apinya diarahkan ke dada serta wajah tami, lalu petasan yang diikat di kemaluan tami lalu diledakan dan di potong, potongan kemaluan tersebut pun dimasukkan kedalam mulut tami dan hingga saat terakhir tami, ia merasakan mata nya dicongkel menggunakan pisau oleh clara dan berakhirlah permainan dendam clara kepada keluarga om nya tersebut.
KAMU SEDANG MEMBACA
Psikopat ( New Life )
Mystery / ThrillerZavanya Clara Putri Seorang gadis lugu yang memiliki masa kecil sangat menyenangkan, dengan kedua orang tua yang sangat menyayangi nya Tetapi semua nya berubah ketika lahir adik nya yang benama Selena Zahrani Uti, kedua orang tua nya hanya mementing...