Cukup melelahkan jalan jalan semalam mengelilingi taman menikmati dingin nya udara malam, membuat clara tidur dengan nyenyak nya dan terbangun di pagi hari yang sejuk dengan tubuh yang segar.
Pagi ini ia terduduk ditempat tidur nya menyandarkan punggung dan kepalanya pada tembok kamarnya dengan bantal guling dalam dekapannya.
Terlintas ucapan levin pada acara perpisahan nya kemarin bahwa ia akan dipanggil zava
"Nama yang bagus, sepertinya aku harus berganti panggilan mulai saat ini" batin clara saat memikirkan nama panggilan baru nya
--- Perubahan nama panggilan tokoh Clara menjadi Zava ---
Zava turun dari tempat tidur nya berjalan menuju kamar mandi untuk membersihkan tubuhnya, setelah selesai dan mengganti pakaian nya, zava menghampiri levin yang ternyata tengah mencuci mobil nya dihalaman samping rumah nya.
"Hei rajin sekali kau sudah mencuci mobil" ujar zava saat menghampiri levin dengan langkah kecilnya
"Ooh sudah bangun kau, apa kau sudah sarapan ?" tanya levin melihat sekilas ke arah zava yang ada di belakang nya
"Belum" jawab zava singkat
"Baiklah, sebentar lagi aku akan selesai lalu kita sarapan bersama. Aku meminta pembantu ku untuk membuat nasi goreng kambing pagi ini" jelas levin yang sedang mengeringkan mobilnya menggunakan lap khusus
"Okey, oh iyaa tadi pagi aku memikirkan ucapan mu kemarin bahwa kau akan memanggilku zava, aku rasa aku menyukainya" ujar zava sambil memainkan busa sisa mencuci mobil yang terdapat dalam ember kecil didepan mobil
"Yaa baguslah, heii seperti anak kecil saja kau memainkan busa seperti itu" levin berkata saat melihat kelakuan zava dihadapannya
Zava hanya membalas dengan tertawa kecil lalu berlalu meninggalkan levin kedalam rumah, levin pun bergegas menyusul dan menyetarakan langkah nya dengan zava
"Kapan kita akan membunuh lagi ?" tanya zava saat levin sudah berada disampingnya
"Kau ingin membunuh lagi ?" levin balik bertanya dengan penuh keheranan
"Yaaa, aku rindu ingin bermain dengan berbagai macam benda dengan makhluk hidup, darah dan juga mendengar rintihan dan teriakan kesakitan" jelas zava yang sudah duduk di ruang makan sambil sesekali memainkan pisau kecil dan memutar mutarkan nya
"Baiklah baik, sarapan lah dulu" perintah levin agar zava tidak melanjutkan pembicaraan ke arah yang lebih jauh
"Apa rencana mu setelah lulus ?" levin bertanya di sela sarapan nya
"Aku ingin menjadi sepertimu" jawab zava sambil meneruskan kunyahannya tanpa menoleh kepada levin
"Maksud mu ?" levin menghentikan sejenak sarapannya
"Sepertimu, pembunuh bayaran. Lumayan kan uang nya bisa untuk keperluan ku dan aku bisa bebas membunuh" jelas zava dengan senyum sinis sambil tetap meneruskan sarapannya
Levin tidak menanggapi, ia ingin segera menghabiskan makanan nya
Setelah zava dan levin menghabiskan sarapan, mereka memutuskan untuk bersantai sambil menonton televisi, menikmati waktu luang yang ada.
"Emm vin, sepertinya aku akan bekerja saja" zava angkat bicara di sela sela acara tontonan televisi mereka
"Kenapa kau berubah fikiran secepat itu ?" tanya levin melirik ke arah zava
"Yaaa aku hanya ingin bekerja saja, mungkin bisa lebih menyenangkan nantinya" jelas zava dengan tidak melepas pandangan nya dari televisi
Levin hanya membalas dengan menghendikan bahu nya menikmati acara televisi saat ini
Jarum jam terus berputar, waktupun terus berjalan, pagi berganti siang, siang berganti malam dan bertemu dengan pagi kembali. Hari ini zava memutuskan untuk mencari pekerjaan ke berbagai tempat yang menyediakan lowongan pekerjaan bagi lulusan SMA sepertinya, 1, 2, sampai 4 tempat yang ia datangi tidak menerima lulusan SMA yang hanya memiliki pengalaman sebagai pelayan paruh waktu. Zava merasa ingin merobek dan mencincang mereka yang menolak lamaran nya.
Mungkin zava memang lebih cocok kerja di tempat seperti restoran atau cafe, tempat kelima yang ia datangi adalah sebuah restoran yang cukup mewah dan terdapat info lowongan kerja di kaca post satpam restoran tersebut, zava pun memasuki gerbang utama restoran tersebut dan memberikan surat lamaran nya kepada seorang satpam disana.
Saat zava hendak kembali pulang menuju rumah nya, tiba tiba ada sebuah mobil yang menyerempet dirinya membuat zava terjatuh dan mengalami lecet serta luka dibagian kakinya.
Sang pemilik mobil pun langsung turun dari mobilnya untuk mengecek keadaan zava akibat terserempet olehnya
"Heii, kau tak apa ? Maafkan aku tadi tidak melihat jika ada kau" jelas pemuda pemilik mobil tersebut saat melihat keadaan zava
"Oh yaa tak apa, aku tak apa, aku baik baik saja. Baiklah biarkan aku pulang" ucap zava sambil berusaha untuk berdiri
"Biar aku antar kau kerumah sakit untuk mengobati luka mu itu, jika dibiarkan akan infeksi" pemuda itu berusaha untuk bertanggung jawab atas perbuatannya
"Ini hanya luka kecil biar ku sembuhkan sendiri dirumah nanti" zava menolak dan berusaha untuk menghindar dari pemuda tersebut
"Oke baiklah, begini, bagaimana jika ku antar kau pulang ? Anggap saja ini sebagai permintaan maaf ku karna ceroboh telah membuat kau terluka" kata pemuda itu dengan kedua tangan nya memohon
"Oke baiklah" zava mengabulkan permohonan pemuda tersebut
Selama didalam perjalanan menuju ke rumah ...
"Heii aku sampai lupa memperkenalkan diri, nama ku willy" pemuda tersebut mengulurkan tangan kanan nya untuk berkenalan
"Oh yaa aku zava" zava merespon uluran tangan willy
"Sedang apa kau tadi didepan restoran itu ?" tanya willy
"Aku melamar pekerjaan disana" jawab zava singkat
"Ooohh begitu, kalau boleh tau kau lulusan apa ?" willy bertanya kembali
"Aku lulusan SMA dan aku pernah bekerja di cafe sebagai pelayan dengan waktu setengah hari selama 3 tahun untuk membayar uang sekolahku" jelas zava seakan tidak ingin diberikan banyak pertanyaan
Willy hanya menganggukkan kepala nya tanda mengerti
"Oh yaa dimana rumah mu ?" tanya willy saat sudah merasa terlalu jauh mengendarai mobilnya
"Sudah dekat dari sini, didepan nanti kau belok kiri rumah ku berada di sebelah kanan paling ujung" jelas zava
"Baiklah" willy memutarkan setir mobilnya untuk berbelok ke kiri lalu meneruskan jalan nya hingga sampai di ujung jalan tersebut
"Oke willy terimakasih telah mengantarkanku pulang dan sebaiknya kau langsung pergi saja karna dirumah ini dilarang membawa orang asing masuk" jelas zava lalu turun dari mobil milik willy dan berjalan masuk kerumah
Willy hanya terdiam mendengar ucapan zava, ia pun memutuskan untuk kembali ke restoran tadi
"Dingin sekali sikap wanita itu" batin willy saat mulai melajukan mobilnya meninggalkan rumah zava
Zava yang sudah berada didalam rumah langsung membersihkan tubuh nya dan mengobati luka dikakinya
Malam hari pun tiba, levin dan zava makan malam bersama menyantap nasi dengan ayam rica rica yang diolah oleh pembantu nya
"Bagaimana pencarian kerja mu tadi siang ?" tanya levin
"Tidak begitu baik, aku di serempet mobil saat hendak pulang" jawab zava
"Lalu ? Bagaimana keadaan mu ?" levin menghentikan makan nya untuk melihat keadaan zava
"Hanya sedikit luka dan lecet di kaki" zava menjawab tanpa menghentikan makan nya
"Ahh syukurlah" levin merasa lega mendengar jawaban zava
"Sudah selesai, aku ingin tidur" ucap zava berdiri dan berlalu meninggalkan levin yang masih lahap dengan makanan nya
KAMU SEDANG MEMBACA
Psikopat ( New Life )
Mystery / ThrillerZavanya Clara Putri Seorang gadis lugu yang memiliki masa kecil sangat menyenangkan, dengan kedua orang tua yang sangat menyayangi nya Tetapi semua nya berubah ketika lahir adik nya yang benama Selena Zahrani Uti, kedua orang tua nya hanya mementing...