Setelah satu minggu tidak mendapatkan hasil mencari pelaku yang membunuh nenek. Mark, Mauren, Jordan dan Zava memutuskan untuk kembali pulang ke kota karena Mark dan Jordan harus kembali bekerja serta Zava harus kembali masuk kuliah, tetapi Mark dan Jordan tetap memantau semua nya dari kota, mereka mengutus beberapa anak buah untuk melanjutkan pencarian pembunuh itu
Satu minggu menuju perkuliahan, Zava memanfaatkan waktu nya untuk kembali mengunjungi Levin dirumah sakit. Dengan perasaan yang sangat gembira ia mengendarai mobilnya dengan cepat menuju rumah sakit tempat Levin dirawat
"Semoga kau masih disana Vin, dan kita bisa langsung pergi meninggalkan kota ini" ucap Zava dengan senyum lebar nya
Ia tak bisa membayangkan betapa bahagia dirinya dapat hidup bersama lagi dengan pria yang paling ia cintai, pria yang paling bisa menerima dan melindunginya
"Akhirnya sampai juga, semoga kau masih menunggu ku disini Vin" batin Zava menghela nafas nya berat
Setelah turun dari mobil, ia menutup pintu mobilnya, menghela nafas, merapikan rambut dan pakaiannya lalu memulai langkahnya menuju kamar rawat Levin
Setibanya disana, dari pintu kamar itu Zava melihat tubuh yang terbaring ditempat tidur tertutupi selimut, perlahan Zava mendekat ia melihat ada yang berbeda dan setelah melihat wajahnya ternyata bukan lagi Levin yang terbaring disana
"Dimana Levin, kemana dia pergi" batin Zava melihat wajah orang asing dihadapannya
Dengan spontan Zava menahan teriakan dan melayangkan pisau kecil yang selalu ia bawa ke dada orang yang terbaring menggantikan Levin, berkali kali Zava menusukkan pisau kecil itu
Ia tidak perduli dengan akibat yang akan terjadi setelah ia melakukan itu, yang ada difikirannya adalah bagaimana caranya ia bertemu dengan Levin dan pergi ke kota lain untuk memulai hidup mereka bersama lagi
Setelah ia puas, Zava langsung meninggalkan kamar rawat itu menuju mobilnya untuk kemudian mengunjungi rumah Levin, ia berfikir kalau Levin pasti akan kembali ke rumahnya
Selama perjalanan menuju rumah Levin, Zava dipenuhi dengan amarah kepada keluarga angkat nya yang memperlama waktu nya untuk merawat nenek dan juga Tina yang sudah memisahkan nya lagi dengan Levin
"Kalau sampai hari ini aku tidak bisa bertemu dengan Levin, akan ku bunuh kalian semua" ucap Zava geram meremas setir mobilnya
Sesampainya dirumah Levin, ia tidak langsung turun dari mobilnya. Zava melihat mobil terparkir di halaman samping rumah, gerbang dan pintu utama yang terbuka lebar
Zava melihat 3 orang yang ia duga itu adalah Levin, Tina dan pasangannya
"Kenapa mereka terlihat sangat akrab, apakah Levin sudah berteman dengan Tina dan pasangannya" batin Zava penuh tanya
"Betapa menyesalnya diriku saat itu meninggalkan mu Vin, seharusnya aku tetap disana menolongmu atau mati bersamamu. Lebih baik kita mati bersama saat itu daripada kembali hidup tapi kita terpisah" Zava menundukkan kepala dan meremas setir mobilnya
Ia sangat ingin langsung masuk kerumah itu bertemu dengan Levin tapi ia masih mengkhawatirkan sesuatu
"Argh! Kita harus bersama lagi Vin, tidak boleh ada yang menghalangi dan memisahkan kita lagi, baik Tina maupun keluarga angkat ku" ucap Zava mengepalkan kedua tangannya
"Tidak, tidak. Aku tidak boleh gegabah. Aku tidak boleh terburu - buru, tapi aku tidak bisa menahan lagi!" Zava terus berbicara dan mengawasi kegiatan dirumah itu
"Apa yang sedang mereka bicarakan, mungkin lebih baik jika aku mendekat. Tapi tidak ada celah disana, rumah Levin terlalu sulit untuk mengintai dari luar" Zava terus memikirkan hal yang harus ia lakukan
KAMU SEDANG MEMBACA
Psikopat ( New Life )
Mystery / ThrillerZavanya Clara Putri Seorang gadis lugu yang memiliki masa kecil sangat menyenangkan, dengan kedua orang tua yang sangat menyayangi nya Tetapi semua nya berubah ketika lahir adik nya yang benama Selena Zahrani Uti, kedua orang tua nya hanya mementing...