-Shania' POV-
Jirrr... gue malu banget tadi nabrak Rey."Ah sabodo lah, emang gue punya urat malu yah?perasaan engga deh" ucap gue ke diri sendiri.
Mending gue mandi aja, cenat-cenut pala gue mikirin kejadian tadi. Gue pun mengambil anduk lalu masuk ke dalam kamar mandi.
Setelah 1 jam gue berada di kamar mandi, gue pun keluar
Anjir bosen banget, sekarang baru jam 8 lagi, mana mungkin gue tidur jam segini, biasanya jam 12 gue baru tidur, mau ngapain lagi yah gue--
*buka hape*
From David:
Woi Shan, hari ini di tempat biasa jam 9.. ada yang nantangin lu tuh..Yess, akhirnya ada kegiatan buat ngisi malem ini. Dan kalo kalian mikir gue mau balapan liar.. ya 100 untuk kalian.. btw, David itu temen gue yang suka ngadain acara balapan liar. Dia baik kalo menurut gue,, tapi menurut orang lain dia rada.. uhm.. brengsek (?)
To David:
Okayy, see you soon :*Gue mengambil tanktop putih , celana hitam dan jaket kulit gue serta backpack yang sebenernya isinya cuman handphone sama dompet tapi gaapapa lah yang penting keliatan keren lah yaa.
Gue mengendap-ngendap keluar rumah biar ga ngebangunin kaka-kaka gue. Gue yakin kalo kaka gue tau gue mau balapan liar, atm gue bisa-bisa diblokir semua. Setelah melewati pintu gerbang rumah gue, gue harus langsung masuk ke mobil sport matt black gue terus langsung berangkat.
Mobil gue memasuki sebuah jalan yang sudah dipenuhi oleh mobil -mobil sport yang berjejeran di pinggir area balap, mereka adalah orang-orang yang sering menonton balapan disini . Mereka mengadakan balap liar dengan persiapan seadanya, hanya dengan modal penerangan jalan.
"Oy Shani, kesinii" teriak seseorang dari kiri gue. Ternyata itu David, orang yang mengadakan balap liar ini.
"Eh si monyet, gimana kabar u?"
"As usual, kalo u? Lu udah lama ga ikut balapan.. kemana aja lu??"
"Gue baik-baik aja, gue lagi males aja.. tapi hari ini feeling gue mengatakan kalo lawannya bakal rame"
"Langsung kesana aja Shan, yang nantangin lu udah disana"
Gue cuman mengacungkan jari jempol gue.
Gue langsung menancap gas ke garis start lalu gue turun dari mobil dan membiarkan orang kepercayaan gue mengecek semua bagian mobil gue agar meminimalisir persentase kemungkinan terjadinya sesuatu yang tidak kita diharapkan.
"Well.. well.., ini dia si ratu jalanan..orang yang selama ini selalu memenangkan balapan liar disini." terdengar suara seseorang yang diikuti oleh tepukan tangan.. banyak bacot tuh orang.
Gue ga menanggapi perkataannya, lagian buat apa gue nanggapin dia, males banget. Gue masih fokus bermain game tembak-tembakan di hape gue. Sekilas gue melihat dia berjalan ke arah gue dan gue masih terlalu males untuk menanggapinya
"Nama gue Steven Tanner" dia memperkenalkan diri. Dari nama belakangnya gue tau kalau dia berasal dari keluarga berada, penampilannya di atas rata-rata alias ganteng, namun tidak rapih.. sama seperti gue. Dia cukup kaya, Lebih tepatnya posisinya orang terkaya di dunia ke 4, satu tingkat dibawah keluarga Standfield.
"Do I look like I really care?" Balas gue tanpa minat.
"Look at me"
"Not interested"
"I'll kiss you if you don't look at my face"
"No one tells me what to do."
Dia mendekatkan mukanya ke muka gue. Lalu gue dorong kepalanya.
"I'm not a bitch, dear fuckboy"
"Queen, mari kita membuat suatu kesepakatan.. kalo gue menang.. lu harus ngikutin 5 memauan gue, dan kalo lu menangg... gue bakal relain mobil yang sekarang gue pake jatuh ke tangan lu"
"Sure." Jawab gue singkat.. gue tau mobil yang dia pake bukan mobil biasa. Mobil ferrari limited edition yang dikirim dari Italy yang diluncurkan saat anniversary ferrari.
"Shan, your car is ready." Kata orang kepercayaan gue.
Gue langsung masuk ke mobil gue. Dia juga masuk ke mobilnya. Gue melihat dia tersenyum miring ke arah gue dan lagi-lagi gue tidak menanggapinya.
Seorang cewe berpakaian seperti cabe-cabean berjalan ke tengah garis start. Dia mulai menghitung mundur.
3...2...1... startt..
Gue membiarkan cowo itu berjalan duluan,sebenarnya gue melakukan hal ini untuk meremehkan dia haha. setelah 3 detik gue mulai melajukan mobil gue dengan kecepatan tinggi lalu menyusul dia yang tadinya berjarak beberapa meter di depan gue. Gue pun berhasil menyusul dia lalu tidak membiarkan dia menyerobot gue.. terlihat dia sedang berusaha menyusul gue.. gue akui dia lumayan jago dalam balapan, tapi sayangnya dia cukup bodoh, dia menggunakan NOSnya saat garis finish masih jauh.. dia berhasil menyusul gue tapi gue langsung menyalipnya dan memimpin balapan lagi, setelah jaram gue cukup dekat dengan garis finish, gue menyalakan NOS gue dan..
gue memenangkan balapan ini dengan mudahnya..
Gue masih di mobil gue. Gue melihat Steven turun dari mobilnya dan berjalan mendekat ke arah gue. Dia mengetuk kaca mobil gue lalu gue membukanya. Dia memberikan gue kunci mobilnya tapi gue tidak menerimanya.
"Just keep it" kata gue lalu menancap gas sebelum dia membalas perkataan gue lalu kembali ke rumah..
di rumah ,gue langsung merebahkan diri di atas kasur.
Entah mengapa akhir-akhir ini sebelum tidur gue selalu memikirkan keadaan orang tua gue. Sebenarnya gue dan kaka-kaka gue itu termasuk dalam golongan orang kaya tapi kurang kasih sayang dari orang tua. Mungkin itulah sebabnya gue selalu jadi troublemaker.. awalnya gue selalu merasa kesepian namun setelahnya.. gue sadar kalo gue masih punya kakak-kakak yang sayang banget sama gue walaupun gue bandelnya pake kata banget.
_________________________________
New update.updatenya kependekan ga sih ? Kalo kependekaann maaf bangeettt HEHE... guys tolong bantu vomment ya, thanks♡
KAMU SEDANG MEMBACA
Troublemaker
Action"Gue ga bikin ulah, gue cuman mau bikin segalanya lebih menarik" -Shania-