Part 21

21.9K 1.1K 6
                                    

Pantat gue pegel-pegel gara-gara kelamaan duduk.

Bravo Shania.

Gue ngambil barang-barang gue dari bagasi pesawat lalu berjalan

Sendiri.

Tanpa arah.

Gue berjalan-jalan selama berjam-jam untuk menemukan apartemen yang cocok.

Gue berusaha mencari apartemen dengan kualitas yang baik.

Gue menemukan sebuah apartemen di Los angles, California. Harganya lumayan mahal tapi who cares, yang penting fasilitasnya bagus.

Gue harus pergi mencari pekerjaan karena sebanyak-banyaknya uang gue, tetap bakal habis kalau gue ga kerja.

Shit gue baru inget kalo gue ga bawa ijazah.

Waiitt... Gue baru inget kalo gue pernah ikut dalam kelas Fotografi. Kenapa gue ga jadi photographer aja yah

Banyak hal yang harus gue urusin sekarang, pertama identitas gue, keluarga gue termasuk keluarga yang terkenal di publik, keberadaan gue akan mudah terlacak oleh paparazi.

Gue memakai topi gue lalu pergi ke toko makeup terdekat.
Ya, gue akan menggunakan makeup untuk mengubah identitas gue.

Yaiya lah pake makeup, masa mau oprasi plastik.

Okay, gue udah dapet makeup gue, untung gue hobby makeup jadi gue dengan mudah mengubah penampilan gue.

Gue menggunakan makeup tebal dan contact lens berwarna hitam pekat untuk mengubah warna mata gue yang berwarna biru, bahkan gue ga bisa ngenalin muka gue sendiri di kaca, sekarang gue bener-bener FAKE. :")

Gue melamar pekerjaan ke beberapa tempat tetapi ada satu tempat yang benar-benar cocok buat gue.

VOGUE.

Bosnya cukup menarik buat gue, I mean.. dia lucu dan sangat menerima keberadaan gue.

Satu kendala. Mereka tidak membutuhkan fotografer, yang mereka butuhkan hanya paparazi.

Gue mau tidak mau menerima pekerjaan itu. Bertemu artis-artis, not that bad.

First day of work gue memakai hoodie lalu pergi ke tempat tujuan dengan supir khusus untuk crew vogue.

"Good morning miss..." cowo yang umurnya kira-kira 24 tahun itu menunggu jawaban dari gue. Dia tidak menarik Rey tapi dia sangat ramah.

Singkirkan orang itu dari otak gue.

" Sha.. uhmm... Violetta Madison" jawab gue.

"May I call you Aletta?"

"Go ahead"

"Okay Aletta, my name is Andy Brad , you can call me Andy, today you should take pictures of Lily Collins and Nick Jonas, they are having lunch together in a Black Cafe"

"Okayy, let's go"

Gue turun dari mobil lalu mengalungkan kamera gue ke leher, gue menutup muka gue dengan hoodie gue.

Disana gue bukan satu-satunya paparazi, ada sekitar 5 orang lainnya yang menjadi paparazi juga, tapi gue satu-satunya perempuan.

Couple itu sangat menarik, cantik dan tampan, mereka adalah pasangan yang paling gue kagumi.

Pekerjaan pertama gue tidak terlalu buruk.

Gue kembali ke kantor Vogue. Carlos, bos gue, mengagumi hasil jepretan gue.

Jam 3 gue kembali ke apartemen gue.

3 jam lagi sampai waktunya makan malam, gue menghabiskan waktu gue dengan mendesign baju-baju lalu mengepostnya di akun instagram yang baru gue buat.

TroublemakerTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang