Part 24

20.7K 1.1K 21
                                    

Kendall sangat terkejut ketika gue bilang ke dia kalo gue berantem lagi, apalagi kali ini dengan senjata. Gue juga bercerita kepadanya kali gue bakal ke Indonesia beberapa hari untuk mengantarkan Kyle ke kakaknya, Calvin..

Awalnya Kendall selalu melihat Kyle dengan tatapan sinis tapi akhirnya Kyle dapat menghanyutkan hati Kendall dengan cepat.

Gue memutuskan untuk ke Indonesia 2 hari lagi.

Pada hari-H Kendall mengantar gue ke Jean Airport. Gue berjanji kepada Kendall untuk kembali lagi ke California secepat mungkin..

Gue berjalan dengan ditopang oleh 2 buah tongkat karena kaki gue yang belum bisa digerakan karena terkena pukulan kencang kemarin.

Gue berjalan dengan tenang di airport.

Perjalanan kami akan memakan waktu 16 jam 42 menit untuk kembali sampai di indonesia.

Kyle sudah tertidur pulas disamping gue. Dia sangat cantik tanpa makeup, sama seperti foto masa kecilnya. Orang kemarin sangat jahat sampai memisahkan dia dari keluarganya, terlebih memaksanya untuk mengerjakan hal-hal yang tidak baik.

Sesampainya di Indonesia kami tidak memiliki kendaraan. Kami menunggu taxi yang lewat di trotoar.

Tak berapa lama sebuah taxi lewat dan kami masuk ke taxi itu.

"Pak, tolong antar kami ke pusat Rehabilitasi "

Kami sampai di pusat rehabilitasi. Gue menyuruh Kyle untuk turun dan gue menunggu di taxi, gue akan segera pergi setelah Kyle bertemu Calvin

Sebenarnya gue pengen turun tapi gue masih berstatus 'orang yang kabur dari pusat rehabilitasi' dan kemungkinan besar gue bakal dibawa kesana lagi.

Lagi pula gue mau menghindari semua orang termasuk Calvin, Rey, dan keluarga gue..

-Kyle's POV-

"Lu turun disini, gue tunggu di Taxi, kakak lu ada di dalem sana, cari Calvin, gue nganterin lu kesini karena gue pernah janji ke kakak lu kalau gue bakal bantuin dia buat nemuin lu." kata Aletta.

"Thank you so much Let. Mungkin gue gaakan bisa balik lagi kalo gaada lu". Kata gue

Gue turun dari taxi lalu memasuki tempat rehabilitasi itu.

Orang-orang di tempat ini tidak terlihat seperti orang gila.

Gue menengok ke kiri dan ke kanan, mencari ruangan kakak gue.

"Halo, ada yang bisa saya bantu?" Tanya seseorang yang bernama Isabelle, gue melihat name tagnya.

"Uhm, saya nyari ruangan Dokter Calvin."

"Mari saya antar"

Gue sampai di depan ruangan dengan pintu kayu, di atasnya terdapat nama Calvin.

Gue mengetuk pintu.

"Masuk" jawab seseorang dari dalam.

Hati gue berdebar kencang. Gue kangen kakak gue..

Perlahan-lahan gue masuk ke dalam ruangannya.

"Kak Calvin" ucap gue dengan mata berlinang air mata.

Kakak gue udah menjadi seorang pria tampan, dia sangat berbeda dengan dulu.

"Siap- Kyle?" Tanya kak Calvin.

Gue tersenyum lalu mengangguk pelan, gue meneteskan air mata bahagia.

"Kemana saja kamu selama ini?"

Gue menceritakan semuanya dari awal, gue menceritakan dari saat gue diculik dan dijual, kak Calvin tampak sangat marah tapi amarahnya mereda saat gue bilang kalo penculik gue udah mati, mati ditembak Aletta, gue juga cerita tentang Aletta yang menyelamatkan gue.

TroublemakerTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang