Part 8

28.6K 1.4K 8
                                    

Gue membelah jalanan Bandung dengan kecepatan di atas rata-rata. Bukan karena gue lagi kesel sama guru matematikaku, melainkan karena aku mencintai kecepatan.

Aku pergi ke suatu tempat dimana ketenangan sangat mudah didapatkan. Dimana lagi kalau bukan di kantor kak Grey.

Sesampainya di kantor, aku langsung melewati gerbang. Satpam langsung membukakan gerbang untuk ku, didalam, aku langsung disambut oleh resepsionis - resepsionis yang sangat ramah, aku salut sama kak Grey. Dia sangat hebat dalam memilih pekerja di kantor ini. Dia membuat peraturan yang sangat amat berat hukumannya kalau dilanggar dan saringan masuk pekerjaan ini juga lumayan ketat jadi gaada tuh yang namanya cabe-cabean di sini.

"Hai Shan, gimana kabar kamu, udah lama kamu ga kesini.." kata tante Sally. Tante Sally itu sekretaris kepercayaan kak Grey.

"Kabarku baik Tanz. Akhir-akhir ini aku lagi sibuk jadi jarang ke sinii.. by the way tanz kak Greynya ada?" Tanya gue

"Ada Shan, dia di dalem lagi pusing sama kerjaannya, kamu jangan ganggu yah dia lagi banyak kerjaan."

"Okayy tanz, aku juga gaakan ngegangguu koq" ucapku sambil mengacungkan jari jempolku.

Aku berjalan memasuki kantor kak Grey.

"Shan, kamu kumel banget, bau banget, dan kamu masih pake seragam, kamu kabur dari sekolah lagi yah " tanya kak Grey.

"Hehe. Autocorrection, aku diusir dari kelas, jadi aku pergi dan.. clingg... tiba-tiba kakak menemukanku di sini." Jelasku

"Aduh adik gue yang satu ini bandel banget sih, mama ngidam apa lagi punya anak kaya kamu"

"Salahin mama lah jangan salahin aku."

Tiba-tiba seorang wanita cantik datang, dia tidak lain adalah istri kak Grey, Jazmine, panggil aja kak Jazz. Dia orangnya sangat baik, bahkan dia sudah menyayangiku sebagai adik kandungnya. Dia wanita yang dewasa, secara penampilan maupun sifatnya, tapi dia tetap asik saat diajak bermain.

"Haii Leianya kaka, kamu tumben disini siang-siang, cabut lagi yahhh" kata kak Jazz, dia memang memanggilku dengan sebutan Leia bukan Shania.

"Hehee, kaka emang pengertian banget sama aku, makin cinta dah."

"De cepet cari pacar, jangan jadi lesbian." Cibir kak Grey.

"Gatau ah ka, sebel" gue orangnya susah jatuh cinta.

"Kak, aku mau tidur, aku boleh minta bantal sama selimut gak kak? "

"Boleh" jawab kak Grey.

Kak Grey langsung menelepon seseorang lewat telepon dan meminta bantal dan selimut. Aku sudah terbiasa tidur disini saat kak Grey sedang bekerja jadi kak Grey sudah menyiapkan bantal dan selimut. Tidur disini sangat nyaman, gue juga gatau kenapa.

Bantal pun datang, gue langsung menyambar bantal dan selimut itu lalu pergi ke pojok ruangan lalu tidur.

-Steven's POV-
Hari ini hari pertama gue sekolah di SkyHigh. Menurut gue SkyHigh itu sekolahan yang bagus, alasan gue pindah sekolah adalah karena gue di D.O, di sekolah lama gue, gue adu jotos sama musuh gue, gue tonjok kepalanya dan sekarang dia berada di rumah sakit karena koma, aku sedang menunggu 'titiknya' hehehe.. aku bercanda , aku tidak sekejam itu.

Hari ini gue bertemu dengan orang yang menurut gue sangat menarik, siapa lagi kalo bukan Shania.

Dia satu sekolah sama gue sekarang, sebenernya gue ga nyangka kita bakal satu sekolah. Tadi pagi gue ketemu sama dia di jalan. Dia hanya menatap gue dengan tatapan dinginnya. Walaupun dia sangat dingin, dia tetap menarik untuk ku.

Gue berjalan ke kantor kepala sekolah, saat gue berjalan di koridor? Mata para siswi-siswi genit menatap gue. Hey apa yang salah dari gue, gue memakai baju dan gue berpenampilan seperti anak lainnya

Mereka mulai berbisik-bisik..yang sebenarnya terdengar jelas di kuping gue.. mereka memuji-muji gue. Terima kasih tapi aku sudah cukup bosan dipuji-puji oleh gadis-gadis di club.

Sesampainya di ruang kepala sekolah kami sedikit berbincang-bincang lalu kepala sekolah mengantarkanku ke kelas ku.. ada yang membuatku tersenyum kecil di kelas ini, sorang gadis yang sedang duduk di pojokan kelas, dia tidak menatapku sama sekali, dia hanya mengambil earphone lalu memakainya.

Ternyata dia seorang pembangkang yah, setahuku di peraturan sekolah tercatat bahwa kita tidak boleh memainkan hp saat guru sedang menerangkan. But hey.. gue udah sering ngeliat hal yang lebih parah dari sekeda mainin hp saat guru menerangkan.

Dia sama sekali tidak mendengar perkataan gue saat gue perkenalan, sabodo.

Gue bejalan ke arah bangku sebelah Shania yang nasih kosong, di sana hanya ada tasnya. Tapi saat gue mau duduk dia tidak nemperbolehkan gue duduk disitu. Guru gue memaksa agar gue boleh duduk disitu tapi yang ada Shania malah bete dan mau berjalan keluar, yasudah gue cekal tangannya, dia tampak kaget. Memang belum pernah ada yang berani menyetuh tangannya yah?? Semua murid menatapku dengan tatapan iba seakan mengetahui apa yang akan terjadi padaku..

Dan dia memelinitir tanganku saudara - saudara. Tenaganya sangat amat besar untuk ukuran wanita. Guru yang di depan kelas marah lalu menyuruh shania untuk keluar.. dia berjalan keluar sambil mengucapkan berjuta-juta sumpah serampah dengan keras dan lantang. Saat dia sudah keluar,dari jendela gue liat dia berjalan ke arah koridor ruang guru, gue lihat dia pergi ke lapangan lalu mengambil sebuah pipa, lalu kembali ke ruang guru.. ada satu pintu yang dia sangga daun pintunya... hebat, dia mengunci seseorang di dalam sana, gue yang melihatnya dari jauh hanya tersenym kecil sampai guru di depan kelas membentak gue agar gue kembali memperhatikan guru.

BTW apakah kalian bingung kenapa gue bersifat alim gini? Jawabannya karena hari ini hari pertama sekolah gue, gue mau menjaga image.. liat 1 minggu lagi.. akan gue hancurkan sekolah ini haha...

Sekarang jam pelajaran pertamaku sudah selesai, sekarang lagi jam istirahat tapi pikiranku masih melayang-layang memikirkan satu nama. Shania.

Dia adalah gadis yang sangat teramat unik. Gadis tomboy yang nakal jahil.

Gue tersadar dari lamunan. Guepun beranjak dari bangku kelas lalu keluar kelas, niatnya mau mencari Shania. Gue mencari dia ke lapangan basket, ke kantin, ke ruang band, ke taman, tapi semua usaha gue sia-sia karena gue belum juga menemuka batang hidungnya.

Saat jam pelajaran berikutnya pun dia belum benampakan dirinya. Pasti dia sedang mabal.

_________________________________
Haiii, new updateee nihhh gaesss. Ada perkembangan ga dari cara penulisan gue dari part ke part. Tambah bagus ga?? Btw sorryy bab ini rada banyak bacot and bertele-tele, bab berikutnya ga akan kaya gini lagi dehh. Gue bakal bikin kebih menarik

TroublemakerTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang