-Shania's POV-
Sekarang gue udah berada di dalam bandara, sebentar lagi gue mau berangkat menggunakan pesawat pribadi keluarga Standfield. Selama ini gue baru tau kalo keluarga gue sekaya ini sampai bisa-bisanya membeli pesawat pribadi.Pesawat ini lumayan besar. Kursi-kursinya sangat nyaman dan disamping kursinya ada rak kecil yang berisi wine-wine mahal. Interior pesawat ini bernuansa warna krem. Sangat simple tapi elegant.
Gue membuka hape dan mengecek sebenarnya apa yang terjadi dengan HP gue sehingga hp gue terus menerus bergetar.
Mata gue melebar saat melihat ribuan notification di hpku. Dan saat gue mengeceknya satu-satu, ternyata mereka adalah fans-fans keluarga gue. Banyak dari mereka yang meminta gue untuk memfollow back mereka.
Gue cukup salut sama para wartawan yang tadi gue temui di bandara, belum nyampe satu jam tapi berita ini sudah tersebar luas ke seluruh permukaan bumi. Followers ig gue yang tadinya hanya 680 sekarang membeludak jadi 26,5M, prok..prok.. prok...
Tampaknya kak El juga merasakan hal yang sama, bisa dilihat dari ekspresi mukanya yang aneh saat dia sedang membuka instagram.
Gue sengaja membuka instagramnya dan melihat-lihat commentnya..
'Love you El'
'Marry me please'
Gue lagi bosan jadi gue memilih untuk membalas comment-comment orang-orang yang menarik. Sampai gue terlelap.
Gue merasakan bau-bau yang tidak sedap di indra penciuman gue.
Gue berusaha untuk membuka mata gue yang terasa berat.
Anjir. Pas gue buka mata, gue ngeliat Elliot yang lagi mendekatkan kaus kakinya ke muka gue.
"Ka Ell.. bodo!!!"
"Eh si kucrut kecuyungan kaka udah bangun"
"IYALAAH AKU BANGUN, KAKAK YANG BIKIN AKU BANGUN, HUH!" kata gue dengan nada nyolot.
"Jangan ngamuk dong de" kata kak El sambil meluk gue dan noel-noel pipi gw
Kalau sama orang lain kak El selalu keliatan dingin, tapi kalau sama keluarganya, terutama ke gue dia baik banget dan gaada dingin-dinginnya.
"Ayo turun, kita udah sampe"
"Gendong" pinta gue manja, sebenernya gue lagi males jalan, pantat gue udah keringetan kelamaan duduk.
"Yaudah" Elliot berjongkok di depan gue, gue lansung naik ke punggungnya lalu kita langsung jalan turun dari pesawat maksudnya dia doang sih yang jalan.
"Adu anak mom udah gede masih minta digendong, kasian Elliotnya encok tuh"
"Hehe, El gapapa kok mom" jawab El. Padahal gue tau gue berat.
Saat aku sampai ke bawah pesawat, wartawan-wartawan langsung menyerbu gue.
Gue hanya menanggapi semua pertanyaan dan pujian mereka dengan senyuman kecil, gue lalu menunduk dan menyembunyikan wajahku di lekukan leher kak El. Gue dengan sengaja meniup-niup lekukan leher yang getekan kalau lehernya di tiup-tiup
*evil smile*
"Adawww shitttt kak" Jerit gue saat Elliot menjambak rambut gue yang indah .
"lo tau kalo gue gak suka kalo ada yang meniup-niup leher gue"
"Ampunn kak"
"El, lepaskan adikmu itu, kasihan dia!" Bela kak Adlina
"Blweee" ledek gue sambil menjulurkan lidah gue.
KAMU SEDANG MEMBACA
Troublemaker
Action"Gue ga bikin ulah, gue cuman mau bikin segalanya lebih menarik" -Shania-