-Shania's POV-
Gue bangun dari tidur gue yang nyenyak walaupun cuman tidur di sofa. Gue mengerjapkan mata gue berkali-kali agar mata gue menyesuaikan diri dengan terangnya cahaya lampu di kantor ini.Gue menggeliat lalu mengambil hape gue untuk mengecek waktu.
"Anjir jam 8 malem" teriak gue
"Kak Grey, kenapa gaada yang ngebangunin akuu" protesku
Wait a minute, kak Grey kemana??
Aku berjalan keluar kantor yang mulai sepi karena ini sudah diluar jam kantor . Hanya ada beberapa karyawan yang masih lembur. Rajin sekali.
Tidak ingin berlama-lama disini, gue langsung pulang ke rumah
"Buset adik gue kenapa gini-gini banget yah" ucap seseorang dari belakang gue
"Kak Mark harusnya bersyukur punya adik kaya gue. Btw kak tumben jam 8 udah pulang, biasanya ga pulang" ucapku dengan nada yang menyindir
"Kan Kakak udah bilang de kalau pekerjaan kakak itu menyibukan, dek btw kaka mau ngomong sama kamu"
"Ngomong aja kali, dari tadi juga udah ngomong"
"Ughh sabar Mark, cobaan pasti berakhir" ucap kak Mark untuk menenangkan dirinya sendiri
"Kamu dapet tawaran dari managerku untuk menjadi model"
"Sure, i'd love to take that job but not now kak, mental gue belum sekuat itu bahkan ge juga belum siap untuk ngebuka diri dan identitas gue kehadapan publik" kata gue.
Selama ini gue dan kakak-kakak gue menutup identitas kita dari publik. Semua orang memang tau kalau aku adik dari Elliot tapi mereka tidak mengetahui kalau kami adalah adik kak Mark dan kak Grey bahkan kita merahasiakan kalau kita adalah anak dari pasangan Standfield yang notabene adalah pengusaha kaya raya dan artis terkenal. Alasannya adalah aku dan kak Elliot tidak ingin menjadi beban dan kelemahan dalam keluarga kita.
Dan hei.. walaupun gue tomboy, gue punya cita-cita untuk menjadi model yang bisa berlonggak-lenggok diatas catwalk dengan baju-baju menarik.
"Okay, kita bisa nunggu sampe kamu siap..Tapi kamu harus menerima resiko untuk dimintai tanda tangan-tanda tangan oleh orang-orang. Dan Shan, kapan kamu akan membuka identitas kamu?"
"Entahlah, aku masih belum tau sampai kapan"
"Aku seperti tidak memiliki adik tahu gak sih"
"Akan kupikirkan matang-matang"
"Good then"
Kringgg... kringg.. ada telepon.
"Halo" kata gue
"Hai Shan, gimana kabar kamu?"
"Baik dong mom, mama gimana kabarnya?"
"Mom baik Shan, mami hari ini bakal pulang"
"Mami tumben pulang, mami mau ngapain lagi"
"Ya gapapa dong mami pulang, itu juga rumah mami yang kamu tempatin"
"Ya sih,yaudah mom see you soon" kata gue lalu menutup telepon secara sepihak.
"KAKKKKK, MAMI MAU PULANG .. PERASAAN AKU GA ENAK" jerit gue
"Jangan jerit-jerit de, nanti pita suara kamu sobek"
"Hihhhhh,amit-amit"
"Yaudah yu kita jemput mami, panggil Grey sana di kamarnya"
"KAK GREYYYY--mphh" kak Mark menutup mulutku
"Aih de jorok banget si h kamu"
Gue mengigit tangan kak Mark
KAMU SEDANG MEMBACA
Troublemaker
Action"Gue ga bikin ulah, gue cuman mau bikin segalanya lebih menarik" -Shania-