"Benarkan apa kataku, teman-teman ku menyukai dirimu. Buktinya mereka semua bersikap ramah kepadamu." Ucap Ashley kepadaku. Dan saat ini kami sudah berada di kelas biologi.
"Ya, dan mereka juga merupakan orang yang menyenangkan." Ucapku, dan Emily, tampak tersenyum kearahku.
Dan tak berapa lama, pandanganku terfokus pada seorang pria yang datang memasuki kelas. Pria itu berjalan dengan begitu angkuh, dan di wajahnya itu tidak ada ekspresi sama sekali.
"Itu dia...Harry, aku ingin memperkenalkanmu dengan saudara tiriku, dan teman baru kita juga tentunya." Ucap Emily, ketika pria yang bernama Harry itu melewati meja kami.
Masih dengan wajah yang sama seperti tadi, dia mulai menatapku. Aku pun mulai bangkit dari dudukku, dan berniat untuk berkenalan dengan dia.
"Hi Harry, perkenalkan, nama ku Ashley." Ucapku seraya sedikit tersenyum dan mengulurkan tangannku kearahnya.
Dia masih terus terdiam menatapku, dan pandangannya mulai beralih kepada uluran tanganku yang mengarah padanya. Kemudian dia kembali menatapku, dan setelah itu dia malah berlalu pergi menuju kursi yang berada di bagian belakang.
Aku dibuat sedikit menganga, karena sikapnya itu. Pria macam apa yang seperti itu?
"Apa sikapnya selalu seperti itu?" Tanyaku, seraya kembali duduk.
"Ya, dia memang orangnya seperti itu. Dingin. Jadi maklumin saja, ya." Ucap Emily, dan aku hanya mengangguk.
Aku pun menoleh kearah belakang, dan melihat kearah Harry. Tampak Harry sedang menatap lurus ke depan, dengan kedua tangannya yang dilipat di dada.
Sadar karena aku terus memperhatikannya, dia mulai mantap kearahku. Aku sedikit tersenyum kearahnya, dan dia mulai menatapku dengan menaikkan sebelah alisnya itu.
Mungkin karena dia merasa tidak nyaman dengan aku yang terus menatapnya, atau karena hal lain, Harry mulai bangkit dari duduknya. Aku terus menatapnya, sampai akhirnya dia pergi meninggalkan kelas.
**
"Ohya, Ashley, di New York kau ikut cheerleader, kan?" Tanya Emily, ketika kami baru saja keluar dari kelas.
"Ya, aku ikut cheerleader. Memangnya kenapa?"
"Baguslah. Aku sudah mendaftarkanmu, tapi kau masih harus dites dulu sebelum kau masuk."
"Baiklah, aku bisa melakukannya."
"Ya sudah, kalau begitu ayo kita segera ke tempat latihan sekarang."
"Sekarang? Tapi, aku tidak membawa baju ganti."
"Tenang, di lokerku ada baju, dan kau bisa memakainya."
"Baiklah, kalau begitu."
Dan Emily pun segera membawaku menuju tempat latihan, yang tempatnya di lapangan yang ada di belakang sekolah ini.
Setelah mengganti seragam sekolahku dengan pakaian milik Emily, aku dan Emily pun bergabung dengan yang lain.
"Hi Emily, siapa yang kau bawa itu?" Tanya seorang perempuan yang datang menghampiri kami berdua.
"Dia Ashley, dan dia akan bergabung bersama dengan kita." Ucap Emily, yang kemudian perempuan yang masih belum aku ketahui namanya ini mulai sedikit berjalan kearahku.
"Hi, namaku Cassidy." Ucapnya yang kemudian mulai mengulurkan tangannya kearahku. Tapi ketika aku ingin membalas uluran tangannya itu, dia malah kembali menariknya. Akhirnya pun aku mengurungkan niatku itu.
"Jadi kau mau bergabung bersama dengan kami?"
"Ya."
"Kau yakin bisa masuk? Karena sebelum kau bisa masuk, kau harus bisa lulus tes terlebih dahulu." Ucapnya, yang kemudian menyilangkan kedua tangannya di dada.
KAMU SEDANG MEMBACA
My Cool Man
FanfictionDingin adalah kata yang tepat untuk menggambarkan akan sikapnya. Dingin dan tanpa ekspresi adalah kesan pertama yang aku dapat ketika bertemu dengannya pertama kali. Dia adalah pria paling dingin yang pernah aku temui. And he is My Cool Man...