"How about...if you be my girlfriend?" Ucap Harry, dengan ekspresi datar. Dan hal itu membuatku membeku menatapnya.
What? Apa aku tidak salah dengar? Apa dia seirus atau sedang bercanda? Kenapa secara tiba-tiba dia mengatakan hal ini?
"Will you be my girlfriend?" Ucapnya lagi, dan aku masih membeku menatapnya, akibat ucapannya itu.
Dia benar-benar serius dengan ucapannya itu?
"K-kau pasti bercanda, bukan?"
"No, I'm serious."
"K-kau benar-benar serius dengan ucapan mu itu?" Tanyaku masih tidak percaya, dan Harry tampak mengangguk.
Ya tuhan, dia benar benar-benar serius dengan apa yang dia ucapkan.
"A-apa ini tidak terlalu..."
"Ya, aku tau ini terlalu cepat untuk mu. Kita baru bertemu, dan secara tiba-tiba aku mengatakan hal ini kepadamu. Tapi, bagaimana lagi? Aku tidak bisa menyembunyikan rasa ini lagi." Ucapnya, dan aku kembali terdiam.
Apa yang harus aku lakukan sekarang? Aku harus bilang ya, atau aku harus menolaknya?
"Aku tau, kau merasa sangat bingung sekarang. Jadi kau tidak perlu menjawabnya sekarang. Yang penting kau sudah tau perasaanku saat ini kepada mu." Ucapnya, dan aku mulai menghela sedikit nafasku.
"Harry...maaf aku tidak bisa memberikan jawabannya sekarang." Ucapku, dan Harry tampak sedikit mengangguk.
"Ya, tidak apa. Seperti yang aku katakan tadi, kau tidak harus menjawabnya sekarang. Jawablah ketika kau sudah merasa bahwa itu merupakan suatu hal yang tepat untuk mu." Ucapnya, dengan sedikit tersenyum. Dan aku balas tersenyum kearahnya.
**
Setelah dia menyatakan perasaannya, yang mana membuatku merasa tidak percaya dengan apa yang dia katakan, Harry membawaku berkeliling kota London. Kemudian dia memberhentikan mobilnya di sebuah taman, yang bernama Hyde park.
Aku dan Harry pun mulai melangkahkan kaki kami turun dari mobil, dan secara berdampingan aku dan Harry berjalan menyusuri taman.
Selama berjalan menyusuri taman, pandangan mataku tidak bisa berhenti memandangi setiap bunga yang ada di taman ini. Bagaimana tidak, taman ini terlihat sangat indah dengan adanya macam-macam bunga berwarna-warni yang ditanam di sini. Dan hal itu membuat mata ku tidak bisa berhenti memandanginya.
Masih memfokuskan pandangan mataku pada bermacam-macam bunga yang aku lihat, aku mulai merasakan kalau ada yang menggenggam tanganku. Dan hal itu membuatku secara menoleh kearah tanganku, yang saat ini digenggam oleh Harry. Dan aku mulai menoleh kearahnya, yang saat ini pandangannya lurus ke depan. Dan aku kembali mengalihkan pandangan mataku pada tangan kami yang saling berkaitan.
Awalnya aku ingin melepaskan tanganku darinya, tapi entah kenapa aku malah mengurungkan niatku, dan membiarkan tangannya terus menggenggam tanganku.
Dan aku pun kembali mengalihkan pandangan ku pada bermaca-macam bunga yang ada di taman ini.
"Kau menyukai pemandangan yang ada di sini?" Mendengar Harry berbicara, membuatku segera menoleh kearahnya, yang saat ini juga menoleh kearahku.
"Ya, terutama pada bermacam-macam bunga yang ada di taman ini. Mereka semua kelihatan sangat indah." Ucapku, seraya tersenyum kearahnya.
"Ya, mereka semua memang kelihatan sangat indah. Tapi menurutku ada pemandangan yang lebih indah daripada ini..." Harry menggantungkan ucapannya, dan hal itu membuatku menatapnya cukup penasaran.
"Pemandangan yang lebih indah itu adalah...diri mu." Ucapnya, yang saat ini mulai mengalihkan pandangannya dariku. Dan aku dibuat terdiam dengan perkataannya barusan.
KAMU SEDANG MEMBACA
My Cool Man
FanfictionDingin adalah kata yang tepat untuk menggambarkan akan sikapnya. Dingin dan tanpa ekspresi adalah kesan pertama yang aku dapat ketika bertemu dengannya pertama kali. Dia adalah pria paling dingin yang pernah aku temui. And he is My Cool Man...