Sorry for any typo :)
------
Melangkah turun dari mobil Ayah, aku dan Emily segera berlari memasuki gedung sekolah, ketika tepat bel masuk berbunyi.Sial, karena aku dan Emily bangun kesiangan pagi ini. Jadi mau tidak mau kami harus bergerak dengan cepat sebelum Mr. Arnold masuk ke dalam kelas.
"Emily, tunggu." Ucapku, ketika melihat Emily sudah berlari cukup jauh dariku.
Aku sudah merasa cukup kelelahan, dan lariku mulai melambat. Sementara aku harus cepat berlari ke kelas.
Aku pun berusaha sekuat tenaga mempercepat lariku, tapi yang ada hal itu malah membuatku terjatuh.
Dan aku melihat Mr. Arnold yang sudah mulai memasuki kelas.
Aku sedikit mengumpat, dan berusaha dengan cepat untuk berdiri.
"Aww..." secara tiba-tiba aku merasakan rasa sakit pada pergelangan kakiku. Aku berusaha untuk berdiri lagi, tapi aku tidak kuat menahan rasa sakitnya.
Kalau begini, aku tidak akan bisa masuk ke kelas Mr. Arnold.
Dan secara tiba-tiba ada sebuah tangan yang terulur kearahku. Aku pun mendongak untuk melihat dari pemilik tangan itu. Dan aku melihat Harry yang saat ini berdiri dihadapanku.
"Kau tidak ingin berdiri?" Ucapnya dengan datar.
"Pergelangan kakiku sakit, bagaimana aku bisa berdiri." Ucapku, dan aku mendengar Harry sedikit menghela nafasnya. Kemudian dia berjalan ke sampingku, merangkulku, dan membantuku untuk berdiri.
Aku menoleh kearahnya ketika dia melakukan hal itu kepadaku. Dan dia balik menoleh kearahku, yang membuatku sedikit menundukkan kepala.
"Kau bisa berjalan?"
"Menurut mu?" Ucapku, seraya mendongak untuk menatapnya. Harry menatapku, dan hal itu membuatku kembali menundukkan kepala.
Secara tiba-tiba Harry mengangkat tubuhku, dan sekarang aku berada dalam gendongannya. Dan itu membuatku cukup kaget ketika dia melalukannya.
"Apa yang lakukan? Kau ingin membawaku kemana? Turunkan aku?" Ucapku, ketika Harry mulai berjalan.
"Aku akan membawa mu ke UKS."
"Tapi tidak usah menggendong tubuhku seperti ini. Kalau ada guru yang melihat bagaimana?"
"Tidak ada guru yang berkeliaran pada saat jam belajar. Lagi pula memangnya kau bisa berjalan dengan kaki mu yang seperti itu?" Ucapnya, dan aku terdiam sesaat.
"Tapi bel masuk sudah berbunyi."
"Lalu?"
"Ya..lebih baik masuk ke kelas saja." Ucapku, dan Harry tampak sedikit menggelengkan kepalanya.
"Memangnya kau akan kuat menahan rasa sakit di kaki mu itu selama di kelas?"
"Ta-tapi, bagaimana dengan mu nanti? Kau akan ketinggalan kelas gara-gara aku."
"Hanya ketinggalan satu kelas. Masih ada kelas selanjutnya."
"Tapi kan...."
"Sudah, tidak usah banyak tapi-tapian. Kita ke UKS sekarang." Ucapnya, dan hal itu sedikit membuatku menghela nafas. Harry pun membawaku menuju UKS.
**
Sudah satu jam pelajaran berlalu, dan Harry masih menemaniku di UKS. Dan sudah selama itu pula dia terus memusatkan pandangannya itu kearahku. Yang mana hal itu membuatku merasa sedikit tidak nyaman.
Dengan menghela nafas panjang, aku pun mulai berbicara kepadanya.
"Harry, maaf bukannya aku bermaksud untuk menyinggung mu. Tapi, bisakah kau tidak menatapku seperti itu terus?"
KAMU SEDANG MEMBACA
My Cool Man
FanfictionDingin adalah kata yang tepat untuk menggambarkan akan sikapnya. Dingin dan tanpa ekspresi adalah kesan pertama yang aku dapat ketika bertemu dengannya pertama kali. Dia adalah pria paling dingin yang pernah aku temui. And he is My Cool Man...