70. Epilog

8K 262 59
                                    

Tiga tahun telah berlalu. Yuta telah tumbuh menjadi anak yang ceria dan lucu. Keluarga mereka sangat gembira dengan adanya Yuta.
Micchan pun sangat menyayangi adiknya itu yang selalu mengikutinya kemana-mana dengan wajah yang menggemaskan.

Malam itu, mereka sekeluarga sedang asyik menonton TV.

"Hmm...ayah punya ide. Sudah lama kita tidak liburan 'kan ? Bagaimana kalau kita jalan-jalan akhir pekan ini ?" kata Yoshiki tiba-tiba dengan wajah berseri-seri.

Micchan dan Yuta langsung menoleh pada ayahnya yang tersenyum dengan mata berbinar-binar.

"Micchan mau !!" seru Micchan dengan bersemangat.

Yuta pun menarik ujung celana ayahnya.
"Yucchan...ju..ga..." katanya dengan terbata-bata karena ia masih belum lancar berbicara.

Yoshiki mengelus kepala kedua anaknya dengan tersenyum.

"Baiklah...kita liburan minggu ini.." sambung Mika sambil menggendong Yuta ke pangkuannya.

***

Akhir pekan itu, mereka pun pergi berlibur ke kota sebelah.

"A...yah...Yuchan...ma..u...ke...sana..." kata Yuta tiba-tiba sambil menunjuk pantai dari jendela mobil dengan bersemangat.

"Hee...pantai ya ?" lirik Yoshiki ke arah yang ditunjuk Yuta.

"Baiklah, kita kesana ya...sepertinya ada penginapan di sekitar sini." lanjut Yoshiki sambil memandang sekeliling.

Mereka pun menemukan penginapan di dekat pantai. Begitu sore menjelang, dengan antusias Micchan membawa Yuta ke pantai untuk bermain pasir.

"Micchan, jaga adikmu ya. Jangan main ke laut terlalu dalam ya." pesan Mika tersenyum memandang mereka.

"Iya bu ! Micchan mau ajak Yucchan main pasir saja !" sahut Micchan dengan girang sambil menggandeng tangan adiknya.

Yoshiki dan Mika pun mengawasi dari jauh keadaan mereka. Yoshiki perlahan bergerak memeluk Mika dari belakang.
Mika hanya tersenyum menggenggam tangan Yoshiki yang memeluknya.

"Kau tahu Yoshiki ? Rasanya aku begitu bahagia saat ini..." kata Mika pelan.

Yoshiki hanya tersenyum diam mendengarkan.

"Aku benar-benar bahagia dan bersyukur bahwa aku dikaruniai dua anak yang lucu dan kau yang selalu menemaniku..." lanjutnya memandang jauh ke depan.

"Rasanya aku hampir meneteskan air mata kebahagiaan melihat mereka tersenyum..." ujar Mika kemudian.

"Aku tahu... aku juga merasakannya sayang..." balas Yoshiki masih tersenyum.

Tiba-tiba segerombolan wanita-wanita berteriak tidak jauh dari mereka.

"Kimura-kun !!! Itu Kimura-kun !!!" teriak mereka histeris gembira sampai mengagetkan Mika dan Yoshiki. Keduanya sampai menolehkan wajah ke arah mereka.

Namun, belum sempat mereka mengatakan apa-apa, Yoshiki langsung ditarik dan dibawa pergi oleh gerombolan itu.

Mika melongo bingung hingga ia perlahan-lahan menyadari apa yang terjadi.

Yuta dan Micchan melihat ibunya dan kejadian tadi dengan melongo juga.

"Ugh...! Apa-apaan mereka itu...!" geram Mika dan ia langsung berjalan cepat ke arah Yoshiki yang dibawa pergi.

"Ibu ! Ibu, mau kemana ?" tanya Micchan sambil menggandeng adiknya.

"Mau merebut ayahmu kembali !" jawab Mika cepat tanpa menoleh dan terus menatap tajam ke depan.

A Thousand KissTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang