6

5.1K 220 0
                                    

"Jawab dong jangan diem aja. Ini tuh penting, biar gue bisa ngelindungin lo"
Julian menatap lekat Natasya. Natasya menghela nafasnya, dia pun akhirnya menceritakan kejadian waktu itu.

"Apa-apaan sih tu cewek! Nggak bisa di diemin nih" Ujar Julian serius.
Julian memegang pipi Natasya. Sekarang jarak mereka hanya 3cm saja.
"Mulai sekarang gue bakal ngelindungin lo. Dimana pun itu kapan pun itu. Gue janji." Natasya mengangguk pelan sambil tersenyum. Senyuman yang membuat cowok mana pun bisa meleleh melihatnya. Termasuk Julian.
"Kalo ada apa-apa lo telfon gue aja. Ok?" Lanjutnya.
"Siap Julian!" Kata Natasya sambil berhormat.

Tiba-tiba hp Natasya berbunyi. Silvy.
Natasya pun mengangkat telfon itu.
"Halo?"
"Lo kemana aja sih? Gue telfonin daritadi"
"Hehe sorry. Gue lagi ada urusan" ujar Natasya sambil melihat ke Julian.
"Lo cabut?"
"Hmm... Bentar-bentar"
Natasya menyingkirkan hp nya.
"Jul kita cabut ya?" Julian menatap Natasya bingung.
"Menurut lo?" Natasya mengangkat kedua bahunya.
"Iya kita cabut" Julian tertawa kecil. Betapa polosnya sahabat kecilnya ini.

"Iya gue cabut syl"
"Sama siapa?"
"Julian"
"ANJIR! DEMI APA?!" Suara kencang Silvy sampai terdengar oleh Julian.
"Lebay deh"
"Kayaknya bentar lagi ada yang jadian nih"
"Ngaco lo!"
"Tadi Dika nyariin lo tau"
"Dika?" Julian langsung melotot ketika mendenga itu.
"Iyaa. Kata dia kalo gak ada lo sepi"
"Ada-ada aja tuh orang" Kata Natasya sambil tertawa hambar.
"Udah dulu ya. Gue mau ke toilet. Bye"
"Bye"

"Dika kenapa?" Tanya Julian dengan ketus. "Tadi dia nyariin gue" Julian ber oh ria. Tapi oh nya itu berjuta arti. "Balik yuk" ajak Natasya. "Ntar aja ah. Gue masih mau berduaan sama lo"
Deg.
Jangan baper batin Natasya.
"Tapi gue mau nya pulang sekarang"
"Yaudah ayo" Natasya tersenyum penuh kemenangan.

***
Mobil Julian terparkir didepan rumah Natasya. Nick sudah menunggu didepan pintu dengan resah.
"Makasih ya jul" Julian mengangguk.
"Lo gak mau peluk gue dulu gitu?" Muka Natasya memerah.
"Yaudah kalo gak mau. Masuk sana, Nick udah nungguin tuh" tunjuk Julian pada Nick yang sedang berdiri di pagar.
Natasya pun menghampiri Nick yang mukanya udah seperti orang marah. Tapi dia memang marah beneran.
"Halo Nick" Natasya tau sekali kalo Nick sedang marah padanya. Natasya langsung memasang muka sok imut nya.
"Gak usah sok imut" ketus Nick
"Lo kemana aja sih? Tadi gue keliling sekolah nyariin lo. Eh ternyata lo lagi jalan sama Julian" Natasya melipat tangannya.
"Gue udah sampe rumah kok" Natasya memeluk Nick.
"Sya, gue tuh takut lo kenapa-napa. Gue gak mau Julian nyakitin lo. Gue gak mau ngeliat lo sedih karna cowok"
Natasya sangat suka jika Nick sedang seperti ini. Ya, mengkhawatirkan dirinya. Dia merasa sangag beruntung memilili kakak seperti Nick.
"Gue gabakal kenapa-napa kok. Tenang aja" Natasya mempererat pelukannya.

Baru saja Natasya memejamkan matanya. Hp nya berdering.
"Halo!"
"Wess selo dong"
"Lagian gue mau tidur lo nelfon!"
"Hehe sorry. Gue cuman mau bilang goodnight"
Natasya menjauhkan hpnya, lalu "udah nat jangan tinggi-tinggi terbangnya". Untung saja Julian tidak mendengarnya.
"HALO? NATASYA LO MASIH IDUP KAN?"
"Gausah teriak-teriak! Udah malem!"
"Lo gak ada niatan buat ngomong goodnight too Julian?"
"Nggak"
"Hft. Yaudah tidur sana"
"Yaudah. Bye"
Natasya langsung menutup telfon dan kembali tidur.

***

Di pagi ini, Natasya kembali disajikan pemandangan tidak enak. Julian dan Viona berangkat bareng ke sekolah.
Nick yang menyadari hal itu, ia langsung merangkul adiknya. Dengan cuek Natasya melewati Julian begitu saja. Julian pun berjalan dibelakang Nick dan Natasya. Begitu pun Viona yang langsung menggandeng tangan Julian. Tetapi Julian langsung melepaskan tangannya itu. Muka Viona pun berubah cemberut.
"Sayang! Kok tanganku dilepas sih!" Julian berlari menyusul Natasya tanpa menghiraukan Viona.

"Pagi nat" sapanya.
"Urusin cewek lo aja sana" ujar Nick. Natasya menyenggol pinggang Nick sambil melotot.
"Diemin aja" bisiknya pada Nick. Natasya pun mempercepat jalannya ke kelas.
"Kalo lo sampe ngebuat adek gue nangis, liat akibatnya" ancam Nick sambil berlalu pergi.
Julian mengacak-ngacak rambutnya dengan kesal. Julian merogoh sakunya dan membuka line untuk chat Natasya.

Julian: nanti pulang sekolah, gue anter lo ya
Send.

***
"Kantik yuk nat" ajak Dika.
"Gak ah. Males" ujar Natasya yang sedang menidurkan kepalanya dimeja.
Dika tau, pasti ada yang tidak beres.
"Lo lagi bete ya? Cerita aja sama gue" Natasya menggelengkan kepalanya.
"Pasti karna Julian"
Tepat sasaran!
Natasya membangunkan kepalanya dan mengangguk.
"Pasti ada hubungannya juga sama Viona" Natasya menatap kagum(?) Dika.
"Lo itu dukun ya? Daritadi yang lo tebak bener semua" ujar Natasya sambil tertawa kecil. Itu lah yang di inginkan Dika. Melihat Natasya tersenyum karena nya.
"Pokoknya lo tiati aja sama Julian"
"Emang dia kenapa?"
"Dia itu kerjaannya ngerokok, mainnya ke club, minum-minum. Dan mainin cewek" Mulut Natasya menganga mendengarnya.
"Viona itu mantan Julian. Mereka pacaran dari kelas 10. Sampe sekarang salah satu dari mereka blom ada yang ngomong kita putus" jelas Dika.
"Tapi gue sahabat kecilnya Dik. Nggak mungkin dia ngejahatin gue"
"Pokoknya lo ati-ati aja" Natasya mengangguk. Dia bingung harus percaya atau tidak dengan Dika. Tiba-tiba Dika menyentuh pipi Natasya dengan lembut.
"Nat, lo tenang aja. Gue bakal selalu ada di sisi lo" Senyum manis pun terukir di wajah Natasya.
"Makasih Dik" Dika mengangguk.

Tanpa mereka sadari, Julian menguping mereka daritadi. Karena sudah tidak tahan dia pun menghampiri mereka.

"Jangan percaya apa yang di bilang Nat" Natasya dan Dika terperanjak kaget dengan kedatangan Julian.
"Yang gue bilang itu fakta semua kan Jul?" Ujar Dika dengan smirk nya. Julian sedang berusaha menahan emosi nya.
"Lo suka minum,ngerokok, main ke club. Dan paling parah, mainin ce-" belum selesai Dika ngomong, pukulan Julian jatuh di pipinya.
"BANGSAT"
Julian menghajar Dika bertubi-tubi. Murid-murid yang lain sudah mengerubungi mereka. Dengan sigap Natasya langsung membelah perkelahian itu.
"JULIAN STOP!" Wajah Julian berubah saat Natasya muncul. Menjadi wajah yang kalem(?).
"Lo bisa gak sih gak main fisik?!" Natasya pun membawa Dika ke UKS.
Julian telah melakukan kesalahan besar. Sekarang Dika menang banyak. Semakin benci saja dia pada Dika.

Love at LastTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang