8

3.9K 203 0
                                    

Natasya pun membereskan buku-buku nya ke tas.
Ehm.
"Julian? Kenapa?" Tanya Natasya dengan senyum. Tetapi senyum itu langsung lenyap saat melihat Viona yang sedang menggandeng tangan Julian.
"Gue balik duluan ya"
Cuman itu? Yang benar saja! Natasya kira dia akan berbicara yang lebih penting.
"Trus?"
"Itu doang sih. Yaudah bye" Julian pun pergi. Viona tersenyum sinis pada Natasya. Muncul banyak sekali tanda tanya dikepala Natasya.
Apa yang terjadi?
Viona memberi racun apa pada Julian?
Mereka balikan?

Yaudalah ngapain juga gue pikirin batin Natasya. Saat Natasya keluar kelas, tiba-tiba dia menabrak seseorang dengan tubuh jangkung.
"Hati-hati kalo jalan"
"Heheh sorry"
"Balik sama gue yuk"
"Oke. Tapi gue bilang dulu ya ke Nick" Dika mengangguk. Natasya pun menghampiri Nick yang sedang duduk menunggu.
"Eh gue pulang sama Dika ya" colek Natasya.
"Yaudah. Dika, jagain adek gue yang paling cantik ini ya. Dia harus nyampe rumah dengan aman" jelas Nick.
"Siap!" Kata Dika sambil menghormat
"Oh iya sya, bilangin ke mama. Gue gak langsung pulang. Gue mau nge date dulu" Kata Nick sambil tersenyum.
"Nick? Mau nge date? Emang ada cewek yang mau sama lo?" Ujar Natasya sambil tertawa. Nick mendengus kesal.
"Udah sana pulang!"

"Nih pake" kata Dika sambil memberikan helm pada Natasya.
"Lo bawa helm 2?"
"Iya, satunya lagi buat lo"
Blush.
"Pegangan ya" Natasya pun memeluk Dika dari belakang. Tanpa Natasya sadar, Dika tersenyum.

"Ini bukan jalan kearah rumah gue. Mau kemana sih?" Ujar Natasya.
"Udah lo diem aja" Natasya mengerucutkan bibirnya.

"Loh ini kan...." Cafe yang waktu itu Julian ajak Natasya.
"Lo udah pernah kesini?" Tanya Dika sambil melepas helmya dan menyisir jambulnya dengan jari.
"Be-belom kok" Natasya menggeleng.
Natasya pun segera mencari tempat duduk untuknya dan Dika.
"Tadi lo udah gue pesenin sama kayak gue"
"Oh oke" kata Natasya sambil tersenyum.
"Lagi dong"
"Lagi?"
"Senyum lagi. Eh jangan deh, nanti gue bisa diabetes kalo ngeliat senyum lo"
Muka Natasya merah lagi.
Pesanan mereka pun datang. Dika seperti melihat seseorang yang tidak asing.
Julian sama Viona? Batin Dika. Dika memperhatikannya sekali lagi. Iya benar! Itu Julian dan Viona.
"Ngapain mereka?" Guman Dika yang ternyata Natasya mendengernya.
"Hah? Siapa?"
"Ng-nggak kok. Bukan si-siapa siapa" Kalau sampe Natasya tau, dia pasti akan sedih. Dika nggak mau Natasya sedih karena Julian.
Viona menyadari kehadiran Natasya dan Dika. Dia pun tersenyum smirk.
"Hahaha iyaa Julian sayang" kata Viona dengan suara besarnya dan menekan kata sayang.
Dika langsung menepuk jidatnya.
"Nat ja-" baru sana Dika mau bilang jangan nengok ke belakang. Tapi Natasya sudah melakukannya.

"Julian?"
"Natasya?"
Ucap mereka berbarengan. Natasya menyorotkan sorot mata kecewa pada Julian. Natasya langsung membuang muka dan menarik tangan Dika keluar dari cafe.
"Kita pulang sekarang ya Dik" Dika yang mengerti perasaan Natasya sekarang. Dia pun menurutinya. Di perjalanan pulang, Dika mendenger suara isakan Natasya. Natasya semakin mengeratkan pelukannya pada Dika.

"Udah sampe Nat" Natasya pun turun dari motor Dika.
"Maafin gue ya. Seharusnya tadi kita masih bisa ngobrol-ngobrol disana" Dika tersenyum hangat dan mengelus ujung kepala Natasya.
"Gakpapa kok. Masuk gih" Natasya mengangguk.
"Gue balik ya"
"Hati-hati. Oh iya makasih ya Dika" Dika pun mengangguk dan pergi.

Saat memasuki rumahnya, Nick sudah menunggu diruang tv. Melihat Natasya datang, Nick langsung berdiri.
"Lo kemana aja sih? Gue yang abis nge date aja ud-" Nick melihat muka sembab Natasya.

"Lo kenapa nangis?! Pasti di apa-apa in sama Dika ya?! Dasar emang tu cowok! Besok gue sam-"
"Nick stop! Ini bukan salah Dika!" Bentak Natasya yang kembali mengeluarkan air matanya. Natasya menghapus kasar air matanya dan pergi ke kamarnya sambil membanting pintu. Nick menghela nafasnya.
"Kenapa banting-banting pintu? Kalian berantem lagi?" Tanya Mama.
"Nggak kok ma" Ujar Nick sambil menyisir rambutnya dengan jarinya.

***

Sudah ada 27 missed call dan 267 LINE, dan itu semua dari Julian. Natasya mengabaikan semuanya. Dia menangis semalam. Sampai-sampai matanya bengkak di pagi hari.
"Sayang, kamu sakit?" Tanya Mama.
"Nggak ma" ucap Natasya lembut.
Nick memperhatikan adiknya. Sekarang dia membenci Julian. Bisa-bisa nya dia membuat Natasya menangis. Cowok brengsek batin Nick.

Nick pun memarkir mobilnya. Saat keluar dari mobil, Nick berjalan sambil merangkul Natasya.
"Pagi Nick! Pagi Natasya!" Sapa Anna. Anna adalah pacar baru Nick. Yang kemaren Nick ajak date. Anna sangat cantik, postur tubuh yang ramping dan kulitnya yang putih bening. Sifatnya juga sangat baik. Banyak laki-laki yang mengejarnya, tetapi Anna lebih memilih Nick.
"Pagi An" jawab Nick. Natasya hanya membalasnya dengan senyum.
"Natasya kamu kenapa?"
"Gakpapa kak" Natasya memperhatikan Nick dan Anna.
"Kalian berdua cocok. Kak Anna beruntung banget punya pacar kayak Nick." Anna dan Nick menatap Natasya bingung.
"Makasih Sya!" Kata Anna sambil tersenyum manis.

Natasya pun akhirnya berjalan sendiri ke kelas.

Love at LastTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang