Sepulang dari persami, Natasya dan Julian sama sekali tidak ngobrol atau bertemu. Bahkan menghubungi lewat LINE pun tidak.
"Tambah lagi"
Bartender itu pun memberikan minuman alkohol pada Julian. Dengan cepat Julian menghabiskan minum itu.
"Lagi"
"Maaf. Tapi anda sudah terlalu banyak minum" ucap bartender tersebut.
"Lagi"
"Ma-"
"GUE BILANG LAGI!" bentak Julian sambil memukul meja.Akhirnya bartender itu memberikan Julian minumannya. Tiba-tiba seseorang menyingkarkan gelas itu
"Jul lo udah minum banyak" ujar Vino
"Gue gak peduli! Sini minuman gue" Vino memberikan gelas tersebut pada bartender. Julian membulatkan matanya
"Jul plis dengerin gue. Lo udah minum banyak dan ngerokok banyak" kata Vino sambil menunjuk sampah batang rokok.
Julian berjalan ke arah seorang laki-laki asing. Dia langsung menonjok laki-laki itu dengan ganas. Vino pun datang dan langsung membawa Julian masuk ke mobil nya. Untungnya orang tersebut tidak marah.Vino memberikan air mineral untung sahabatnya. Julian langsung meneguk habis.
"Lo tadi hajar orang"
Julian menatap Vino bingung
"Untungnya orang itu gak marah" lanjut Vino.
"Oh bagus deh" kata Julian sambil memijit-mikit kepalanya."Kalo Natasya tau, dia pasti kecewa sama lo"
Raut muka Julian seketika berubah. Hatinya menjadi tenang saat mendengar nama Natasya. Sosok yang sangat dia rindukan.
"Gue nginep dirumah lo dulu ya Vin" Vino menangguk.
***
Ting...tong...
Suara bel rumah Vino berbunyi dipagi hari yang hujan. Vino pun membuka kan pintu itu.
"Eh Natasya?" Natasya melambaikan tangannya sambil cengar cengir.
"Mau ngapain?" Tanya Vino"Gue mau balikin ini. Yang waktu itu Nick pinjem" jawab Natasya sambil menyerahkan CD game.
"Ohh makasih ya" Natasya mengangguk.
"Lo kesini naik apaan? Kan ujan"
"Gue kesini naik taksi"
"Masuk dulu yuk. Sambil nunggu ujan nya reda" kata Vino mempersilahkan Natasya masuk.
"E-eh gak usah. Gue langsung balik aja"
"Yaudah gue an-""Vinoo! Lo dimana sih?"
Natasya terperanjak kaget mendengar suara itu. Dia seperti mengenal suara itu. Datang lah si asal suara itu. Muka Natasya berubah kaget. Begitu juga Julian. Mata mereka saling bertemu.
"Nat-"
"Gu-gue balik dulu ya Vin. Bye!"
Natasya pun memakai topi nya dan berjalan keluar rumah Vino. Julian langsung menghampiri Natasya yang belum terlalu jauh sambil hujan-hujanan."Natasya tunggu!"
Natasya mempercepat langkahnya. Dia menahan air matanya yang sudah membendung. Langkah Natasya berhenti saat Julian berhasil memeluknya dari belakang. Natasya tidak bisa menahan air matanya lagi. Julian memeluk Natasya dengan erat. Melepaskan kerinduannya. Mereka tidak peduli dengan derasnya hujan.Seperti pelukan yang memiliki arti 'jangan tinggalin gue'
"Jul-"
"Maafin gue Nat"
Air mata Natasya mengalir semakin deras. Julian pun melepas pelukannya dan mengajak Natasya menuju halte untuk berteduh.Julian menggenggam tangan Natasya. Dingin sekali! Julian pun menatap muka Natasya yang sudah pucat. Badan Natasya sudah bergetar.
"Nat?! Lo gakpapa?!" Julian menyentuh kening Natasya. Ya ampun panas! Julian langsung membawa Natasya ke pelukannya. Julian meraih ponselnya dikantong dan menelfon Vino."Vin! Cepetan ke halte pake mobil!"
"Ngapain?"
"Pokoknya cepetan! Natasya demam!"
"HAH?! OKEOKE GUE KESANA!""Bertahan Nat" kata Julian sambil mencium kening Natasya.
Mobil Vino pun datang. Julian menggendong Natasya masuk ke mobil. Didalam mobil, Julian tidak melepaskan pelukannya sampai tiba di rumah Natasya. Sedari tadi Natasya hanya diam.Sesampainya dirumah Natasya, Julian memencet bel berkali-kali. Nick pun membukakan pintu sambil ngomel-ngomel.
"Siapa sih?! Berisi-" Nick membulatkan matanya melihat Natasya yang sudah tidak sadar sambil di gendong Julian dan disebelahnya berdiri Vino."Ya Allah! Cepetan bawa Natasya ke kamarnya!" Nick pun menuntun Julian ke kamar Natasya. Natasya langsung direbahkan di kasurnya.
"Dia harus ganti baju" Nick melotot saat mendengar Julian.
"Lo gak boleh nyentuh dia!" Omel Nick.
"Bii! Tolong gantiin baju Natasya ya. Sekalian bawa kompres" panggil Nick pada Bibi aka pembantu dirumahnya.
"Iyaa bang" Bibi memanggil Nick dengan sebutan abang. Sementara Natasya dengan sebutan adek."Cowok-cowok pada keluar dulu sana" kata Bibi. Nick,Vino dan Julian pun keluar. Nick melihat Julian yang masih basah kuyup. Nick pergi ke kemarnya untuk meminjam kan celana dan baju nya pada Julian.
"Nih pake. Nanti lo ikut-ikutan sakit"
"Kamar mandi disebelah sana" lanjut Nick. Julian pun pergi ke kamar mandi."Kok lo gak nganterin Natasya kerumah gue? Lo gak kasian sama dia? Keluar rumah, lagi ujan gini naik taksi." Kata Vino. Nick menyesal pada dirinya sendiri.
"Tadi pagi gue lagi males keluar rumah. Trus gue suruh Natasya aja ke rumah lo. Gue kasih alamatnya deh" Vino hanya menggeleng-geleng.
![](https://img.wattpad.com/cover/64764295-288-k53924.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
Love at Last
Любовные романыJulian Delgrosso. Seorang badboy yang sangat tampan dan bisa meluluh kan hati para cewek hanya dengan menatapnya. Di antara sekian banyak cewek, dia hanya mencintai satu. Yaitu, Natasya Salsabila. Sahabat kecilnya