Zahra pov
Aku mengemasi semua pakaianku ke dalam koper, setelah melaksakan sholat dan sedikit menenangkan hatiku.Setelah selesai aku membuka pintu dengan pelan, saat aku membukanya kulihat Rian berdiri didepanku.
"Aku pamit"
"Zah, aku minta maaf, tolong maafkan aku"
"Aku sudah memaafkanmu sejak dulu, aku pergi Rian, assalamualaikum"
"Walaikumsalam"
Aku berjalan dengan cepat menuju mobilku, aku benar benar pergi, aku akan pulang kerumahku sendiri, rumah yg sudah ku tinggalkan selama 7 bulan sejak menikah dengan Rian, airmataku masih tak bisa berhenti, semua ini benar benar melelahkanku.
Beberapa lama diperjalanan, akhirnya aku sampai didepan rumahku, ku hapus air mataku dan aku turun dari mobil membawa koperku.
"Zahra" aku menoleh saat ada yg memanggilku, kulihat Vella berjalan kearahku.
"Vella" aku mencoba tersenyum padanya.
"Kau kenapa?"
"Aku tidak apa apa, memangnya tidak boleh aku pulang kerumahku?"
"Zah, stop berpura pura tenang" aku diam beberapa saat hingga aku menjatuhkan koperku dan aku memeluknya, aku menangis dipelukannya, Vella membalas pelukanku dengan begitu erat.
"Menangislah Zah, aku disini" aku semakin terisak dipelukannya.
Beberapa lama aku menangis hingga aku melepaskan pelukanku, kulihat dia juga menangis.
"Aku hanya merindukanmu Vella"
"Zah, jangan becanda, kau menangis sampai suaramu yg jelek itu hilang dan kau hanya bilang merindukanku, hey aku tau bahwa aku ngangenin tapi jangan terlalu berlebihan begitu aku jadi terharu" aku tertawa dengan tingkahnya yg mudah sekali mencairkan suasana hatiku.
"Ayo masuk, kau harus ceritakan semuanya padaku, oke" dia berjalan mendahuluiku.
"Hey ini rumahku, kenapa kau yg berjalan duluan"
"Hahaha, oke Zahra sayang"
Kami masuk ke dalam rumahku, aku sungguh merindukan rumah ini, sepertinya orang yg aku pekerjakan untuk slalu membersihkan rumahku bekerja dengan baik.
"Zah"
"Hmm" aku menyenderkan kepalaku ke sofa, sungguh semua ini benar benar membuatku lelah, aku menghembuskan nafasku pelan.
"Aku bercerai dengan Rian"
"Apa? Serius? Kamu yakin? Tapi selama ini aku lihat kalian baik baik saja bahkan bahagia"
"Hanya luarnya saja Vel, tidak saat dikehidupan kami berdua"
"Zah, stop berbicara dengan kata kata yg aku tidak mengerti"
Aku menegakkan dudukku, aku mulai menceritakan semuanya padanya, dan kulihat dia sama sekali tidak percaya dengan semua kenyataan ini, tak sedikitpun air mataku menetes, mungkin air mataku telah mengering mengingat selama ini menangis sudah menjadi hobi ku.
"Zah, you crazy? Selama 7 bulan kamu menyimpan ini sendirian dan kamu baru memberitahuku, teman macam apa dirimu? Kau anggap aku apa Zah?" aku memeluk Vella, dia membalas pelukanku sangat erat, dia terisak dipelukanku.
"Maafkan aku Vel, aku hanya tak ingin membuka aib suamiku, bahkan sampai sekarang aku tak ingin menceritakan pada siapapun"
"Zah, kenapa kamu bisa sekuat itu? Aku saja yg tau bahwa mantanku dulu selingkuh sudah aku tarik rambut perempuan yg merebutnya dariku, kamu yg sudah menikah bahkan hanya diam saja"
KAMU SEDANG MEMBACA
Salah Apa ?
EspiritualCerita tentang seorang wanita bernama Sinta Az Zahra, seorang wanita dengan kekuatan hati yg luar biasa, dan yg selalu mempercayai takdir Allah.