Daniel pov
"Zahra" aku terdiam dan berhenti berjalan saat melihat Zahra baru saja keluar dari ruangan Fahri."Daniel" kulihat dia berjalan ingin meninggalkanku.
"Zahra tunggu" dia berhenti dan tetap menatap kedepan.
"Aku ingin mengembalikan ini" aku mengeluarkan tasbih kecil miliknya dan memberikan padanya, kulihat dia berbalik dan sedikit kaget melihat apa yg aku berikan.
"Ini tasbihku yg hilang dulu"
"Iya, aku menemukannya ditangga sewaktu kita masih kuliah ditempat yg sama dulu, aku menyimpannya"
"Benarkah? Kenapa baru sekarang mengembalikannya padaku?"
"Karna aku tak bisa dekat dengan pemiliknya jadi tak apa jika aku dekat dengan tasbihnya" jantungku berdetak sangat cepat, ternyata perasaanku padanya tak pernah hilang, bahkan semakin kuat.
"Ambillah, ini sudah jadi milikmu"
"Tapi Zah"
"Tak apa, meski dulu aku begitu merasa kehilangan saat aku tak menemukannya lagi, tapi aku sudah menyimpannya didalam hatiku, ambillah" kulihat dia tersenyum dan memberikan tasbih itu lagi padaku, aku mengambilnya kembali dan menggenggamnya dengan erat.
"Permisi, aku harus pergi"
"Assalamualaikum" ucapku setelah dia berbalik dan tiba tiba saja dia menghentikan langkahnya.
"Kau tidak menjawab salamku, bukankah berdosa tidak membalas salam dari sesama muslim"
Dia langsung berbalik dan menatapku tidak percaya, aku tersenyum padanya.
"Kau..."
"Insha Allah, aku sudah mualaf"
"Apa?"
Aku tertawa melihat wajahnya yg aku rasa begitu lucu.
"Kenapa tertawa?"
"Wajahmu terlihat sangat lucu"
"Dengar Daniel aku tak ingin mendengarkan leluconmu itu!" dia pun langsung berbalik dan meninggalkanku.
"Aku tidak bercanda dengan semua kata kataku sejak dulu Zah" ucapku pelan dan tak bisa didengarnya lagi.
Zahra pov
Aku benar benar sangat kesal mendengar ucapan Daniel, berbicara dengannya hanya membuang buang waktuku saja, aku langsung menghampiri meja Vella yg kulihat sedang mengobrol dengan karyawan lain."Vella ayo kita pergi"
"Baik bu Zahra"
Aku dan Vella langsung keluar dan menuju ke parkiran mobil kami.
"Kita mau kemana Zah?"
"Antarkan aku ke bandara Vel"
"Apa?!! Untuk apa kita kesana? Kau tak berniat menculikku?"
"Aku akan pergi"
"What?!! Kenapa mendadak sekali? Dan kau tak memberitahuku?"
"Aku akan pulang kerumah orang tuaku, aku sudah memikirkan ini, aku juga sudah mengirimkan semua pakaianku kesana 1 minggu yg lalu, maaf aku tak memberitahumu karna aku tak ingin merepotkanmu terus"
"Aku tak pernah merasa kau repotkan Zah"
"Hmm, maafkan aku Vel"
"Lalu kapan kau akan kembali?"
"Aku tidak tau, mungkin tak akan kembali"
"Apa?! Lalu bagaimana pekerjaanmu?"
"Aku sudah mengundurkan diri Vel"
KAMU SEDANG MEMBACA
Salah Apa ?
EspiritualCerita tentang seorang wanita bernama Sinta Az Zahra, seorang wanita dengan kekuatan hati yg luar biasa, dan yg selalu mempercayai takdir Allah.