Part 18 - Aku Pergi 2

12.1K 681 2
                                    

Zahra pov
"Assalamualaikum ma"

"Walaikumsalam Zah, ada apa kamu telfon malam malam?"

"Zahra rindu mama dan ayah, bagaimana kabar kalian?"

"Alhamdulillah mama sama ayahmu baik baik saja, kamu sendiri gimana kabarnya dengan Rian?"

"Zahra baik baik saja ma"

"Lalu Rian?"

"Ma, kami sudah bercerai"

"Kenapa Zah? apa tidak bisa diselesaikan baik baik? Apa mama sama ayah harus kesana?"

Kudengar suara kecewa ibuku, airmataku kembali menetes, aku benar benar tidak sanggup mengatakan semuanya.

"Tidak ma, suatu saat mama akan tau kenapa Zahra bercerai dengannya, Zahra yg akan pulang"

"Kamu benar tak ingin kembali dengannya?"

"Iya ma"

"Mama tidak akan beritahu ayahmu sampai kamu pulang, kapan kamu akan pulang?"

"Setelah pengadilan memutuskan pernikahan kami ma"

"Baiklah mama mengerti, jaga diri kamu baik baik Zah"

"Maafkan Zahra ma" aku terisak mengucapkan kalimat itu.

"Minta maaflah pada Allah Zah, mama percaya kamu punya alasan yg kuat kenapa kamu bercerai, istirahatlah"

"Terima kasih mama sudah percaya pada Zahra, assalamualaikum ma"

"Sama sama nak, walaikumsalam"

Aku memandangi ke atas langit, air mataku terus mengalir, semoga semua ini cepat berakhir, meski aku tak tau apa yg akan terjadi esok, tapi aku mempercayai rencana Allah meski aku tak mengtahui kapan Allah memberiku sedikit kebahagiaan.

***

2 minggu kemudian...

"Dengan ini saya menyatakan bahwa pernikahan Rian Al Hafits dengan Sinta Az Zahra sudah diputuskan"

Kudengar suara hakim yg menyatakan aku dan Rian sudah sah bercerai dari pengadilan, aku menangkupkan kedua tanganku diwajahku, tak terasa air mataku menetes, kurasakan seseorang mengusap bahuku pelan, aku menoleh dan tersenyum pada Vella, sejak aku memberi tahunya bahwa hari ini aku akan sidang di pengadilan, dia bersikeras untuk menemaniku karna tak satupun keluargaku datang, memang aku yg masih menyembunyikan semua ini kecuali ibuku.

Setelah semua orang yg datang sedikit demi sedikit pergi, aku dan Vella pun berdiri akan keluar, kulihat Rian masih duduk dikursinya bersama wanita itu.

"Ayo Zah" aku menoleh kearah Vella disampingku setelah beberapa saat aku melihat Rian untuk yg terakhir.

"Zahra" kulihat ibunya Rian datang menghampiriku dengan wajahnya yg begitu sedih.

"Ma" dia memelukku dengan terisak.

"Maafkan Rian Zah, mama tidak tau jika rumah tangga kalian jadi seperti ini, kemarin Rian pulang kerumah dan memberitahu semuanya setelah 2 minggu dia menceraikanmu, kami benar benar sangat marah padanya, tolong maafkan Rian Zah"

"Ma sudahlah, semua sudah terjadi, semua sudah kehendak Allah, Zahra ikhlas, mungkin Rian mempunyai alasan yg kuat dengan semua masalah yg kami alami"

"Zah, mama sangat menyayangimu, kamu tak ingin kembali padanya?"

"Ma sudahlah" kudengar papa Rian menyela perkataan istrinya, kulihat wajahnya pun sangat sedih.

"Maafkan Zahra ma, maafkan Zahra pa"

Salah Apa ?Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang