Part 19: The Floor

231 23 3
                                    

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


AAAHHHH F*** F*** F*** !!!


"Hei kau barusan bilang apa?" tanya Ansell seketika terbangun dari tidurnya.

"Apaan sih, sudah tahu daritadi lagi nulis, banyak nih!" sahutku dengan nada marah.


Tiba-tiba Ansell mendekatkan mukanya ke mukaku sampai tubuhku hampir jatuh ke samping. Matanya menatap mataku lekat sekali. Aku sontak menutup mataku karena aku takut kalau dia bakal menciumku lagi.



"Hahaaha, lelah ya? Kaukira aku akan menciummu?" kata Ansell tertawa sambil mencubit hidungku dengan kedua punggung jari telunjuk dan tengah. Aku malu sekali. Dia kemudian langsung pergi dari tempat duduknya sekarang dan keluar kelas sambil memasukan tangannya ke kantung celana.

"Bangsat kau Ansell!! Aku tidak akan pernah memaafkan mu ya! Cam kan itu baik-baik!" sahutku dengan keras. Aku tidak peduli dia mendengarku atau tidak.


Hailee sebenarnya sudah membujuk Ansell untuk menghentikan semua ini. Tapi bujukan itu dihiraukannya sama sekali. Bagaimana dengan pendapat semua teman-teman sekelasku? Mereka semua jelas bingung dengan ini. Tapi tetap saja tidak ada seorangpun yang peduli padaku kecuali Hailee.


Apalagi Dale. Kakak macam apa dia. Kemarin dia bahkan tertawa terpingkal-pingkal saat aku menceritakan kejadian ini kepadanya. Bukannya mengasihaniku dan memberikan solusi, malah dia mengejek-ejek ku. HHHAAAAHHH Aku tidak tahan.


Hari sial kemarin akhirnya selesai setelah aku mengerjakan pr menggunung Ansell di kamarnya. Apa saja yang dilakukannya selama ini sampai pr jarang dikerjakan. Aku tahu dia pintar. Tapi apakah dia hanya sekedar pintar?


Dugaanku benar sekali semua tanganku rasanya seperti remuk. Pundakku rasanya seperti ditindih 1 karung beras. Kakiku rasanya seperti terkena osteoporosis. Aku bahkan sebenarnya tidak sanggup masuk hari ini. Tapi karena aku bukan orang yang gemar meninggalkan tugas-tugas sekolah sampai menumpuk, jadi kuputuskan untuk masuk sekolah saja.


*ANSELL POV

HAHAHAHAHAHAHHAHAHAHAHAHAHAHAHAHAAHAHAHAHAAHAHAHAHAAHHAHAHAHAHAHHAHAHAHAHAHAHAHAHAHAHAAHAHAHAHAHAAHAHAHAHAHAHAAHAHAHAHAAHAHAHAHAAHAHAHAHAHAAHAHAHAHAHAHAHAHAHAHAHAHAHAHAHAHAHAHAHAAHHAAHAHAHAHAH


Sumpah ini menyenangkan sekali. Sangat sangat menyenangkan. Bagaimana keadaan dia hari ini setelah kemarin aku kejai habis-habisan? Aku punya rencana dengan semua ini. Mengerjai Ava selama 1 bulan termasuk bagian dari rencanaku. Bahkan Hailee dan kakaknya sendiri sudah tau mengenai hal ini. Tapi kuminta kepada mereka untuk berakting di depan Ava seperti kejadian ini alami terjadi.

Soal buku catatan sejarah itu. Yap benar. Dia melakukannya dalam 1 hari karena harus diperiksa hari ini. Apakah aku terlalu kejam padanya?


Bahkan menjelang siang hari, aku menyuruhnya ke kentin untuk membelikanku makanan. Padahal saat itu belum waktunya bel istirahat. Kau tahu apa hukumannya jika ada seorang murid tanpa izin pergi ke kantin saat jam pelajaran? Membersihkan toilet laki-laki sekolah. TOILET LAKI LAKI!!! Memang tadi dia sempat memohon-mohon agar jangan sekarang. Tapi demi apapun itu, aku sangat nafsu sekali mengerjainya.


*AVA POV

APAAAAAAAAAA?! TOILET LAKI-LAKI?! TIDAK MUNGKINNN BIASANYA TOILET PEREMPUAN? KENAPA JADI TOILET LAKI-LAKI?!

Anseeeeeeeeeelllllllllllllllllll!!!! Awas kau ya! Lihat saja setelah semua ini selesai tepat setelah jam 00.00 pada hari terakhir aku menjadi seperti in kau akan ku.....mmm Lihat saja.


"Ehh lihat kenapa kak Ava disini?" kata salah seorang anak kepada temannya

"Tidak lihat apa sedang bersih-bersih? Kalau mau pakai kamar mandinya pakai aja tidak usah mengomentari sekarang aku sedang apa disini!" sahutku sambil marah-marah. Aku langsung menodongkan pel yang basah kepada mereka agar mereka pergi. Kedua anak itu langsung melesat ke dalam kamar mandi.



Kemudian ini terjadi..

"Haiii Adikku ku sayang, sedang dihukum ya? Aku selalu akan membantumu Ava, Tapi dari jauh dengan doa yaa!!!" Ejek Dale dibalik pintu kamar mandi dan kemudian melarikan diri.

"What the f**k**g f**k is that?! Dasar A***g!! Dale sialan! Bukannya menghajar siapa pelaku dibalik semua ini malah mengejekku!" teriakku sampai-sampai seluruh 1 lorong sekolah mendengarnya. Aku sempat mengejarnya karena aku sangat kesal. Sayangnya karena sendalku terlalu licin terkena air, tiba-tiba tubuhku kehilangan keseimbangan.



Tubuhku akhirnya oleng kebelakang. Karena aku takut dengan dampaknya jadi aku menutup mataku. Tapi aneh. Aku tidak merasakan benturan lantai. Melainkan merasakan sebuah tangan kekar yang menahan bobot tubuhku dari belakang. Apa ini? Bukan apa maksudku. Aku tahu ini manusia. Tapi siapa ini?

-

-

-

-

-

-

-

-

PART 19 IS HERE GUYSSS!!!

COMMENT DAN VOTE KALIAN SANGAT BERARTI UNTUKKU

FOLLOW JANGAN LUPA YA

DAN KALAU ADA KESALAHAN KATA ATAU KALIMAT, KALIAN BISA COMMENT DI BAWAH INI!!

KALIAN MERASA GAK KALAU PART YANG INI AGAK PENDEK? HUHU MAAF YA.. 

AKU TIDAK TAHU KENAPA/?


HAPPY READING EVERYONE \^O^/ \^o^/\^O^/

My Ability Kills MeTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang