Part 21: Sweet Sleep

245 20 6
                                    



OH MY GOD!!





Ternyata orang itu adalah orang yang sedang barusan kucari dan sekarang dia sedang berada tepat di atas tubuhku tanpa balutan baju. Aku maupun dia langsung kaget. Sontak aku sedikit berteriak dan berdiri. Ternyata Ansell barusan mandi dan sekarang dia hanya memakai handuk di bawahnya.

"APA YANG KAU LAKUKAN DI KAMARKU?!" tanya Ansell

"KAU LUPA YA? KAU MENYURUHKU UNTUK KEMARI DAN MENGERJAKAN SEMUA PR MU! DAN KENAPA KAU HARUS TIDAK BERPAKAIAN?!" teriakku

"AKU HABIS MANDI, TIDAK LIHAT APA? SEKARANG KAU KELUAR DULU. AKU MAU MEMAKAI PAKAIANKU!" kata Ansell. Setelah itu aku langsung pergi keluar.

Aku tidak percaya ini. Tapi tubuh Ansell sangat berbidang. Aku baru tahu Ansell membentuk tubuhnya. Mmmm aku baru menyadari.

Sepertinya banyak hal yang tidak kuketahui tentang dirinya.



Kriettt...

"Masuk," suruh Ansell kepadaku sambil membukakan pintu. Aku pun masuk dan langsung pergi menuju meja belajar Ansell dan melanjutkan kegiatan ku tadi yang tertunda.

*ANSELL POV

Kenapa perempuan itu tanpa izin masuk ke kamarku? Bukannya minta izin dulu. Tadi sangat memalukan. Dia melihatku seperti aku adalah orang yang mesum. Tante Sherryl mestinya memperingatkanku sebelum tadi aku masuk ke kamarku.

Waktu sudah menunjukan pukul 8 malam yang berarti Ava sudah sekitar 3 jam berada di rumahku. Dari kejauhan aku melihat tubuhnya yang duduk membelakangiku. Tapi aneh. Kenapa kepalanya menunduk? Dia tidak ketiduran kan? Untuk hanya sekedar memastikan, aku mendekat untuk melihatnya.

Dan benar sekali. Dia ketiduran dengan lengan tangan kiri nya yang dijadikan penyangga. Aku memutuskan untuk membangunkannya. Tapi entah kenapa tanganku berat sekali digerakan. Dan aku sadar kalau dia terlalu lelah. Sepertinya tidak ada salahnya untuk memperhatikan mukanya lebih dekat.

Sekarang aku sudah mengambil bangku dan duduk di sampingnya.

"Ava, aku tahu kau lelah, tapi setidaknya kumohon jangan dekati Marvel,

mmm... aku sepertinya punya perasaan untukmu, dan kau tahu?" bisikku pelan sambil mengelus rambutnya pelan. Aku tidak peduli kalau dia mendengarnya atau tidak.

"Mmm.. Sayangnya perasaan itu sudah terlanjur menjadi sesuatu yang lebih kuat,

jadi Ava,

maafkan aku




aku terlanjur mencintaimu," bisikku pelan. Karena aku tidak tahan lagi. Kudekatkan mukaku ke mukanya dan aku mencium bibirnya pelan. Sekitar 5 detik aku membiarkan posisiku seperti itu. Bibir Ava yang lembut membuatku ingin lagi. Tapi karena aku tidak ingin mengganggunya jadi aku lepaskan ciuman ku dan segera mengambil selimut untuk menyelimuti tubuhnya.

Hari sudah berganti. Matahari sudah menampakan tubuhnya. Sinarnya sangat terang bahkan aku harus tepaksa bangun karena sinarnya itu. Kicauan burung juga sukses membuatku harus terbangun. Saat itu aku sadar kalau Ava sudah pulang tadi malam. Untung saja hari ini hari sabtu. Jadi kuputuskan untuk menarik selimutku kembali dan tidur.

*AVA POV

Aku senang sekali karena hari ini Marvel mengajakku untuk jalan ke pinggir danau. Aku bingung harus memakai baju apa? Aku tidak tahu akan seperti apa cuaca di sana. Jadi kuputuskan saja untuk memakai sweater panjang coklat dengan celana skinny jeans biru tua dan sepatu boot di bawah lutut berwarna coklat juga. Rambut sepertinya kuurai saja karena perempuan lebih cantik kalau di urai rambutnya bukan?

 Rambut sepertinya kuurai saja karena perempuan lebih cantik kalau di urai rambutnya bukan?

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

***

Aku sudah sampai di taman sesuai perjanjian. Setelah kucari-cari batang hidung Marvel ternyata dia sudah duduk diam di salah satu bangku taman sambil menatap ke arah danau. Dengan girang, aku menghampirinya.

"DOOR!" teriakku dari belakang Marvel sambil mendorong pundaknya.

"HEII, kau mengaggetkanku Ava!" jawabnya

"HIHIHI maaf kan aku ya, aku hanya sangat bersemangat!"

"Haha, tidak kusangka kau sangat menyukai danau,"

"Kalau begitu tunggu apa lagi? Ayo!" ajak Marvel sambil berdiri kemudian menarik tanganku.



Kurasakan angin sepoi-sepoi lembut yang menerpa wajahku. Matahari saat itu tidak terlalu memancarkan sinarnya, jadi aku tidak perlu merasakan sengatannya. Saat ini Marvel tidak pernah kehabisan topic pembicaraan. Tangannya sangat aktif memperagakan apa yang sedang dibicarakannya. Bahkan aku selalu dibuat tawa olehnya.

Tiba-tiba lengan Marvel merangkulku. Entah kenapa dia suka sekali merangkulku belakangan ini. Jadi kudiamkan saja. Kuanggap itu sebagai tanda pertemanan. Atau mungkin lebih dari sekedar pertemanan?

"Mmmm, Marvel aku tidak tahu jika kau akan menjawabnya atau tidak, mmm.... Boleh tahu, kau suka dengan siapa?" tanyaku sambil memainkan jariku.

"Mmm ada seseorang yang kusuka, perempuan itu cantik, pintar, dan aku menyayanginya," jelas Marvel.

"Boleh tahu namanya?" tanyaku.

"Haha itu bukan hal yang penting," jawabnya.

-

-

-

-

-

-

-

-

PART 21 IS HERE GUYSSS!!!

COMMENT DAN VOTE KALIAN SANGAT BERARTI UNTUKKU

FOLLOW JANGAN LUPA YA

DAN KALAU ADA KESALAHAN KATA ATAU KALIMAT, KALIAN BISA COMMENT DI BAWAH INI!!

DANNN AKU YAKIN PASTI KALIAN BAKAL NEMUIN KALIMAT YANG TIDAK EFEKTIF.. HIHI PEACE..V..V

KASIH TAU AJA YAAH

HAPPY READING EVERYONE \^O^/ \^o^/\^O^/

My Ability Kills MeTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang