Part 18: What Is My Fault?

257 19 2
                                    

"HA...HA....HA" tawa ku


*ANSELL POV

Jadi benarkah aku ini Ace? Aku bahkan tidak pernah ingat bagaimana aku dapat meninggal. Kalau aku ini benar Ace, berarti berarti. Tidak mungkin kan Ava, Ava adalah..


Teman kecilku dulu?


"Mmm Ave, apakah kau pernah memperhatikan aku suka bermain dengan siapa saat kecil?" tanyaku.

"Mmm aku hanya ingat seorang perempuan, tapi aku lupa namanya," jawab Avery.

"Biar kutebak, aku pernah main piano bukan?" tebakku

"Haha cepat sekali kau ingat, iya benar, bagaimana bisa?"

"Aku mendapat semacam kilasan masa lalu di pikiranku waktu itu,"

"Pantas saja, jadi mestinya kau ingat siapa nama teman kecil mu dulu,"

"Iya aku tahu, namanya Ava,"


Kemarin adalah pembicaraan ku dengan Avery sangat mengejutkanku sebenarnya. Aku tidak percaya aku memiliki kembaran. Perempuan pula. Dan kenyataan yang paling mengejutkakanku sekali adalah Ava. Pantas saja Ava. Ava benar sekali. Kenapa aku tidak menyadarinya? Nama itu selalu berputar-putar di kepalaku. Apakah dia juga tidak menyadari nya?

Aku adalah orang yang selama ini dia rindukan.

Aku.



Kurasa mau tidak mau aku harus mengabari Hailee tentang hal ini. Karena tidak mungkin juga aku menyembunyikan kenyataan ini selamanya. Jadi kuputuskan untuk bertemu dengan Hailee di sebuah taman dengan pemandangan danau di depannya. Jelas Hailee langsung menyetujui pertemuan ini. Karena aku berkata kepadanya bahwa aku yang akan metraktirnya makan siang sepuasnya. Haha aneh aneh saja dia.

"Jadi maksudmu kau adalah Ace? Ace yang sudah meninggal itu?" tanya Hailee. Tapi aku hanya menganggukan kepala.

"Kau bohong kan sell? Tidak mungkin," tanya Hailee dengan ekspresi wajah memastikan.

"Iya sekarang aku hidup lagi, kau harus percaya ini Hail,"

"Tapi bagaimana kamu sangat yakin sekali dengan ini?" tanya Hailee

"Kumohon jangan kaget lagi kalau ku beritahu yang sebenarnya," kata ku

"Huhh kau banyak kejutan sell, lanjutkan saja" kata Hailee. Kemudian aku menarik nafasku.

"Aku bisa membaca pikiranmu, tidak hanya dirimu, tapi semua orang di dunia ini," jelasku dalam sekali nafas.

"Bohong," kata Hailee


Tidak masuk akal(Hailee)


"Ini masuk akal," jawabku


Ansell kau jelek(Hailee)


"Benarkah aku jelek? Aku tahu kau bohong, kau berkata saat pertama kali aku masuk ke sekolah itu adalah aku tampan"


Seketika wajah Hailee langsung terkejut bahkan ia hampir terjatuh dari kursinya. Aku hanya dapat tertawa kecil sambil melipat tangan.

"Apakah Ava tahu soal ini?" tanya Hailee sambil merapihkan posisi duduknya seperti semula.

"Belum, tapi nanti biar aku saja yang memberi tahunya,"

"Jadi hubungannya apa kemampuan mu dengan kau adalah ace?" tanya Hailee

"Aku mendapat kilasan masa lalu tepat dimana setelah kau menceritakan soal teman kecil yang dipunya Ava dulu," jelas ku.

Pembicaraan ku dengan Hailee akhirnya terhenti di saat Haiee bilang padaku bahwa ia sudah lapar. Aku tidak percaya dia masih memikirkan traktiran itu. Aku sudah menceritakan rencanaku selanjutnya kepada Hailee. Bahwa aku sedang mengerjai Ava selama 1 bulan karena pasangan dansa kemarin. Kemudian tentang apa yang akan kulakukan setelahnya. Aku juga tidak lupa memberitahu dia kalau aku mempunyai saudara kembar perempuan.


*AVA POV

Akhirnya bukan akhirnya sebenarnya. Aku sama sekali tidak menantikan kedatangan hari ini dan hari-hari selanjutnya. Hari ini seperti bagian terburuk dari hidupku akhirnya dimulai. Lucu sekali lucu. Ansell aku sama sekali apa yang sekarang kau pikirkan terhadapku. Kukira kukira setelah kejadian itu. Landasan engkau melakukan itu kukira karena engkau menyukai ku. Tapi sepertinya anggapan itu harus ku buang jauh-jauh.


Betapa sialnya hari ini. Bukan hanya hari ini sepertinya yang akan menjadi hari-hari tersial dalam hidupku.


Ansell menyuruhku untuk harus sampai duluan ke sekolah setiap hari. Kemudian jika ia telat nanti, yang akan menjalankan hukumannya adalah aku. Aku harus stand by menunggu dia sampai dia datang di depan gerbang pintu sekolah. Dan setelah dia datang, yang membawakan tas nya adalah aku. Tentengan-tentengannya juga aku yang bawa. Kurasa dia sengaja membawa buku pelajaran yang banyak dan membawa gitarnya yang berat agar aku bisa membawanya. 

What the ************* ****** *******?!


Dia bahkan tidak menatap ku sama sekali. Betapa teganya kau Ansell. Aaaaahhhh.... Apa aku pernah berbuat salah kepadanya? Jika pernah apakah harus seberat ini hukumannya?


OH TIDAK OH TIDAK TIDAK MS. CLAIRE.. TIDAK SEKARANG. Dia menyuruh semua murid di kelasku untuk menulis catatan sejarah yang kau tahu sebanyak berapa halaman? Aku bahkan tidak berani mengatakannya. Dan kau tahu apa yang dilakukan Ansell sekarang? Yap dia tidur dengan santainya sedangkan aku lah yang disuruhnya menulis di buku catatan sejarahnya. Ayolah... kurang apa lagi penderitaanku ini.

Bahkan hari ini belum berjalan setengahnya dan aku sudah menderita mati-matian. Bagaimana kalau sebulan?


Aku bahkan tidak menyangka akan separah ini penderitaanya. Kalau sudah tahu begini sih, tidak perlu kupaksakan untuk pergi ke acara itu.


Ya ampun tangan ku bagaimana ini?? Pasti akan pegal sampai besok. Rasanya ingin ku bunuh orang yang berada di sampingku sekarang. AAAHHHH F*** F*** F*** !!!



"Hei kau barusan bilang apa?" tanya Ansell seketika terbangun dari tidurnya.

-

-

-

-

-

-

-

-

-

PART 18 IS HERE GUYSSS!!!

COMMENT DAN VOTE KALIAN SANGAT BERARTI UNTUKKU

FOLLOW JANGAN LUPA YA



DAN KALAU ADA KESALAHAN KATA ATAU KALIMAT, KALIAN BISA COMMENT DI BAWAH INI!!


HAPPY READING EVERYONE \^O^/ \^o^/\^O^/

My Ability Kills MeTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang