"Avaaaaaa.... Apa yang kau lakukan tadi? Jangan bilang kau sengaja melakukan tindakan itu karena ingin bertemu Ansell?" tanya Hailee dengan wajah curiga.
"Kalau iya, apakah ada masalah?" tanya Ava. Tiba-tiba Hailee menjitak kepalanya.
"Hei!" teriaku kaget.
"Apakah kau tau tindakan cerobohmu tadi itu mengimbas ke kita semua. Ms. Claire malah menceramahi kita tanpa henti," jelas Hailee.
"Tapi kau se penasaran apa dengan dia?" tanya Hailee.
"Sangat hail, kau tahu, aku hanya merasakan ada yang berbeda di dalam dirinya," tuturku.
"Tapi aku sama sekali tidak punya ide terhadap hal itu," tambahku.
*ANSELL POV
"Bagus sekali sel, kau tidak bawa air," kata Ansell sambil mengorek-ngorek tasnya hopeless.
"10 putaran itu sudah cukup melelahkan, sekarang malah tidak ada air?? Aku hauss..." kataku sambil duduk lemas dan memegang tenggorokanku yang kering.
DUKK
Seketika aku terkejut. Ternyata bukan apa-apa. Ada sesorang yang sedang berbaik hati kepadaku. Dan ternyata dia..
"Ini," kata Dale sambil menaruh botol aqua yang baru dan dingin ke depan meja Ansell.
"Sudahlah jangan terlalu terkejut. Kau juga tidak perlu berterima kasih, namaku Dale Kendrick," tuturnya sambil menyodorkan tangan ala salaman lelaki.
"Haha... makasih bro, sumpah disaat aku tidak memiliki harapan,,," tutur Ansell.
"Haha berlebihan banget, lupakan saja, ikhlas kok!" kata Dale meyakinkan.
Keduanya bercakap-cakap sambil sekali-kali tertawa. Sampai
"Eh sepertinya kamu sudah kenal adikku, Ava," kata Dale
"Ava adikmu? Kenapa nama belakangnya la.." sahutku
"Hahaha, lain katamu? Ava Ainsley Kendrick?" jawab Dale sambil memotong pembicaraan.
"Dia menyembunyikan nama belakangnya," kataku sambil menampakkan ekspresi 'baru tahu'
"Lucu sekali dia menyembunyikannya, sejak kapan co.."
Belum selesai Dale berbicara tiba-tiba ada tangan kecil yang menutupi mulut Dale. Sampai-sampai Dale tidak bisa berbicara. Ava lah pelakunya.
Apa yang baru saja mereka bicarakan? Feeling ku kenapa tidak enak ya?
"Ava, kami hanya berkenalan tadi, dan bagusnya kakakmu membelikanku minum, jadi jangan khawatir," sahut Ansell setelah dia mendengarkan kata pikiran Ava. Kemudian Ava melepaskan genggaman tangannya di mulut Dale.
"Oh, yasudah baguslah kalian sudah mengenal satu sama lain,"
Kemudian mereka hanya memasang muka aneh terhadap satu sama lain.
*AVA POV
Seperti biasanya, Ansell hanya tidur di kelas sedangkan aku serius sekali belajar. Aku sebenarnya heran sama anak baru yang dingin satu ini. Anak baru kan harusnya menyusul pelajaran-pelajaran yang kemarin lebih tepatnya yang ketinggalan. Tapi, sedangkan yang ini.
Dan kau tahu anehnya dimana? dia kemarin ditunjuk guru untuk menjawab pertanyaan karena dia tidur. Aneh banget sumpah ini.... Tapi dia bisa menjawabnya dengan benar dan sempurna plus plus lagi jawabannya.
It's unfair you know? This is life. We have to struggle first. I'm study all time but him? He just sleep all day and he can answer it. Great! Very great men..
Disaat aku sedang memperhatikan wajahnya, ada gerakan yang tidak kuduga sama sekali. Dan gerakan itu yang membuatku 180 derajat mengubah pandanganku terhadap dia.
Dia, Dia, Dia, Dia, Dia, dan dia ...
Dia Mencium pipiku. Ya tuhan, apakah harus rasanya se terbang ini jika dicium pipinya oleh laki-laki? Aku tidak menyangka sama sekali. Ini baru cium pipi... bagaimana rasanya kalau bibir? Hailee yang duduk di sebrangku juga kaget bukan main. Tapi ada yang aneh.
Dia tidak membuka matanya.
KAMU SEDANG MEMBACA
My Ability Kills Me
Fiksi RemajaBagaimana perasaanmu kalau orang yang kamu cintai berada dalam bahaya hanya dikarenakan oleh kekuatan membaca pikiran yang dimilikinya? Apa yang kamu pikirkan kamu belum bisa membahagiakannya tapi sudah terlambat? -Ava- Apa yang kamu pikirkan jika...