My Ability Kills Me

Part 25: Oh My

Tapi apa itu yang ada di depan pintu rumahku?

Ada 2 buah kotak yang ukurannya berbeda. Satunya berbentuk persegi panjang dan yang satu lagi berbentuk kubus sedang. Mungkin pesanan Dale kali ya! Tapi setelah kuperiksa kotaknya dan membolak-balikan kotaknya, tidak ada nama pengirim dan siapa yang dituju.

Tidak ada salahnya membuka sepertinya. Akhirnya kubawa masuk kedua kotak itu dan menaruhnya di lantai kamarku. Aku membaringkan tubuhku sejenak di atas ranjang dan menutup kedua mataku. Lelah. Heh, Lelah sehabis bangun tidur?

Ahhh aku kemudian memandang lekat-lekat kedua kotak itu dari atas ranjang. Bagaimana kalau ada orang yang mengerjaiku? Bagaimana kalau isinya binatang? Bagaimana kalau isinya sesuatu yang kutakuti? Hahaha berpikir positif saja ya. Ok aku ulang. Bagaimana kalau isinya dari idola yang kusenangi? Bagaimana kalau isinya pernak-pernik perempuan? Bagaimana kalau isinya sesuatu yang berbau makanan? Apalagi cokelat! Terlalu banyak berimajinasi. Sudahlah langsung saja. Kita lihat isinya.

KREEEKKK KRITTTT JREEK JREKK JREKKK <suara buka kardus ^^

Oh My! Aku hampir terjatuh dari tempat dudukku sekarang. Apa ini? Ini untuk siapa? Bukan bukan ini salah alamat. Aku segera menarik isinya dan membukanya lebar. Ya ampun! Ini adalah gaun pesta panjang berwarna pink muda dengan sedikit motif bunga dan sentuhan Kristal Swarovski di atasnya. Indah sekali. Rasanya kalau ini milikku aku akan loncat-loncat kegirangan. Sekarang aku akan membuka kardus yang berbentuk kubus. SREEEKK SREKKKK SREKKK

Isinya adalah sepasang sepatu high heels berwarna hitam bunga-bunga. Aku mencoba mencocokan keduanya. Tunggu dulu, apakah sepatu ini pasangan dari gaun ini? Aku segera mengecek isi kedua kardus itu dan ternyata ada secarik kertas yang tertinggal di dasar kotak yang berisi sepatu. Aku membaca isi ketas itu.

Dear Ava,

2 Days From Now

208 W 70th St, New York, NY 10003, United States

8 PM

Be beautiful :)

Jadilah cantik? Apa ini? Sebuah alamat? Apakah alamat ini menunjukan ke sebuah tempat? Mungkin ada yang mengerjaiku kali ya. Aku takut ini jebakan atau apalah yang tidak mengenakan. Aku mencoba membalik-balikan kertas itu dan aku menemukan sebuah foto model rambut. Hahaha lucu sekali tertulis di bawah foto ini bahwa aku harus menggunakan model rambut ini ketika aku pergi ke tempat itu. Untung saja aku tahu cara membentuk model rambut ini.

Tapi ini sungguh anehhh. Apakah aku sama sekali tidak curiga? Ada seseorang yang menaruh 2 box berisi gaun dan sepatu serta sebuah alamat di depan rumahku tanpa ada nama pengirim yang tertera. Curiga sekali. Dan parahnya Dale sampai saat ini belum pulang. Oh mungkin dia dan temannya sedang iseng. Tapi kurasa gaun dan sepatu ini tidak main-main harganya. Bukan, ini bukan tindakan pengisengan. Kalau begitu apa?

Kalau aku membiarkan gaun ini, sayang. Aku juga penasaran. Masalahnya adalah namaku benar-benar tertulis di kertas itu. Haruskah kuhubungi Hailee? Tidak perlu sepertinya. Karena aku yakin dia menanggapku tidak waras karena baru saja aku menangis seharian.

Mungkin tidak ada salahnya aku memakai gaun itu dan pergi ke alamat yang dipinta. Semoga tidak terjadi apa-apa yang tidak diinginkan.

****

Hari berganti dengan cepat. Dan tibalah saatnya hari dimana aku akan pergi ke alamat kemarin yang disuruh kiriman itu. Ah bagaimana kalau itu sesuatu? Karena Dale setelah kulihat dari tampang wajahnya, tidak menunjukan kesan yang janggal. Ah tapi siapa yang tahu isi hati seseoarang. Sudahlah, berhenti bersikap khawatir.

Jam sudah menunjukan pukul 5 yang berarti tinggal hitungan jam aku akan berangkat ke alamat itu. Kenapa jantungku berdetak kencang saat jarum jam akan mendekat pukul 8? Haruskah aku bersiap sekarang? Ayolah, sekarang.

10 menit kemudian. Aku sudah siap memakai gaun pink muda itu. Cantik sekali jika kupakai. Bagaiamana orang misterius ini tahu berapa ukuran bajuku? Lupakan. Tapi baru kusadari gaun ini sangaat panjang sampai ujung kakiku tidak terlihat. Mungkin karena aku belum memakai peninggi badan alias sepatu heels. Haha.

Sekarang rambut kemudian make up dan yang terakhir sepatu. Rambut ku tata sedemikian rupa agar mirip dengan foto itu. Yap dugaanku benar. Heels ini membuat gaunku yang tadi menyentuh lantai, menjadi lumayan sedikit terangkat. Jadi saat berjalan aku tidak perlu menyapu lantai.

Jam sudah menunjukan pukul 7.30. Aku berdiri di depan kaca agar dapat melihat pantulan diriku. Ada yang kurang. Rambutku kurang sparkling. Apa perlu kuberi bros rambut? AHH tidak perlu seserius itu ya? Karena aku juga tidak tahu tujuanku apa pergi kesana. Mungkin sedikit glitter rambut?

Perfect. Setelah semuanya sempurna, aku hanya tinggal berangkat. Tapi kegelisahan menyelimuti diriku lagi. Apa yang sudah kulakukan sebenarnya? Apakah semua ini perlu? Kemudian tidak lupa aku membawa kertas yang berisi alamat kemarin. Aku segera memberhentikan taksi yang berlalu lalang di depan rumahku.

"Excuse me sir, can you take me to this address?" tanyaku sambil menyodorkan kertas alamat itu.

"Ooo I know this place, ms just sit down and relax," jawabnya ramah.

"Thankyou sir," kataku

Selama perjalanan aku terus di selimuti rasa takut. Bagaimana ini hanya permainan? Tapi siapa yang melakukan ini. Sekitar 15 menit perjalanan aku baru menyadari. Aku tahu jalan ini. Tapi kemana ya? Aku terus memperhatikan jalan dan taksi yang kunaiki sekarang berhenti di sebuah restoran.

"Ms we're here,"kata pak taksi. Seketika lamunan ku buyar.

"Ooh so this is the address place sir?"

"Yes, Lincoln square steak, are you having a date ms?"

-

-

-

-

-

-

-

-

PART 25 IS HERE GUYSSS!!!

COMMENT DAN VOTE KALIAN SANGAT BERARTI UNTUKKU

FOLLOW JANGAN LUPA YA

DAN KALAU ADA KESALAHAN KATA ATAU KALIMAT, KALIAN BISA COMMENT DI BAWAH INI!!

DANNN AKU YAKIN PASTI KALIAN BAKAL NEMUIN KALIMAT YANG TIDAK EFEKTIF.. HIHI PEACE..V..V

KASIH TAU AJA YAAH

HAPPY READING EVERYONE \^O^/ \^o^/\^O^/