Epilog 1

251 15 1
                                    


EPILOG

Note: Mmm.. part epilog ini bacanya bakal agak lama karena mengandung 1000+ words dan masih ada 1 part lagi yang belom di publish. Jadi take your time... aku ga pengen kalian bacanya cepet-cepet juga ok? tapi terserah sihhh... ^^ ok happy reading!!


*AVA POV

Aku hanya ingin bercerita tentang bagaimana hari itu akhirnya Ansell benar-benar asli melamarku. Sekitar 4 tahun yang lalu cinta terbesar dalam hidupku menyatakan kalau dia bersedia menikahiku. Saat ini kami bersyukur dikaruniai sepasang anak dengan tahun lahir yang berbeda. Sampai hari ini dan detik ini kami masih memegang teguh cinta kami dan itu akan berlangsung selamanya sampai nafas terakhirku.


BACK TO 4 YEARS FROM NOW ^^

*AVA POV

Mmm sudah 5 tahun, oh bukan lebih tepatnya 7 tahun aku berada di inggris untuk menempuh pendidikan. Yang berarti Sekitar 7 tahun yang lalu aku mendapatkan hadiah dari tuhan berkat kepintaranku. Aku mendapatkan beasiswa di Universitas Cambridge di Inggris jurusan psikologis. Senang sekali hatiku.


Aku memutuskan untuk tidak pulang ke amerika selama aku bersekolah disana karena biaya transportasi Inggris-Amerika yang cukup mahal. Dan Ansell? Ahhh aku sangat merindukan dia. 7 tahun yang lalu dia turut bahagia terhadap ini. Tapi dia juga sedih saat nanti kutinggalkan. 7 tahun bukan waktu yang sebentar. Tapi untungnya ini tahun terakhirku.


Saat kupulang nanti, aku berharap kami langsung membicarakan soal pernikahan. Huhuhu aku bahkan sering berbunga-bunga jika membayangkan tentang pernikahan dan acara lamaran. Karena sampai saat ini Ansell belum sempat benar-benar melamarku. Tapi sebelum itu, aku harus menghadapi ujian akhir untuk kelulusan ku.


*ANSELL POV

Aku merindukan Ava. 7 tahun cuyy. Aku tidak tahu harus bagaimana sehari-hari tanpa dia. Tapi disisi lain, aku sangat bangga terhadap prestasi yang diraihnya. Walaupun sebenarnya waktu itu saat tes untuk mendapatkan beasiswa di Universitas Cambridge aku juga ikut serta. Tapi karena mungkin Ava dan beberapa orang lainnya lebih baik menurut mereka dibanding aku dan berpuluh-puluh orang yang ikut mendaftar.


Mungkin kukira tadinya ini hanya ide angin saja. Tapi aku mempunyai ide untuk mengejutkan dia dengan kehadiranku di Inggris. Dan kalian tahu? Semua orang mendukungku. Tentunya setelah ujian akhirnya selesai.


Sekitar satu bulan telah berlalu. Hari ini adalah hari terakhir ujian akhir setahuku. Aku sama sekali belum menghubungi Ava selama akhir-akhir ini karena aku tahu ia sedang sibuk mengurusi ujian akhirnya sekaligus bagian dari rencanaku yang sudah kupersiapkan selama ini. Sebelumnya, aku sudah menghubungi beberapa teman Ava di London yang dapat membantuku dalam menjalankan rencanaku. Aku akan berangkat ke London besok pagi dan langsung menyiapkan semua hingga ke detilnya.


Akhirnya jam 7 pagi aku tiba di Bandara Heathrow di London dengan selamat. Aku tidak sendiri pergi ke London, aku ditemani seluruh keluarga Ava dan keluargaku sendiri termasuk Hailee.


Tentu sudah pasti dapat ditebak apa rencanaku. Aku akan melamar Ava dan menjadikannya istriku di kampusnya setelah ia merayakan kelulusanya bersama teman-temannya. Hari H kelulusan dilaksanakan 3 hari dari sekarang aku tiba di London. Ava tidak tahu sama sekali kalau aku, Hailee, dan keluargaku akan ikut ke London. Yang ia ketahui hanyalah keluarganya saja untuk menghadiri acara kelulusannya nanti.

My Ability Kills MeTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang