Part 3: She's Crazy

513 40 2
                                    

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


Maafkan aku Ms. Claire..

Kulempar bola kertas itu ke depan lebih tepatnya ke kepala Ms. Claire yang sedang menulis di papan tulis. Seketika semua orang terkejut melihat perlakuanku barusan.


"SIAPA YANG BARUSAN MELEMPAR KERTAS INI, CEPAT SIAPA!?" Teriak Ms. Claire sampai-sampai suaranya memekkakan telinga.

"Saya," sahutku sambil menunjuk tangan ke atas santai.

"Saya tahu apa hukumannya, maafkan saya," sambil menunduk ke luar kelas.

"Tidak, kau berbeda dengan hukuman Ansell, 12 kali di lapangan, sekarang!" suruh Ms. Claire.

"Dasar anak tidak tahu diri!" kata Ms. Claire marah.


*HAILEE POV

"Saya," sahut Ava.

"Apa yang sebenarnya baru saja ia pikirkan?" tanya Hailee pelan pada dirinya.

Kupikir dia tahu apa yang baru saja ia lakukan. Kuharap dia baik-baik saja. Aku tidak percaya jika memang betul dia ingin menemui Ansell.

Orang seperti Ansell yang dingin tidak pantas untuk orang yang periang seperti Ava. Tapi jika dia memang ingin menemui Ansell itu sama sekali di luar dugaanku.


*AVA POV

"Ansell!" panggilku.

"Ansell!" panggilku.

"Anseeellll tolong jangan abaikan aku," panggilku sekali lagi.


Di saat aku sedang mengejarnya dengan kecepatan tinggi, tiba-tiba orang sialan itu berhenti mendadak dan membuatku tersandung hingga jatuh.


"Apa yang kau lakukan disini?" tanya Ansell sambil menyilangkan tangan.


Menoleh saja tidak. Ia bahkan tidak menolongku.


"Lupakan," katanya sambil mulai berlari lagi.

"Hei hei heiiiii Ansell jelek jangan berani berani kau mengabaikanku dasar kutu dingin!!!" teriak ku blak-blakan kepadanya.

"Aku tidak peduli," sahutnya dan terus melanjutkan kegiatannya.

"Hei Ansell, Anselllll....!!!" Teriakku sekali lagi.

"Aku tidak punya urusan denganmu," jawab Ansell.

"Dasar, kau pikir aku tak tahu rahasiamu, rahasia terbesarmu yang bahkan semua orang belum mengetahuinya!" teriakku yang masih sambil duduk.


Berhasil.


Ansell akhirnya berhenti dan menengok ke arahku. Dengan muka marah ia mendekatiku kemudian ia berjongkok. Tangannya menaikan daguku ke arah mukanya.


"Apa yang kau ketahui tentang diriku?" tanya Ansell


Mampus aku hanya bercanda saja soal tadi supaya dia berhenti.

Kemudian muka Ansell lega setelah mendengarkan isi benak Ava.


"Mmm.." gumam ku.

"Kurasa kau hanya membohongiku kan supaya mendapatkan perhatianku, ya kan?" tanya Ansell kepadaku. Aku pun terdiam seribu kata. Karena memang itu faktanya.


Bagaimana dia tahu?


"Jangan salah sangka, aku hanya melihat tampangmu yang daritadi kebingungan mencari jawaban," kata Ansell. Kemudian Ansell tersenyum sambil berdiri.

"Apa yang kau inginkan Ava?" tanya Ansell sambil mengulurkan tangannya ke Ava.


Akhirnya..


Ansell terkekeh mendengar kata pikiran Ava

"Bukan apa-apa, aku hanya ingin menjadi temanmu, kita mulai dari awal?" tanyaku. Tapi dia hanya tersenyum. Akupun menjawab uluran tangan Ansell dan berdiri.

"Ava Ainsley," kataku sambil mengulurkan tangan

"Ansell Gavin Crawford," jawabnya sambil menjabat tanganku.


Kringgggggg kringgggggg kringgggggg kringgggggg

Aku cukup lama menjabat tangannya bahkan aku tak menyadari keberadaan bel itu. Tapi, Acara jabat tangan itu sayangnya harus kuakhiri Karena dia harus pergi ke toilet.

"Avaaaaaa.... Apa yang kau lakukan tadi? Jangan bilang kau sengaja melakukan tindakan itu karena ingin bertemu Ansell?" tanya Hailee dengan wajah curiga.



Part 3 is uploaded..!!

Aku penasaran banget cerita yang kubuat ini gimana kalo di liat pembaca

Tolong vote sama comment yaa.. Saran juga diperlukann

SEE YOU NEXT TIME, HAPPY READING!! \^o^/

My Ability Kills MeTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang