Part 17: I'm His Twins

247 24 2
                                    

Anggap saja mereka berdua yang di atas adalah Ansell dan Avery Peace

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Anggap saja mereka berdua yang di atas adalah Ansell dan Avery Peace.... ^^





Setelah 2 hari berlalu, ibu tetap menangisi kepergian anak tersayangnya itu. Ibu bahkan terus mencari tahu cara untuk mengembalikan Ace ke dunia lagi. Sampai beberapa hari kemudian, ibu menemukan seorang dokter yang dapat mengembalikan Ace. Awalnya aku tidak percaya sama sekali. Bahkan aku sempat berfikir bahwa itu tidak sangat masuk akal.

Dokter itu berada di daerah sedikit terpencil. Orang tua ku akhirnya memutuskan untuk membawa peti Ace kesana dengan menggunakan helicopter sewaan. Kata mereka aku tidak boleh ikut karena aku masih di anggap anak-anak. Sebenarnya memang fakta nya benar seperti itu.

Sekitar seminggu aku menunggu kabar dari mereka. Dan akhirnya kedua orangtuaku mengabariku akan segera pulang membawa berita menyenangkan sekali. Aku tidak tahu apa yang terjadi disana. Kuharap beritanya benar-benar menyenangkan.

Hari yang kutunggu-tunggu telah tiba. Dimana orang tuaku pulang. Aku buru-buru melihat ke jendela ruang tamu saat mereka memasuki gerbang rumah kami. Dan kalian tahu? Mereka membawa seorang anak. Tapi anak itu belum terlihat wajahnya karena anak itu belum masuk ke dalam garasi.

Dan betapa kagetnya aku anak itu adalah Ace. OH MY GOD! Kalian tidak tahu seberapa bahagianya diriku saat ini. Bahkan melebihi apapun. Lantas aku langsung berlari menuju garasi dan langsung memeluk Ace erat. Aku bahkan langsung menangis. Tapi aneh. Dia tidak membalas pelukanku.

Tunggu sebentar, bahkan kepalaku pusing setelah memeluknya. Apa ini? Sakit sekali kepalaku! Apa ini?! Aku langsung memegang erat kepalaku dengan kedua tangan ku. Sakit sekali kalian harus tahu itu. Teriakan ku bahkan tidak membantu. Bahkan kupingku mengeluarkan darah. Pandanganku tiba-tiba buram. Aku akhirnya terjatuh tidak sadarkan diri.

Apakah anak ibu yang ini adalah kembaran identiknya Ace? (Dokter)

Iya dok! Maaf saya lupa memberi tahu (Ibu)

Pantas saja, sel mereka berdua sangat sama. Zat yang saya berikan kepada Ace merangsang juga ke sel yang berada di tubuh anak ibu yang satu lagi. (Dokter)

Jadi apakah dokter tidak bisa mengambil zat ini dari tubuh Avery? (Ibu)

Mmmm sebaiknya jangan. Karena saya takut efeknya akan parah. (Dokter)

Tiba-tiba aku mendengar jelas sebuah percakapan. Tapi aku merasa sedang tidur. Suaranya mirip dengan ibuku tapi aku tidak tahu dia sedang berbicara dengan siapa.

Aku terbangun seketika saat mendengar kalimat terakhir yang diucapkan oleh orang yang berbicara dengan ibuku. Tapi Aku tidak melihat keberadaan ibuku disana. Aku hanya terbangun di sebuah ruang rawat. Karena aku takut, akhirnya aku berteriak sambil menangis sekencang-kencangnya.

Ibuku bersama seorang dokter pun akhirnya masuk ke dalam ruanganku.

"Ibu apa ini yang ada di kepalaku ibu? Apa yang tambah parah jika diambil?" tanyaku sambil menangis lagi. Ibuku pun sontak kaget mendengar perkataan ku barusan. Kemudian ibu duduk di sebelahku.

"Kau dapat mendengarnya nak?" tanya ibuku. Aku hanya dapat mengangguk sambil mengucek mataku.

"Kau tahu tidak? Tadi Ibu sama dokter berbicara di ruangan yang jaraknya 10 kamar dengan ruangan mu sekarang ini," kata ibu sambil tersenyum mengelus-elus rambutku. Aku pun yang mendengarkan perkataan ibuku langsung kaget bukan main. 10 kamar?

Akhirnya ibu menjelaskan kepadaku yang sebenarnya terjadi. Kemarin dokter yang barusan itu adalah dokter yang menangani Ace kemarin. Dan yang kemarin berada di garasi rumahku itu benar-benar Ace. Dia dapat hidup lagi karena tubuhnya diberi zat yang mengubahnya seperti mutan. Kemampuan yang di bawa oleh zat tersebut adalah self healing yang artinya penyembuhan sendiri. Itulah yang membuat Ace dapat hidup lagi.

Tapi ternyata ada satu lagi kemampuan yang terkandung dari zat itu. Yap benar kekuatan itu adalah membaca pikiran. Tanpa zat itu Ace tidak dapat hidup. Jadi resikonya adalah itu, ia harus mempunyai kemampuan ini. Sayangnya aku adalah kembarannya. Mau tidak mau aku juga ikut terangsang. Dokter bahkan tidak dapat menyangka kalau kembarannya juga dapat terangsang.

Aku mengerti sekarang. Dokter tidak lupa memberiku sebuah pil agar jika sewaktu-waktu aku tidak tahan dengan suara-suara yang ada di kepalaku aku dapat langsung meminumnya. Setelah kejadian pada hari itu, aku bahkan tidak dapat melihat Ace lagi.

Orang tuaku menitipkannya di panti asuhan agar Ace tidak perlu tahu soal ini. Kata ibuku ia tidak akan ingat kejadian apapun sebelum ia meninggal. Ace hanya ingat ia baru hidup saat ini. Dan katanya dia juga tidak akan ingat dia memiliki saudara kembar. Bahkan orang tuaku mengganti nama Ace Marvin Crawford menjadi Ansell Gavin Crawford. Itu untuk kebaikannya, itulah yang dikatakan orang tuaku kepadaku. Bahkan aku belum sempat berbicara sepatah katapun dengan Ace. Tapi mengetahui Ace aman disana sudah membuat hatiku tenang

*Back to present*

"Dongeng yang indah Ave," kata Ansell menjatuhkan punggungnya ke senderan belakang kursi sambil melipat kedua tangannya dan menampangkan ekspresi seperti tidak percaya.

"Hei, ini benar fakta! Itulah asal usul mu memiliki kemampuan yang sekarang kau punya," jelasku.

"Jadi intinya aku ini mutan?" tanya Ansell.

"Kubilang seperti mutan," jawabku

"Tunggu, tunggu, aku bahkan hanya mengetahui kalau namamu adalah Avery saja," kata Ansell.

"Ups, aku belum bilang ya? Nama panjangku adalah Avery Gwyneth Crawford," tuturku sambil tersenyum.

"Jadi orang tuamu masih mempertahankan nama belakang anaknya yang dibuang?" tanya Ansell.

"HEIII!!! Kau hati-hati kalau berbicara ya, orang tua KITA dan itu untuk kebaikanmu Ansell, mereka masih sangat menyayangimu, bahkan semalam aku bercerita kepada mereka bahwa aku bertemu denganmu, mereka sangat bahagia mendengarnya," jelas ku sambil mencubit paha Ansell.

"Oohh, jadi intinya mereka masih menyayangiku? Dan kau tahu? Aku bahkan tidak ingat kenapa aku bisa meninggal, jadi kuharap ceritamu itu dibuat Ave," kata Ansell cuek.

"Itu benar-benar fakta Ansell," kataku.

"Akhirnya aku mendengar kau memanggil nama asliku,"

"HA...HA....HA" kataku sambil mengeja tawa ku 

-

-

-

-

-

-

-

-

-

PART 17 IS HERE GUYSSS!!!

COMMENT DAN VOTE KALIAN SANGAT BERARTI UNTUKKU

FOLLOW JANGAN LUPA YA

DAN KALAU ADA KESALAHAN KATA ATAU KALIMAT, KALIAN BISA COMMENT DI BAWAH INI!!

HAPPY READING EVERYONE \^O^/ \^o^/

My Ability Kills MeTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang