LaQueen 14

5K 440 78
                                    

Baca part ini sambil dengerin mulmed yaa... biar terbawa suasana... hehehe

-------------------

"Aku akan segera mempersiapkan pernikahanku dengan Laqueena."

Taaaarrr!!!

Seketika petir menyambar di kepala Queen. Dunianya runtuh seketika. Matanya membelalak tajam pada Zurri menyiratkan protes besar atas apa yang sudah dikatakan oleh lelaki itu.

"Zurri!" bentak Queen dengan marah. "Darius, kamu tahu kan kakakmu ini hanya bercanda? Aku tidak mungkin menikah di usia yang sangat muda. Daddy bisa membunuhku!" Nada Queen berubah tinggi. Dalam kondisi sekarat pun, Zurri masih mampu menyiksanya dengan cara seperti ini!

Tatapan nanar itu terpancar jelas dari manik mata Darius. Kekecewaan juga tercetak bersama dengan gurat otot kepalanya yang terlihat timbul. Hembusan napas dalam Darius terdengar memenuhi ruangan. Ia seperti sedang menetralkan emosinya sendiri. Perlahan, bibir Darius membentuk senyum samar. Senyum tulus yang ia persembahkan pada kakaknya.

"Aku senang mendengarnya jika memang kalian akan menikah." tangan Darius bergerak cepat membuat isyarat.

Pita suaranya kembali tidak berfungsi. Dan hanya seorang Laqueena yang mampu membuat ia bisa berkata walaupun hanya sebuah ucapan nama. Darius akan mematri itu dalam otaknya. Laqueena. Ia tidak akan melupakan perempuan itu meski nanti benar gadis itu akan menikah dengan Zurri.

"Darius ... kumohon dengarkan aku. Jangan percaya pada Zurri. A-aku tidak akan menikah dengannya," mohon Queen dengan wajah memelas.

Darius membalas perkataan itu dengan senyum yang terasa bagai sebuah tamparan di pipi Queen. Darius menggeleng pelan. Ia beranjak dari sofa dan berjalan pelan menghampiri Zurri dan Queen. Tangannya terulur untuk mengelus rambut Queen.

Ia dengan cepat mengambil ponselnya dan mengetik sesuatu hanya dengan satu tangan sebelum menyerahkannya pada Queen.

Seharusnya kamu bahagia bisa menikah dengan kakakku. Ia adalah lelaki hebat dan baik. Aku mohon jangan menyakitinya, karena jika sampai itu terjadi aku yang tidak akan bisa memaafkanmu. ^^

Membaca itu hati Queen segera dilanda perih yang tak tertahan. Jika saja ia bisa berteriak bahwa ia sungguh tidak ingin menikah dengan Zurri. Seandainya Darius tahu kenyataan yang sebenarnya bahwa lelaki itu telah sepenuhnya mencuri semua pusat dunia Queen.

"Aku pergi dulu. Aku harus mempersiapkan pertunjukanku," pamit Darius pada Zurri dan Queen.

Pelan, Darius mulai melangkahkan kakinya keluar ruangan. Tanpa sadar tangannya menekan dadanya sendiri. Ia tahu jika terlalu lama berada dalam ruang itu ia tak akan segan memukul Zurri tepat di rahangnya. Ia tidak mau itu terjadi, bagaimana pun ia menyayangi kakaknya. Dan kali ini ia harus merelakan kakaknya itu bersama dengan Queen. Darius tersenyum kecut, menertawakan dirinya sendiri yang terlihat menyedihkan.

Kemarin ia bercinta dengan perempuan lain yang berwajah sama dengan Queen. Dan sekarang ia merasa sakit hati atas berita yang disampaikan Zurri. Seorang Queen tentu tidak pantas mendapatkan lelaki sepertinya. Ia brengsek, ia tahu. Ia telah bermain dengan hatinya sendiri meskipun ia tidak memiliki hubungan apa-apa dengan Qui.

Darius melangkah cepat, berusaha mengenyahkan semua ngilu dan perih yang saat ini menghantamnya bertubi-tubi.

"Aaarrgghh!!!" teriakan Queen membuat Darius menghentikan langkahnya seketika.

Secepat kilat ia menoleh dan terbelalak saat melihat Queen terjatuh di lantai, tetap di depan pintu ruangan. Merah darah menguar dari kulitnya. Seketika jantung Darius bagai diambil paksa. Suara tangis Queen menggema memenuhi lorong rumah sakit itu.

LaQueenTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang