LaQueen 25

2.4K 232 24
                                    

Safir itu tajam sekaligus sendu. Safir itu membawa banyak luka dan pedih. Safir itu mampu menyeret hazel Queen dalam lembah tak bertepi yang penuh dengan misteri. Tatap mereka bertemu, kala fajar sendu yang mengantarkan jazad Alanis Caradoc ke pusara terakhirnya. Bersembunyi di balik pohon, lelaki remaja itu tak melepaskan tatapannya pada Queen. Safir dan hazel itu bertemu, seperti sebuah puzzle yang menemukan pasangannya namun tak mampu bersatu.

Queen, dengan usia yang baru menginjak lima tahun tak hentinya mengamati Zurri saat keluarga Caradoc lainnya yang berpakaian serba hitam memaksanya untuk masuk ke dalam limousine. Queen tak mampu melepaskan tatap hazelnya. Safir itu terlalu menarik. Safir itu mengundang ribuan tanya. Siapa lelaki itu? Mengapa ia memilih bersembunyi saat upacara pemakaman berlangsung?

Dan pada akhirnya, Queen memilih untuk melepaskan. Menyimpan tanya itu dalam hatinya saja. Dan entah mengapa firasatnya mengatakan bahwa ia akan menemukan lelaki itu lagi di tempat yang sama, makam Alanis dan Leon.

Dan benar saja, sejak pertemuan pertama itu Queen tidak pernah lagi melihat Zurri. Kenny sempat tidak memperbolehkan Queen dan Qui mengunjungi makam orang tua mereka karena usia yang sangat rentan dengan gangguan psikis. Kenny begitu menjaga Queen dan Qui. Hingga usia mereka remaja, hingga mereka cukup mengerti untuk mengetahui apa yang terjadi pada orang tua mereka, Kenny baru mengijinkan Queen dan Qui untuk pergi ke makam Alanis dan Leon.

Tetapi bukan Queen namanya jika ia menaati aturan itu. Kenny terlalu sibuk bekerja, sementara Qui sibuk di sekolahnya. Queen? Ia hanyalah seorang anak yang dipenjara di dalam rumah tanpa diberi kebebasan untuk berekspresi hanya karena hemofilia yang dideritanya. Akhirnya, sebelum Kenny dan Qui berada di rumah, Queen memutuskan untuk kabur. Beruntung Aquino, seseorang yang ditugaskan Kenny untuk menjaga Queen, selalu bisa diandalkan untuk menolongnya. Ia yang sering mengantarkan Queen ke tempat tinggal Yanez yang ada di Rusia.

Bagi Queen, pergi ke rumah kakek dan neneknya adalah cara terbaik untuk mengusir sepi. Terlalu lama berteman dengan sepi dan kosong itu menyakitkan. Istana megah yang diberikan Kenny pun tak mampu menjadi teman dalam sepi Queen. Dan di rumah Yanez, untuk pertama kali Queen bertemu dengan Darius. Lelaki bisu yang sering membantu kakeknya berkebun. Lelaki bisu yang sering menemaninya bermain saat berada di rumah Yanez. Lelaki bisu yang diam-diam merupakan obat dalam kesepiannya. Dengan menatap hazel lelaki itu, Queen bahkan dapat menciptakan dengung nyanyian bahagia dalam ruang imajinya.

Semuanya menjadi sebuah rutinitas hingga Queen beranjak remaja. Ia sering sekali kabur dari rumah hanya untuk pergi ke rumah Yanez sekaligus bertemu Darius. Bahkan Queen menemani saat Darius menjalani operasi untuk memulihkan suaranya. Dan hebatnya, tidak ada yang mengetahui sosok Darius selain Yanez, Claire dan Queen. Entah bagaimana, Yanez selalu bisa membuat Darius menghilang saat keluarga mereka bertemu. Dan untuk masalah itu Queen tidak pernah bertanya. Queen hanya ingat bahwa Yanez berpesan agar keberadaan Darius tidak diketahui siapa-siapa.

Hingga suatu hari, Queen menemukan sosok lelaki itu lagi. Bukan Darius. Tetapi lelaki pemilik mata safir yang masih menjadi sebuah tanda tanya besar baginya. Visualisasi lelaki yang ditemuinya tidak nyata, hanya terpenjara dalam bingkai foto yang digenggam erat oleh Yanez. Dan saat itu tubuh kecil Queen bersembunyi di balik pintu kamar Yanez. Mendengar tiap cecap kebencian yang menguar dari bibir pria tua itu.

"Kamu pasti mati, Seazurry Barnaby! Seorang Yanez Caradoc akan selalu memegang kata-katanya. Jika ada permintaanku sebelum kematianku, yaitu kematianmu, anak muda! Karena kamu... kamu yang telah merampas semua pusat kebahagianku! Kamu yang telah membunuh Alanis!"

Deg!

Seketika jantung Queen bagai dihantam godam. Tanpa sadar ia meremas buku-buku jemarinya hingga memutih. Mendengar nama Alanis begitu menyakiti hatinya. Terlebih... terlebih saat bibir Yanez meneriakkan bahwa Seazurri Barnaby yang telah membunuh Alanis. Queen memejamkan matanya. Mencoba untuk mengingat hari di mana terakhir kali ia dapat menatap Alanis dalam visualisasi yang nyata.

LaQueenTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang