Linda

858K 17.8K 513
                                    

Linda POV

"Aduh pusing lah kepala gue, kenapa tugas kuliah itu ribet banget sih. Enakan gak kerja sekalian " kata Linda menggerutu

"Udahlah Linda, Ojok menggerutu ae. Tugas lo itu masih banyak segunung. Kerjain sana" kata temannya bernama Carlos

"Carlos yang cantiknya sedunia tapi, masih cantik kan gue. Lebih baik lo Bantuin gue kerja daripada ngemil makanan gue mulu, bayar nih gue bukan traktir lo"

"Anggap aja ucapan terima kasih karna mau mementingkan kebosanan Lu"

"Gue suruh lo datang kesini BUAT KERJA, bukan buat habisin makanan gue"

"Udah lo kerja, gue pantau. Sana sana kerja, biar gak ngiler liat gue makan terus"

"Awas lo CARLOS"

OK perkenalan diri dahulu, nama gue Linda Putri Smith, gue biasa dipanggil Linda. Gue berasal dari keluarga Smith, keluarga 2 terkaya di Indonesia. Walaupun gitu gue gak pernah sombong sama orang, palingan banyak kok yang deketin gue tapi, gue tau mereka semua fake kecuali sahabat gue, Carlos ini. Gue berumur 22 tahun dan paling malas kalau kerja tugas kuliah.

Gue punya satu adik perempuan dan seorang papa. Ibu gue udah meninggal sejak gue berumur tujuh sementara adik gue berumur lima. Walaupun begitu papa selalu bisa nafkahin gue sama adik gue. Gue gak nangis dan sedih terlalu lama. Toh gak ada gunanya? Buat apa nangis sama sedih, gak ada yang bisa berubah. Daripada buang waktu juga bukan. Sampai sekarang papa gue belum nemuin pengganti mama. Banyak yang Nawarin tapi, ditolak semuanya.

Gimana gak? Papa gue berumur 45 tahun an. Tapi, wajahnya masih tetap ganteng. Kalau gue seumuran papa dan bukan anak nya, paling juga gue naksir. Tapi, tenang aja sampai sekarang gue belum nemu jodoh yang tulus sama gue. Terakhir gue pacaran pas SMA satu itupun udah putus, karna dia ketahuan selingkuh. Tapi, gue gak sedih karna gue nerima dia juga karna paksaan Carlos.

Gue sama Carlos udah sahabatan sejak TK. Bibit bobot bebet nya udah tau semuanya. Tapi, Carlos tidak tau bahwa gue ini pintar main musik . Gue memang dulu seorang pianis kecil, tapi sejak kematian mama gue, gue gak pernah piano lagi karna kalau gue main gue teringat almarhum mama gue yang sering ngajar gue sejak kecil. Bukan cuma piano. Gitar dan biola pun gue bisa mainkan walaupun gue gak pernah nunjuk in. Gue kuliah jurusan bisnis karna gue yang akan gantiin papa jika papa sudah pensiun. OK cukup perkenalan nya dan kembali ke cerita
*****

Gue mengerjakan tugas dengan serius. Gue ini sebenarnya jenius pakek sangat tapi, gue pura - pura bodoh biar gak dimanfaatin.

"Carlos Bantuin gue lah, gue pusing nih"

"Ya ya, cuma satu soal ya, yang lain kerja sendiri"

"Ya ya"

Carlos Bantuin gue kerjain tugas, karna tampang gue sangat melas, jadi Carlos Bantuin gue sampai selesai

"Makasih Carlos tersayang ku. Lo emang baik Deh"

"Iya dong Carlos gitu loh. Sebagai ucapan terima kasih, lo traktir gue di kafe dekat kampus, gak ada bantahan"

"Iya"

Carlos dan gue pergi ke kafe dekat sekolah, kafe ini buatan kerja keringat gue sendiri. Tapi, gue belum ngumumkan. Semua perkerja disini tau gue tapi, kalau gue datang gue suruh mereka pura - pura gak kenal. Gue hampir tiap hari Kesini buat makan sama Carlos. Enak - enak makanannya.

"Hai bu Sekar, aku pesan seperti biasa ya bu, yang paling pedes" kata Carlos kepada pelayan

Karna kita sering kesini kita tau siapa nama pelayannya

CEO with little girlTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang