Main Piano lagi!?

108K 3.4K 18
                                    

Linda

Setelah keasyikan belanja sama angel, kaki ku benar - benar capek aku udah gak kuat jalan rasanya. Tapi, yang hebatnya angel masih bisa jalan, padahal dia sudah beli banyak barang. Sepatu ada, tas ada, kalung ada, gelang ada, pokoknya hampir semuanya itu ada. Berarti hampir tiap hari Andrew nemanin angel beli beginian doang. Salut aku sama Andrew, aku aja yang sekali sudah kecapekan apalagi dia yang biasanya duduk di depan laptop. Dia cowok loh?

Yang lebih parahnya lagi, bukan cuma aku yang nemanin angel. Ada Sean, Carlos dan Andrew. Sean dan Andrew juga setuju kalau belanja itu menyebalkan, sementara Carlos masih bersemangat memilih baju. Dia sudah punya 3 kantong kresek besar yang isinya baju. Buat apa semua baju itu? Tiba - tiba terdengar teriakan angel

"Ahhhhh" teriak angel

"Angel, ada apa? Kamu terluka? Yang mana?" Tanya Andrew panik

"Bukan kak, angel senang. Lihat itu piano terkeren sepanjang masa, hebat ya. Kak beliin ya" kata angel

"Buat apa? Kamu kan gak bisa main piano, buang - buang uang saja"

"Please lah kak, nanti angel belajar Deh. Angel janji pasti angel bisa mainkan piano itu"

"Kakak bilang enggak ya enggak, lagipula harganya terlalu mahal"

Tiba - tiba pelayan toko itu menuju ke kita

"Permisi ada yang bisa saya bantu?" Tanya pelayan

"Begini mas, piano itu berapa harganya ya?" Tanya angel tanpa memperdulikan larangan Andrew

"Piano itu berharga Rp. 430.000.000. Kualitas piano itu sangat bagus mbak, dan ini tinggal satu - satunya di toko. Coba mbak masuk dan memainkan piano itu"

Angel pun masuk sementara Andrew hanya menghela Nafas. Pada akhirnya Kita semua masuk ke toko itu. Angel telah melihat - lihat piano itu . Dia tidak bisa memainkannya jadi hanya do re mi saja. Aku akui piano itu cukup bagus, suaranya pas. Modelnya juga bagus simple tapi, elegan dan cocok untuk pertunjukkan piano. Tak salah jika piano ini hanya tinggal satu. Harganya fantastic juga sih.

Aku mengikuti angel dan mengelus piano itu. Aku menginginkannya, walaupun aku sudah gak main lagi tapi, aku masih bisa melihat mana piano yang bagus mana yang tidak. Angel terus membujuk Andrew agar membelikan piano ini. Aku menatap piano itu sedih, mungkin aku tak bisa memiliki piano itu padahal aku ingin sekali memainkannya (note : kalau gak ada orang) . Tanpa sepengetahuan Linda, ternyata Andrew melihat tatapan sedih Linda. Apa mungkin Linda juga menginginkan piano itu? Tanya Andrew dalam hati.

"Baik, Kita kata membelinya. Ini bisa kan pakai kartu kredit" kata Andrew

"Bisa mas, mau cicilan 6 bulan atau 12 bulan"

"Tak perlu, langsung bayar semuanya. Uang ynag berada di kartu kredit itu sudah cukup"

Sembari mereka menunggu membayar, mereka melihat alat musik yang lain. Aku tersenyum lebar dari tadi keinginan ku terwujud. Pada akhirnya aku bisa mendapatkan Piano itu, mungkin Andrew gak tega muka angel yang melas. Selesai membayar, Kita keluar dari toko. Tiba - tiba tampak kerumunan di sesuatu tempat, angel yang Kepo segera ke kerumunan itu sementara yang lain mengikutinya dari belakang.

Karena semakin lama kerumunan semakin bertambah, kita kecuali angel gak bisa masuk ke kerumunan dan gak tau apa yang terjadi. Tiba - tiba kerumunan jadi bubar, dan angel sedang berlari ke arah kita. Kepala angel dijitak oleh Andrew karena kecerobohannya.

"Lain kali kamu jangan gitu, kakak khawatir"kata Andrew

"Hehehe maaf kak, angel kan gak sengaja. Angel kan Kepo jadi orang" kata angel

CEO with little girlTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang