Andrew

361K 11.8K 148
                                    

Andrew POV

"Kenapa semua pengurangan bisa berkurang drastis" tanya ku pada diri sendiri

Aku menelepon sekretaris ku untuk segera datang

"Ya ada apa Pak?" Tanya sekretaris itu sambil suara di desah - desahkan

"Mengapa penguangan pada bulan ini bisa berkurang? Bukan kah saya telah mengirim sejumlah uang untuk perusahaan disana?"

"Maaf Pak, saya tidak tau tentang hal ini, saya akan mencoba menghubungi ketua direktur disana"

"Baik kirimkan informasi secepat mungkin. Oh iya bisakah Anda menggunakan pakaian yang lebih sopan, ini kantor bukan klub malam, Anda mengerti?"

"Saya mengerti Pak"

Sekretaris itu pergi dari ruangan Andrew, sementara Andrew hanya kebingungan melihat data yang di meja nya

"Sepertinya aku butuh sedikit refreshing"

Andrew membereskan laporan - laporan dan memasukannya ke dalam tas. Dia berjalan ke sekretaris nya

"Mea, tolong kosong kan seluruh jadwal saya untuk hari ini, jangan hubungi saya jika tidak ada hal yang penting. Anda mengerti?"

"Baik Pak, tapi bagaimana meeting yang dijanjikan bersama perusahaan Smith, Anda harus datang Pak"

"Batalkan semua itu, saya tidak mau tau, acara itu segera batal atau saya pecat Anda"

"Baik Pak, saya akan mencoba nya"

Andrew pergi ke mobil dan berjalan ke kafe yang memang terkenal enaknya. Dia pun segera memesan makanan nya. Andrew jengah sama seluruh perempuan disana, karna matanya seperti singa lapar

OK biar aku jelaskan siapa aku. Nama ku adalah Andrew Weshelton. Aku bersama dari keluarga weshelton, keluarga terkaya pertama di Indonesia. Udah bukan gosip lagi, diumur ku yang berumur 27 tahun belum mendapat pasangan. Banyak yang menawari ku menjadi pacarnya, tapi aku tolak semuanya. Sahabatku bernama Sean yang juga CEO udah jengah terhadap tingkah ku yang membenci perempuan.

Aku selalu dingin pada orang yang baru kutemui khususnya perempuan. Wajah ku yang tampan dan kaya, selalu diminati perempuan di negeri ini. Aku hanya tinggal bersama ibuku dan adik perempuanku yang kelas SMA 1. Aku selalu dijodohkan dengan anak teman ibu, untung saja aku punya segudang alasan untuk menolak.

Aku seorang CEO di perusahaan ku. Aku tau itu perkerjaan yang berat tapi, aku dengan mudahnya menyelesaikan seluruh tugasku. Kali ini aku rasa ada seorang koruptor sebab perusahaan ku yang berada di Jepang hampir keuntungan nya menurun drastis. Tapi, akan segera ku cari tau penyebab nya. Dan siapa yang berani cari macam - macam pada keluarga Weshelton akan segera ku hancurkan. Cukup perkenalan nya kembali ke cerita...

******

Andrew selalu memperhatikan laporan yang didapatnya, dan membandingkan nya dengan bulan lalu, bulan Juni mendapat untung 10% mengapa pada bulan Juli malah mendapat rugi. Tiba - tiba HP Andrew berbunyi, dia pun segera mengeceknya, ternyata memang benar ada koruptor di perusahaan Jepang. Koruptor itu segera ditangkap polisi

Andrew menelepon sekretarisnya

"Halo ada apa Pak?" Tanya sekretaris nya dari ujung telepon

"Mea, saya sudah mendapat informasi yang kau kirim, sekarang jangan sampai ada media yang tau tentang kabar ini"

"Baik Pak. Disana telah dijaga dengan pengawasan ketat"

"Bagus kalau begitu"

Andrew menutup telepon nya. Andrew bisa menghela nafas sejenak. Tiba - tiba Andrew mendengar seluruh percakapan dua orang perempuan didepan 2 meja darinya. Suara nya sangat keras hingga membuat Andrew tak bisa fokus berkerja.

"Ehem" kata ku kepada mereka berdua

Dua orang perempuan itu menolah ke arah ku

"Kalian bisa diam atau tidak. Saya pusing mendengar suara kalian" kata ku

"Kalau om pusing, ya pakek headset lah, gitu aja susah" kata salah seorang dari cewek itu

"Jangan panggil om. Saya belum setua itu"

"Emang gue peduli, dari tampang lo aja udah kelihatan kalau lo itu om - om. Jangan banyak bicara Deh om. Nanti tambah keriput"

"Saya hanya ingin kalian diam, bisa gadis manja"

"Dasar om - om es"

"Terserah apa katamu"

Andrew segera mengerjakan perkerjaan nya hingga selesai, mereka juga udah gak mempersalahkan lagi debat nya. Tiba - tiba seorang menelepon Andrew dan tampak di telepon nya bernama "mama". Andrew segera mengangkatnya dan jangan lupa mempersiapkan mental nya.

"Halo ma" kata orang itu

"Andrew dimana kamu? Cepat segera ke restoran yang mama bilang kemarin"

"Ya Ma, aku segera kesana. Aku baru selesai makan nih"

"Kamu itu ngelanggar janji, udah berapa kali mama bilang"

"Ya ma , maaf, janji gak akan ngelanggar lagi"

"Ya sudah kalau begitu cepat datang kesini, jangan sampai telat"

"Ya ma"

Aku pun segera membereskan seluruh nya dan tidak lupa membayar pesanan ku. Disaat aku melewati kedua orang cewek itu, aku tau seseorang yang debat tadi menatap ku sinis sementara aku TEtap memandang ke depan dengan wajah datar ku.

Aku segera masuk ke mobil dan segera ke restoran Seafood yang mama telah bilang kepada ku. Ya aku tau ini acara apa, perjodohan lagi. Sungguhan aku kayak gak laku.

"Hah! Akhirnya nak kamu datang, sini kenalkan calon nya" kata mama ku sambil menarik tangan ku

Aku tak ada pilihan lain selain mengikutinya. Aku udah biasa Seperti ini.

"Ini Dovi, calon yang mama jodoh kan dengan mu"

Aku segera memperhatikan pakaian nya. Dia menggunakan Dress yang sampai setengah pahanya. Baju nya yang kurang sopan di restoran ini. Aku hanya diam dan tak berkomentar

"Bagaimana Dovi, anak ibu ganteng kan" kata mama ku

"Ya Tan, anak tante ganteng sekali" kata Dovi sambil mengedipkan satu matanya kepadaku

"Ma buat apa aku kesini?" Tanya ku pada akhirnya

"Andrew kamu kan udah 27 tahun, belum nikah, mama jodoh kan kamu sama Dovi"

"Ma biar sekarang aku yang berkomentar. Apa mama mau punya mantu jalang? Lihat pakaian nya Ma, itu sama sekali gak sopan beda dengan Andrew ma. Andrew gak akan nerima perempuan Seperti dia untuk menjadi pasangan ku"

"Tapi Andrew.."

"Jodoh akan datang sendiri nya ma, jangan menjodohkan ku sama wanita jalang kayak dia. Sama sekali beda nilai dengan keluarga kita"

Dovi sakit hati mendengar penjelasan Andrew. Dovi kira jika dia berpakaian Seprti ini, Andrew akan terpikat demgan kecantikan yang dimiliki nya ternyata perkiraan dia salah. Andrew malah jijik sama dia, rumor itu benar. Kalau Andrew sangat membenci perempuan

"Tante Dovi pergi dulu" kata Dovi sambil pergi sari restoran tersebut

Setelah Dovi hilang dari pandangan

"Ma, kan aku Utha bilang jangan jodoh kan aku sama anak teman mama. Mama tau kan semua cewek yang mama jodoh kan ke aku, itu persis seperti jalang, Andrew gak mau ma. Andrew bisa cari pasangan Andrew sendiri"

"Tapi sampai kapan nak? Mama semakin tua, mama ingin melihat kamu menikah"

"Nanti ma, Andrew yakin bisa dapetin cewek yang cocok sama Andrew. Mama tenang saja"

"Baik nak, silahkan lanjut kerjanya"

Andrew melanjutkan kerjanya di restoran itu. Kadang dia berbicara sama mamanya. Ya itu baru permulaan jalan cerita hidup Andrew yang selalu dijodohkan dengan anak teman mama dan sampai seterusnya akan selalu begini.

CEO with little girlTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang