Rintangan #5

148K 4.8K 26
                                    

Author POV

Mereka telah berkumpul di sebuah ruangan keluarga. Rintangan kali ini yang akan menentukan siapa yang menjadi juara

"Baik karena skor kalian seimbang 2 sama, maka kami memutuskan untuk mengadakan rintangan lagi dan ini yang terakhir jadi kalian harus bersiap - siap, dan. Bersiaga dengan benar" kata Sean

"Baik untuk ayahnya Linda dimohon maju dan mengambil undiannya" kata Carlos

Ayah Linda bangkit dari duduknya dan mengambil undian itu, dia membaca nya dengan mengangkat sebelah alisnya, dipercaya 100% kalau tetangga Linda yang berumur 35 bahkan terpesona melihat tampang ayah Linda. Ayah Linda hanya tersenyum melihat rintangan yang dia dapat

"Baiklah, pertama - tama, saya ucapkan selamat pada kalian yang selama ini berjuang untuk menang. Saya juga mengucapkan terima kasih kepada Carlos dan Sean yang senantiasa membantu rintangan yang ada. Untuk rintangan kelima ini bukan hal yang susah kurasa, rintangan kelima adalah... Balapan" kata ayah Linda

James tersenyum puas melihat rintangan kali ini, dulu dia adalah raja dunia balapan, mobil - mobil balapan dia masih terpajang di rumahnya. Memang sudah lama gak balapan lagi tapi, James yakin kalau kemampuan balapannya gak mungkin hilang begitu saja.

James begitu semangat berbeda dengan Andrew, Andrew sekarang benar - benar pucat seperti kapas. Dia memang suka sama mobil balap yang menurutnya keren tapi, dia gak pernah memakainya. Atau lebih spesifiknya Andrew gak pernah balapan, jadi Andrew benar - benar ciut melihat James yang santai menghadapi rintangan ini.

"Drew, kenapa kamu pucat?" Tanya Linda khawatir

"Lebih baik rintangan sebelumnya Deh, aku gak bisa balapan" jawab Andrew

"Apa! Kamu gak bisa balapan, aku baru tau"

"Jangan Ngira aku ini pintar balapan, menontonnya aja gak pernah. Lebih tepatnya gak sempat nonton, tapi mau gimana lagi, jika aku balapan. Aku bakal di cap CEO yang gak baik, menghancurkan nama baik ku dan nama keluargaku dan aku gak mau itu terjadi"

"Lalu Kita Harus bagaimana? Apa Sean bisa mengajarimu?"

"Aku tak tau, kalau Sean yang mengajariku mungkin masih bisa, tapi Sean belum terlalu hebat dalam balapan, dia kan CEO juga, jadi gak ada waktu buat beginian"

"Kita coba dulu aja, minta Sean yang mengajarimu, masih mending ada daripada gak ada kan"

"OK, kita harus mencobanya"

Keesokan harinya Sean, Carlos, Linda dan Andrew berada di arena balapan milik teman Carlos. Beruntung juga punya teman cowok, gak pakek bayar lagi. Wkwkwk

"OK Andrew, kalau aku yang ngajarin kamu agak sedikit bingung rasanya. Kamu harus bisa mengendalikan mobil hingga kecepatan penuh, kamu harus tau kapan membelokannya. Kalau bisa sekaligus menggunakan rem. Itu dulu aja pokoknya kamu harus tetap cepat tapi, stabil"

Pertama Andrew harus mencoba kestabilan kecepatan mobilnya, setelah cepat dia melaju mobilnya dengan lurus. Sean menghitung jarak dan waktunya

"Ya lumayan lah 30 km/jam. Itu sudah bagus dan stabil"

Sean mempraktekkan saat mobil balap di belokan, dia harus siaga jangan langsung membelok aja, dia harus bisa menentukan jaraknya sebelum belok lalu di rem dan banting STIr ke arah yang dituju.

Pertama, Andrew sedikit takut. Tentu saja takut ini pengalaman pertama baginya. Tapi, entah mengapa setelah dia melihat Linda, semangatnya seperti api berkobar. Dia harus bisa yakin pada diri sendiri. Sean dan Carlos melihat potensi Andrew yang secara tiba - tiba. Mereka telah mengerti apa yang terjadi sama Andrew ya walaupun Andrew belum menyadarinya tapi, waktu akan menjawab semuanya.

Andrew yang mencoba pada pertama kali akhirnya langsung berhasil. Andrew akhirnya tersenyum puas. Lalu Sean mengajari teknik - teknik balapan. Dan jangan sampai andrew tertipu oleh trik balapan. Sebab ada trik penipu di balapan itu.

Selain Andrew langsung terjun ke lapangan, dia juga membaca buku mengenai balapan agar dia bisa lebih muda mengatasinya nanti. Yang paling penting jangan panik, kalau panik seluruhnya bakal pecah dan bisa kecelakaan. Itu yang dia dapat dari buku. Andrew benar - benar giat, perkerjaan nya sekretaris dia yang kerjakan. Linda selalu menatap Andrew, dia bingung kalau Andrew gak mau nikah dengannya, Andrew gak mungkin berjuang merasa kayak gini kan. Mengingat itu hati Linda sakit, dan Linda gak tau penyebabnya.

Satu minggu kemudian, balapan ini dimulai

"Baiklah, bersiap di posisi. Satu dua tiga" kata ayah Linda berhitung

Mobil James dan mobil Andrew berlaku dengan cepat, linda berdoa agar Andrew yang mencapai finish duluan, dan doanya terkabulkan dia sudah melihat mobil Andrew di dekat garis finish, Andrew kira dialah yang menang tapi secara tiba - tiba mobil James membalapnya dan menyentuh garis finish duluan, dan jadilah James yang menang. Andrew kaget dengan serangan James yang tiba - tiba, dia hanya bisa berdiam diri,

"Sori Andrew, kali ini aku yang menang jadi..." Kata James

"Aku tau kok, kamu enggak menerima ku sebagai tunangan Linda kan, gak udah diomongin aku sudah tau kok" kata Andrew menyela

"Dengar penjelasan ku dulu, aku kagum dengan perjuangan mu, Carlos dan Sean yang menceritakan semuanya kepadaku. Kamu sudah berjuang keras Bung, aku menerima mu sebagai tunangan Linda"

"Apa!? Aku kira perjanjian nya bukan seperti itu"

"Mari aku jelaskan dari awal, aku telah berkerja sama dengan om agar om mengambil kertas yang aku beri sedikit tanda. Aku mengatakan kalau aku yang menang, aku setuju Andrew bersama Linda. Aku tak ingin Linda punya cowok buruk, kau taulah balapan itu untuk cowok - cowok buruk kayak apa. Mangkanya setelah melihatmu aku percaya kamu cowk baik - baik, jadi aku merestui hubungan mu dnegan Linda, Sekarang kalian boleh berpelukan atau apa terserah kalian" kata James

Andrew dan Linda hanya tersenyum, Lisa Carlos Dan Sean tertawa. Ternyata selama ini mereka bertiga sudah tau, cuma Linda dan Andrew yang gak tau. Pantas saja Andrew merasa ada yang ganjal di rintangan kali ini, dia selalu melihat Sean dan Carlos yang mencoba menahan tawa, ternyata ini yang mereka sembunyikan.

"Carlos jahat lah, masa mau bohongi gue sih car, ah gak mau kawan" kata Linda

"Ya elah sori Linda, jangan Salahin gue dong, Salahin sepupu tampan lo itu. Gue cuma ikuti perintah dia" jawab Carlos

"Lalu kenapa kamu ikuti perintah dia? Lo kan teman gue"

"Hehehe, soalnya kata James gue bakal di beliin tas merek Victoria secret, jadi gue mau - mau aja"

"Dasar, kalau ditawari cogan mau gak loh?"

"Enggak, gue kan gampang nyari cogan jadi gak perlu bantuan dia. Hahaha"

"Sialan lo Carlos, Sean juga nutup - nutupi fakta yang besar ini, ini itu penting"

"Idih biarin, terserah aku dong" kata Sean gak terima

Mereka tertawa bersama - sama

CEO with little girlTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang