Gosip

118K 3.4K 16
                                    

Linda POV

Sejak kejadian kemarin, berita TV menjadi heboh. Seorang CEO anti wanita akhirnya mendapat wanita impiannya. Yek judul yang menjijikkan. Belum lagi fotoku dengan Andrew tertampang disitu, aku jadi malas kuliah kalau begini, pasti banyak rumor tantang ku. Yang pastinya bukan hal baik, ini gara - gara Andrew sih, coba kalau dia gak omong keras seperti itu pasti kejadian beda dengan hari ini. Untungnya para wartawan gila berita gak tau rumah Andrew jadi rumah Andrew masih baik - baik aja, coba lek pasti dari pagi hingga malam kerumunan wartawan masih ada.

Saat aku tengkurap, tiba - tiba seseorang menarik tangan ku dengan keras hingga aju terbangun.

"Duh siapa sih? Ganggu orang tidur aja" kata ku

"Heh ngeyel juga, sana pergi kuliah" kata orang itu

"Gak mau Drew, ini semua gara - gara kamu. Lihat banyak gosip tentang ku"

"Udah gak usah dipedulikan, ini kan cuma gosip"

"Tapi muka ku mau ditaruk mana, pasti semua orang di kampus akan membicarakan ku yang enggak - enggak"

"Kamu kan Linda, gadis kuat. Buat apa dengerin obrolan mereka, lagipula kalau kamu sudah jadi CEO kamu bakal diginikan juga. Jadi harus dilatih dari sekarang, omongan mereka cuek kin aja, nanti mereka berhenti sendiri"

"Pintar banget cari alasan, pokoknya aku gak mau kuliah. Biar aku tanya sama Carlos tugasnya"

"Enggak boleh Linda, bangun atau aku cium"

"Kamu gak mungkin cium aku"

"Memangnya kapan aku ngelanggar omongan ku sendiri"

"OK aku akan mandi"

"Bagus"

Aku mengambil baju dan handuk lalu pergi ke kamar mandi. Omg aku melupakan satu fakta penting Andrew gak pernah main - main sama ucapnya, kalau dia bilang A pasti A juga. Kenapa coba dia maksa aku ke kampus, dia gak takut apa gosip ini benar - benar parah. Sudah tersebar luas hingga sedunia. OK terlalu Lebay. Tapi, aku rasa cewek - cewek di luar semua bakalan patah hati. Pangeran mereka ternyata sudah memiliki tunangan. Sebaiknya aku cepat mandi nya sebelum dia mengancam ku lagi.

Selesai mandi, aku turun ke bawah dan sarapan. Berita di TV menanyangkan tentang aku dan Andrew, apa sensasi nya luar biasa padahal cuma begitu doang. Pokoknya ini salah Andrew, dan Andrew yang harus tanggung jawab. Selesai menonton TV, aku keluar dari rumah. Dan tangan ku dicekal Andrew

"Biar aku yang Mengantarmu" kata Andrew

"Tak perlu aku bisa berangkat sendiri"

"Semakin berangkat sendiri, semakin berbahaya. Kalau ada seseorang yang mengenali mu, para wartawan pasti mengejarku, Kadi kamu lebih aman dengan ku"

"Tapi, mobilmu itu sudah banyak orang yang tau. Para wartawan pasti mengejar mobilmu"

"Kau pikir aku hanya punya satu mobil. Mobil itu khusus kerja, kalau lain ayo kita ke garasi"

Andrew menarik tangan ku ke garasi, Dan dibukanya garasi itu. WOW, dia punya banyak mobil juga. Macam - macam warna, oh dia tidak punya mobil balapan. Dia kan gak pernah balapan, cuma saat saat tertentu bisanya. Dia menarik ku ke salah satu mobil nya, dan kita menuju kampus.

Sesampainya dia kampus, aku keluar dari mobil

"Thx tumpangan nya" kata ku setengah hati

"Sama sama, nanti aku jemput. Dan jangan kabur, kau tau Carlos tidak bisa menolong mu. Dia diantar Sean"

"Dari mana kamu tau kalau aku mau pulang dengan Carlos"

"Kau tau IQ ku tinggi, jadi aku bisa tau rencana licik dalam otak mu. Dan jangan pernah nyoba pulang sendiri, aku akan datang tepat waktu. Jadi kamu gak ada kesempatan buat kabur"

"Sial, kamu lebih pintar dari dugaan ku"

"Dah dah"

Segala mobil Andrew pergi, aku menuju kelas. Ya aku tau, semua orang pasti menatapku. Semua orang pasti telah mendengar gosip itu. Saat aku berjumpa Carlos, aku mendengar segerombolan perempuan yang sedang membisikkan ku

"Apa bagusnya sih tuh cewek? Masih cantik kan gue juga" si S

"Gak modis banget, cuma kaus dan Jeans"si J

"Kok mau ya Andrew sama dia, menjijikkan"si K

"Apa mungkin dia hamil di luar nikah"si j

"Gue setuju sama lo, dia gak punya nilai dengan kita. Pasti orang tuanya gak ngajar dia" kata si Si

Aku yang menahan amarah, tak bisa menahan lagi. Jangan bawa nama orang tua di permasalahan ini. Aku mendatangi mereka

"Maksud lo apa! Ngomong yang gak betul banget, dari mana lo tau orang tua gue gak ngejar gue betul. Tanya sendiri doang sama diri lo sendiri, yang main sama banyak cowok siapa" kata ku

"Ya dong, masa udah nikah aja. Kuliah belum lulus juga"

"Geu belum nikah goblok, Kita masih tunangan. Oh atau mungkin lo iri ya, gak punya cowk yang ganteng, kaya kayak tunangan gue. Kasihan mengharapkan sesuatu yang gak mungkin bisa didapat bahkan sampai selamanya. Sadar dong, baju kalian itu gak modis banget, buatan keluarga gue kan, terus dandanan lo itu ancur banget, kalau gak pintar dandan jangan coba dong. Kan rugi make up nya, dipakai sama gadis jelek kayak lo"

"Enak aja ya kalau ngomong, baju ini buatan luar negeri. Jangan sama kan dengan perusahaan jelek lo"

"Oh lo gak percaya, kalau gak percaya. Lihat ini tanda apa, tanda keluarga Smith. Baju kita memang sudah sampai luar negeri lo, daripada keluarga lo. Anggotanya korupsi semua, lumayan nih kita ditonton banyak orang. Eh semua orang yang ada disini, gue mau ngomong soal nih cewek sama babu nya. Mereka ini suka main di club, kalian tau ngapain? Goda - godaan cowok kaya disana. Ini kenyataan, darimana gue bisa tau. Tentu aja, ada teman gue yang suka foto disana, dan fotonya ada di gue. Dan ayah nya, adalah koruptor. Ayah nya pernah mengorupsi perusahaan Smith yang di Jepang, sekarang lagi di penjara. Jadi kalian masih mau temenan sama cewek murahan kayak gini"

Aku melihat cewek itu itu menahan malu, lalu kabur.

"Uh takut" kata ku mengejeknya

Setelah itu aku bersama Carlos ke kelas. Gosip ini harus berhenti sekarang, aku menelepon sekretaris ku agar rumor ku dengan Andrew akan dihapuskan. Selesai jam kuliah, Andrew sudah ada di depan. Terpaksa aku pulang dengannya

Didalam mobil

"Aku dengar dari carlos, kamu melawan seorang cewek. Kenapa?"

"Biasa soal gosip itu"

"Kan aku udah bilang, cuek kan aja"

"Dia bilang aku hamil diluar nikah, sama orang tua ku gak bisa ngajari aku. Dan kamu mau nyuruh aku tetap diam? OK mereka jelek - jelek an aku. Aku tak peduli soal itu, tapi aku gak mau nama orang tua ku dibawa ke masalah ini. Lagipula sekretaris ku akan memberhentikan rumor ini secepatnya"

"OK, kalau kamu ngelawan jika dia ngomong kayak gitu. Sekretaris ku juga berusaha memberhentikannya. Tapi, kamu harus tetapi kuliah"

"Ya. Oh iya darimana kamu tau aku tengkar dengan cewek?"

"Carlos, kenapa?"

"Sial"

Lalu Kita pulang ke rumah, dan besok pasti rumor ini telah berhenti

CEO with little girlTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang