Depresi

125K 3.8K 14
                                    

Linda POV

Saat kubuka mata ku, pertama yang kulihat adalah silau. Setelah menyesuaikan mata ku dengan cahaya ini, aku mulai mengetahui dimana aku berada? Kamarku sendiri yang penuh kenangan. Aku ingat detik - detik terakhir ayah meninggal. Apa aku diciptakan untuk sendiri? Lihat aku, aku tak punya ayah, adik maupun ibu. Apa hidupku semenderita ini,

Aku hanya termenung di pojokan kamar, menghadap langsung ke balkon. Memang aku merasa depresi berat, aku masih belum terlalu ikhlas kepergian Lisa, ayahku juga ikut menyusul. Kenapa aku sendiri? Kenapa aku merasa bebas begitu berat? Kenapa hanya aku? Kenapa aku harus merasakan kepedihan ini? Apa aku tak pantas bahagia?

Tuhan, kenapa kamu membuat ku. Tuhan, kenapa kau mengambil seluruh anggota keluarga. Tuhan, apa tuhan memberikan cobaan begitu besar. Aku tak sanggup menahan ini sendiri, aku ingin menyusul mereka. Aku tak ingin hidup sendiri di kehidupan hina ini. Aku tak ingin merasakan kesepian yang mendalam. Apa aku Tak bisa merasa bahagia diatas penderitaan orang lain? Apa mereka yang hanya bisa tertawa diatas penderitaan ku? Apa aku tak pantas menginjakkan kaki ku ke bumi ini, seharusnya aku tak pernah lahir jika ini hidupku di masa depan. Tuhan, bisa kah kau merengut nyawa ku sekarang. Aku tak mau hidup lagi.

Aku menangis di lipatan tangan ku, aku tau mataku pasti bengkak dan hidungku pasti merah. Hiks.. Hiks.. Ayah, ibu, Lisa bisakah aku menyusul kalian kesana? Aku tak ingin hidup sendiri. Aku tak ingin hidup tanpa keluarga hangat ku. Bisakah semua waktu kembali, aku ingin menghabiskan waktu ku dnegan mereka. Dengan seluruh orang yang Kusayangi, agar aku tau jika mereka pergi aku masih punya kenangan bagus dengan dia.

Tiba - tiba pintu kamar ku terbuka dan terlihat Carlos dengan nampan berisi makanan, dia ke arahku dan memeluk ku seperti dia bisa merasakan kesedihan ku sekarang

"Linda, kamu makan ya, aku udah bawa makanan untuk mu"

Aku hanya diam bahkan aku tak menoleh sedikit pun

"Ya sudah kalau kamu gak mau makan, aku tinggalkan makanan disini ya"

Setelah berkata seperti itu Carlos meninggalkan Linda. Linda hanya bisa memejamkan matanya, meratapi nasib yang diderita nya. Aku tak mau hidup begini, aku mau MATI.

Dengan langkah gontai aku mengambil sebuah gunting di meja belajar ku dan menariknya tepat di nadi tangan ku, ayah ibu Lisa bisakah aku bertemu kalian? Bisakah aku menyusul kalian. Aku ingin kita berkumpul lagi walaupun di dimensi berbeda. Aku hanya ingin Keluargaku kembali, aku hanya ingin kebahagiaan sejati datang di kehidupanku

Aku mulai menusuk tangan ku dengan gunting, tapi sebelum itu tiba - tiba James dan amdrew masuk dan segera mencegah ku untuk bunuh diri.

"Linda, hentikan Linda" kata James

"Buat apa? Aku ingin menyusul mereka. Aku benci hidupku" kata ku histeris

"Tenangkan diri mu Linda, masih banyak yang menyanyangi mu" kata Andrew

"Buat apa? Keluarga ku telah meninggal semua. Apa aku memang pantas untuk menderita?" Kata ku

"Aku juga keluarga mu, Carlos dan Irvan juga keluarga. Sean dan Andrew juga keluarga mu. Kita adalah keluarga hangat. Layaknya keluarga mu yang dulu" kata James

"Tapi, mengapa saat aku kehilangan Lisa aku juga kehilangan ayah ku? Ini tak adil. Diluar sana mereka bisa bersenang - senang dengan keluarga ayah dan ibu, dan saudara. Tapi, aku. Aku sendiri di dalam gelap."

"Ini semua takdir. Tuhan telah menentukan. Tuhan pasti memberi yang lebih baik"

"Memberi lebih baik? Baik untuk ditinggalkan untuk merasa kehilangan lagi. Aku capek kehilangan. Satu persatu semua anggota Keluarga ku hilang dan hanya aku sendiri" kata Linda

CEO with little girlTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang