Serius kah?

149K 4.7K 17
                                    

Linda POV

Uhhhh, itu pilihan yang bijak Linda. Ya aku harus menyalahkan andrew, jangan terpedaya sama omongan buaya nya. Ini pilihan yang terbaik buatku, semangat Linda, percaya diri aja.

Aku hanya menatap cermin sambil berbicara pada diriku sendiri, mungkin memang benar aku dan Andrew gak akan bisa bersatu. Aku harus memutuskan untuk mengakhiri hubungan perjodohan ini. Tapi, aku kan sudah pesan cincin bukan kah nanti rugi. Aku pun keluar dari kamar mandi, dan melihat Irvan yang masih tertidur di kasur ku. Aku mengecek HP ku, dan aku terbelalak kaget Andrew telah menelepon ku sebanyak 10 kali. Apa benar Andrew kayak gitu? Ah palingan gak penting.

Tiba - tiba aku melihat sebuah kantong kresek kecil, ini punya siapa pikir ku. Aku ingat aku tak punya kresek kayak gini. Aku mencoba membukanya, dan aku kaget melihat isinya kalung bewarna biru yang bagus sekali. Aku mencoba memakai nya dan cocok di leher ku. Apa mungkin Andrew yang memberiku kalung ini? Ah palingan sebenarnya ini untuk pacar barunya tapi, ketinggalan disini, sebaiknya aku memberikan ini ke Andrew biar dia gak kebingungan mencari.

Aku mandi dan menyegarkan tubuhku, aku juga membangunkan Irvan agar dia bersedia mengantarku untung aja Irvan baik jadi diperbolehkan. Saat aku turun ke bawah, aku melihat James dan Carlos yang sedang makan roti.

"Hai all, good morning" kata ku ceria

"Kagak usah sok pake bahasa Inggris Linda, kagak cocok buat lo" kata Carlos

"Sialan!"

"Lo mau kemana?" Tanya James

"Oh gue mau kembali in barang punya Andrew, sekaligus jalan - jalan sama Irvan" jawab ku

"Oh begitu, oh iya barang apa emang nya?" Tanya Carlos

"Ini ada kalung, gue rasa ini punya Andrew" kata ku

"Itu buat lo bodoh, dia tadi titip ke gue soalnya lo ngusir dia sih" kata James

"Buat apa dia kasih ini ke gue?"

"Mana gue tau, lo pikir gue dukun"

"Ya udah Deh, aku mau jalan sama Irvan aja, bye"

"Lo belum sarapan" teriak James

"Gue gak lapar, kalau laper tinggal makan di luar"

"Gue titip nasi goreng " kata James

"Dua ya, gue juga mau" kata Carlos

Aku hanya keluar tanpa memperdulikan mereka berdua. Kok bisa gue punya sahabat sama sepupu kayak mereka. Aku melihat Irvan yang sedang menyender kan tubuhnya ke mobil, wah keren Deh.

"Udah siap princess, mau kemana?" Tanya Irvan

"Ke taman aja, gue sekalian pingin makan bubur Cak no"

"Ya udah, princess silahkan masuk"

"Terima kasih prince"

Irvan, dia adalah sahabat ku sama seperti Carlos. Kita bertiga telah bersahabat sejak TK, kenapa aku manggil dia prince? Dulu saat TK ada sebuah pertunjukan drama snow white, aku yang jadi putri dan Irvan yang jadi pangeran sehingga kebawa Sejak sekarang, tapi aku gak risih aku malahan senang.

Irvan ini sangat baik padaku, mangkanya saat keluarga dia pergi, aku merasa kehilangan. 6 tahun yang lalu, Irvan DAn keluarganya harus pindah ke Bandung. Kita sudah lama lost contact, dan ternyata dia punya No HP baru. Aku tak menyangka dia tambah ganteng, tapi menurutku masih gandengan Andrew Deh, eh. Udah lah cukup perkenalannya sekarang kembali ke cerita...

CEO with little girlTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang