Rintangan #1

178K 5.6K 38
                                    

Andrew POV

"Rintangan nya adalah mengambil kertas dalam box." Kata James

"Hah maksud mu James?" Tanya Linda

"Begini, jadi seseorang mengambil satu kertas dalam box ini. Didalam box ini berisi kertas - kertas tentang rintangan itu. Banyak macam nya sih cuma hanya diambil lima. Semua orang boleh mengambil kertas ini, orang asing pun juga boleh yang gak boleh cuma aku dan Andrew. Aku dan Andrew yang akan melaksanakan rintangan itu. Baik karena ini rintangan pertama, aku mempersilahkan Linda untuk mengambil kertas pertama"

 Baik karena ini rintangan pertama, aku mempersilahkan Linda untuk mengambil kertas pertama"

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Kayak gitu box nya,,,

Linda berdiri dari kursi nya dan menuju ke box itu. Dia dengan ragu - ragu mengambil sebuah kertas dengan tangannya. Setelah kertas berada di genggamannya, dia membuka nya dan membaca dengan terkejut,

"OK Linda, silahkan baca apa rintangan pertama?" Kata James

"Baiklah, rintangan pertama adalah lomba ... Lomba memasak. Kalian hanya boleh memilih nasi goreng, ayam goreng atau Mie goreng. Dan yang menjadi juri adalah ayah ku, aku sendiri dan Lisa" kata Linda membacakan rintangan itu

Aku hanya kaget. Aku aja ke dapur hampir gak pernah,paling cuma bisa masak air dan Mie. Aku sekarang merasa takut. Aku pun melirik James, ternyata James biasa saja. Dia malah tersenyum manis

"Bagus banget rintangan pertama" kata Lisa

"Ya aku rasa" kata ayh Linda

"OK, bukan sekarang kok lombanya minggu depan ya" kata James

Akupun menarik tangan Linda

"Linda, aku gak bisa masak" kata ku

"Apa!? Aduh gimana ya. Hah! Aku punya ide, aku yang ngajakin kamu masak. Masak nasi goreng aja, gampang. Belajar masak di rumah mu ya, kalau disini pasti James buat latihan"

"OK, tapi kok aku lihat James tenang - tenang aja"

"Ini yang aku takut in. James sudah pernah masak ketiga nya, Keluarga ku juga udah pernah mencicipi masakannya, belum melebihi keenakan nasi goreng buatan ku sih"

"Jadi besok, kita mulai latihan. Kamu tau kan rumahku dimana?"

"Ya aku tau"

Keesokan harinya Linda pergi ke rumah Andrew. Disana Andrew sudah menyiapkan bahan - bahan pembuatan nasi goreng. Dia cari resepnya di internet atau enggak tanya Chef nya .

"OK pelajaran utama dari memasak adalah memotong. Kamu bisa motong kan" kata Linda agak ragu

"Megang aja gak pernah, gimana tau bisa motong atau enggak" kata ku

"Baiklah, aku akan tunjukkan sekali, nanti kamu coba"

Linda mempratekkan bagaimana cara memotong yang benar, karena membuat nasi goreng dengan wortel dan kacang polong dan ada telur dadar di atasnya , dia hanya memotong wortel, bawang putih dan bawang merah

"Ini sudah selesai, kalau potong jangan besar - besar OK"

"OK akan kucoba"

Andrew mencoba memotong wortel sesuai yang dicontohkan Linda, Andrew memang pintar buktinya sekarang dia sudah bisa memotong wortel, bawang putih dan bawang merah.

"OK selanjutnya, kamu bisa buat telur kan"

"Hehehe, gak juga"

Akhirnya Linda mencontohkan lagi, pertama memecahkan telur, lalu memasukkan garam secukupnya, dikocok hingga tercampur rata. Dan segera menuangkannya dia panci yang telah ada minyak nya. Selalu itu dia membalik telur itu hingga matang sempurna.

"Gampang kan, silahkan coba, GPP kok kalau gosong, telur ini cepat matang"

Andrew telah mencoba ke lima kali tapi gak pernah berhasil, ada satu berhasil eh malah gak bundar hancur telurnya. Tapi, Andrew mencoba terus tanpa menyerah. Dia akan berjuang, lagipula jika dilihat in oleh Linda entah mengapa dia merasa lebih semangat. Setelah ke sepuluh kalinya telur Andrew matang sempurna. Linda pun tersenyum puas

"OK sekarang adalah pembuatan nasi goreng, kamu harus memasak nasinya terlebih dahulu, sekitar setengah matang campurkan bahan - bahan yang telah dipotong, campurkan tomat, garam, gula dan merica. Rasanya harus seimbang dan ingat jika membuat ini Harus pakai perasaan. Setelah matang, Taruk di piring dan jangan lupa dihias tambahkan telur diatasnya selesai"

Andrew mencobanya dengan bantuan Linda, selalu berhasil dia mencoba nya sendiri. Dia pun berhasil

"Yeyy berhasil, nah Linda sekarang kamu harus coba" kata ku memaksa

Linda mencoba merasakan nya, ternyata

"Ini agak asin, kamu terlalu banyak kasih garam"

"Oh begitu, OK akan kucoba lagi"

Andrew mencobanya sekali lagi, dan kali ini dia akan memastikan rasanya, setelah pas dia menaruk di piring.
Linda mencoba satu suapan

"Ini baru pas, enak. Ayo makan ini" kata Linda

Kita membagi nasi goreng ini menjadi dua. Andrew tak menyangka akhirnya dia bisa masak juga, ya walaupun cuma nasi goreng sih tapi, sesuatu perkembangan yang baik.

"Bau apa ini?" Tanya ibu ku

"Oh halo Bu, udah datang. Ini Andrew bikin nasi goreng karena ada rintangan dari sepupu Linda, James"

"Linda nasi goreng ini beneran enak?"

"Enak kok bu, buktinya Linda bisa saja makan sampai habis"

Ibu ku mencoba nasi goreng buatan ku

"Ini enak, wah hebat ya Drew kamu sudah bisa masak nasi goreng"

"Ya dong bu, Andrew kan anak ibu"

Satu minggu kemudian, rintangan pertama dimulai

Andrew memasak dengan telaten. Entah mengapa dia kayak profesional. Dia memasak sesuai instruksi dari Linda saat belajar masak. Tapi, kali ini dia membuat telurnya belakangan. Setelah kedua masakan telah jadi, mereka semua menyediakan nya di ruangan tertutup. Masakan itu dibawa oleh Carlos.

Setelah beberapa menit, keluarga Linda keluar. Aku takut aku akan kalah dari James

"OK kami telah memutuskan siapa yang menjadi pemenang di rintangan pertama ini"kata ayah

"Pemenangnya adalah, ....... Andrew" kata Lisa

Aku pun tersenyum senang, Linda juga memberikan jempol kepada ku. Aku pun tidak sia - sia belajar susah payah. James menjabat tangan ku

"Selamat ya, kamu Menang di rintangan pertama ini tapi, masih ada empat rintangan lagi. Jangan senang dulu, mungkin ini cuma keberuntungan" kata James

"Aku akan senang menjalani seluruh rintangan yang ada" kata ku dengan percaya diri

"Baik semuanya kumpul di ruang keluarga lagi, kita akan mengundi rintangan kedua." Kata Linda

"Lisa silahkan maju" lanjutnya

Lisa pun mengambil sebuah kertas Dan setelah dibuka isinya...

CEO with little girlTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang