Ayah linda

133K 4K 112
                                    

Linda POV

Whoaaa... Aku menguap lebar kayak Goa. Dulu Biasanya aku dibangun sama Lisa tapi, dia udah pergi jadi harus pakek jam Deh. Saat aku bangun, aku bangkit dari tidur ku dan duduk di pinggir kasur. Aku dengan gontai mengambil baju dan handuk. Setelah aku mendapatkan barang yang dibutuhkan aku langsung masuk ke kamar mandi, dan mulai mengguyur tubuhku dengan air dan sabun. Tak lupa aku juga keramas. Hari ini kan gak ada kuliah jadi masih bisa bersantai di rumah.

Setelah aku segar, aku turun ke bawah dan menyiapkan sarapan untuk James, Irvan dan Carlos. Oh iya Carlos masih aja menginap di rumahku katanya dia bosan di rumah sendirian. Lebih baik aku ajak dia kesini daripada dia berteriak Harry styles bisa dibilang gila sama tetangga nya. Aku hanya menyiapkan dua tumpukkan roti dengan selai coklat. Setelah itu aku makan roti itu dan aku sadar hanya aku yang baru bangun, aku yang kecepatan atau mereka yang masih molor.

Pertama aku melihat jam dan aku kaget ini baru jam 6.30. Pantas aja mereka masih tidur hari libur. Ya aku lupa bahwa tanggal ini tanggal warna merah yang berarti libur. Tiba - tiba aku teringat sesuatu bukannya James ada pemotretan jam 7.15 . Aku berjalan ke kamarnya dan membuka pintu. Aku masih melihat dia tidur dengan polos nya. Dia kalau tidur memang hanya pakai boxer tapi, itu udah biasa bagiku. Aku mengguncang tubuhnya sekuat tenaga agar dia bisa Bangun, aku melihat dia secara perlahan membuka matanya.

"Ini jam berapa sih?" Tanya dia jengkel

"Dasar kebo, ini sudah jam 6.30 . Lo kan ada pemotretan jam 7.15 . Tempat nya lumayan jauh pula, sana lo mandi"

"Lo kayak ibu tau gak"

James dengan kesal mandi dan pakai baju pergi. Sebelum itu dia makan sarapan yang aku buat, dia juga mencium pipi ku. Dia segera masuk ke mobil dan mengendarainya ke tujuan.

Saat aku masuk ke dalam rumah, aku sudah melihat Irvan dan Carlos yang sedang makan

"Akhirnya kalian bangun juga" kata ku

"Biarin lah, ini hari libur harus digunakan baik - baik. Oh iya gue lupa bilang, nanti gue ada acara sekitar jam 9 mungkin sampai malam soalnya diajak dinner juga. Jadi kalian gak perlu nungguin gue" kata Irvan

"Lagipula siapa yang mau nunggu lo? Kagak penting gue sama Linda juga mau jalan - jalan kok" kata Carlos

"Awas lo cinta sama gue, gue kan ngangenin sekaligus ganteng. Siapa sih yang gak mau jadi pacar gue?" Tanya Irvan

"Buktinya gue gak mau tuh" kata Ku

"Sialan lo Linda, jahat princess ku berubah" kata Irvan dengan manja nya

"Ah bisa rusak mata gue lihat muka sok manja lo itu, kalau jadi bayi pulang sana" kata Carlos

"Gak mau, aku maunya pulang sama Linda lalu gue kenalin Linda ke orang tau gue, pasti langsung direstui tanpa pikir panjang"

"PD banget lo" kata Carlos

"Udahlah kalian ini jangan bertengkar kayak anak kecil aja, lagipula Carlos lo mau jalan untuk lihat cogan kan. Gue kagak ikutan Deh, seram lihat muka Andrew" kata ku

"Masalahnya Linda, Sean dan Andrew juga tau kalau kita mau jalan dan mereka berdua bakalan ikut"

"Kok lo ngundang om es sama temannya sih" kata ku jengkel

"Hehehe, soalnya kemarin mereka nanya mulu sampai gue bosan dengernya ya udah lebih baik gue bilangin aja"

"Ya udah deh, udah terlanjur juga. Ini masih lama buka nya, nonton SpongeBob yuk" kata ku

"Masih kayak anak kecil aja, nonton film horor dong" kata Irvan

"Kagak seru, yang seru itu...... Romance" kata Carlos

"Yeee itu mah lo" ucap ku ku dengan Irvan

"Gue setuju sama Linda Deh, malas gue masang - masang lagi" kata Irvan

Akhirnya kita menonton SpongeBob hingga jam 8.30 . Irvan kembali ke kamarnya untuk bersiap - siap tapi, aku dan Carlos janjian jam 11 sekalian makan siang jadi masih lama. Kadang kita juga nonton film korea wkwkwkw, setelah bosan, kami akhirnya main game di PS 3. Hingga waktu menunjukkan jam 10. Karena merasa kurang 30 menit lagi, kita melanjutkan permainan dan 30 menit kemudian kita bersiap - siap.

Selesai bersiap - siap, kita langsung berangkat ke mall itu. Dan diperjalanan, Carlos tak henti - hentinya berbicara tentang Niall Horan. Aku bahkan sampai hafal setiap katanya Sangking sering mendengarnya. Saat telah sampai di mall, kita menuju tempat yang telah dijanjikan, disana kita bertemu cowok - cowok, tapi ada 2 orang yang aku gak tau. Sepertinya seumuran dengan Sean dan Andrew.

"Hah! Akhirnya kalian datang juga, kenalkan ini Jack dan satunya Philip" jelas Sean

"Oh hai perkenalkan nama ku Carlos dan disebelah ku ini Linda" jelas Carlos

"Mereka ini teman kita SAat SMA, ya kebetulan ketemu disini" kata Sean

"Oh begitu pantas aja kalian terlihat seumuran" kata Linda

"Kita pergi dulu, kita gak punya banyak waktu" kata Andrew

Kita pun menjauh dari sana...

"Kalian mau kemana? Tugas kita hanya jaga kalian" kata Andrew

"Ke toko buku dulu ya, aku mau beli novel nih" kata ku

"Hah benar juga kata lo, gue juga mau beli buku One direction dan EXO." Kata Carlos

"Cogan mulu di pikiran lo" kata Sean

"Biarin hidup ini harus dijalani, sebelum gue akhirnya punya pacar Dan gue gak bisa bebas" kata Carlos

"Kesannya lo kok nyindir gue ya" kata ku sambil melirik sinis ke Carlos

"Heheh emang sengaja sih"

"Sialan lo"

Akhirnya Kita ke Gramedia dan membeli buku, tiba - tiba HP ku bendering Dan aku gak tau dari siapa, Nomer tak dikenal

"Halo, ini siapa ya?" Kata ku

"....."

"Ya betul, ada apa?"

"......."

"Apa? Dimana alamatnya?"

"...."

"Baik saya segera kesana"

Aku menutup telepon ku, aku menatap mereka dnegan panik.

"Kita ke rumah sakit dermawan sekarang" kata ku

"Siapa yang sakit?" Tanya Carlos

"Nanti aja sesi tanya nya, kita harus pergi sekarang"

Kiat akhirnya pergi ke rumah sakit dermawan
Sesampainya disana...

Aku berlari melewati lorong rumah sakit Dan tibalah aku di UGD. Mereka mengikuti ku dari belakang, aku juag melihat James dan Irvan yang sedang duduk dengan gelisah.

"Ini ada apa?" Tanya Carlos

"Car, ayah, dia kena sakit jantung mendadak. Dia ditemukan di hotel sudah pingsan, aku takut kehilangan ayah" kata ku sambil menangis

James mau menenangkan ku tapi, Andrew mencegahnya. Andrew menepuk pundakku dan aku bersandar di pundaknya. Aku tak bisa berhenti menangis, aku gak mau kehilangan lagi. Sudah cukup ibu dan Lisa. Enggak ayah lagi. Tiba - tiba dokter dan suster keluar dari ruang UGD

"Dok bagaimana keadaannya?" Tanya James

"Kami sudah berusaha semampu Kami, tapi Tuhan berhendak lain. Dia sudah kembali kepada sang pencipta"

Aku mendengar itu rasanya ada batu besar yang jatuh. Aku kehilangan ayah, aku gak mau. Aku gak mau kehilangan ayah, ayah jangan tinggalkan aku,

Tiba - tiba semuanya gelap

CEO with little girlTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang