sebelas: "Perasaan Reza"

8.8K 766 37
                                    

OTAK  Reza malam ini seakan tak ingin membuat cowok itu berhenti berpikir. Bayang-bayang masa lampau miliknya menari-nari di antara tumpukan pertanyaan yang belum bisa ia jawab. Untuk pertama kalinya selama satu tahun dalam belitan rantai rindu, Reza akhirnya bisa sedekat ini dengan perempuan. Bisa berceloteh riang tanpa beban walaupun kenyataan berkali-kali melemparkan 'batu' bahwa ia bukan lah bersama dengan sosok di masa lalu.

Namun, ini semua bukan tentang rindunya. Ini semua tentang Kirana dan kemiripannya. Cowok itu benar-benar tak mengerti. Rasa deja vu yang selalu mengiringinya jika melewati aktivitas bersama Kirana terasa berbeda saat senja tadi. Ini rasa yang aneh.

Selama satu tahun kelamnya dia, Reza baru merasakan hal seperti ini. Semua aktivitas yang dia lakukan selalu akan menuju ke arah Salma, sekecil apa pun itu. Namun tadi, sebelum ia menatap iris hitam kelam itu, dia memang merasakan Salma di dalam Kirana. Salma yang selalu ia cinta dan damba akan mampir di setiap mimpinya. Salma yang dia rindukan. Tapi ketika mata itu bertemu dengannya, Salma hilang. Tak ada lagi Salma di dalam sana, hanya wajah yang nyaris serupa. Hanya itu dan justru itu terasa sangat aneh bagi Reza.

Ke mana sosok Salma?

Reza mengacak-acak rambutnya frustrasi. Ini sudah pukul tiga pagi namun matanya juga tak mau terpejam. Seharian ini dia sudah melakukan banyak hal melelahkan namun matanya tak ingin berkoordinasi. Alhasil, ia pun kembali duduk di atas kasurnya, membuka nakas yang berada di sebelah tempat tidur kemudian mencari satu-satunya alat yang bisa membuatnya tertidur.

Cerita pendek karangan Salma.

Senyuman cowok itu mengembang sedikit namun matanya tak turut tersenyum. Mata itu menanar ketika melihat judulnya.

'When Our Eyes Meet'.

Ini cerita pendek yang dibuat Salma di depan dirinya. Reza ingat betul kenangan pada hari itu. Salma hanya fokus dengan layar laptopnya sembari menggerakan jemarinya di atas keyboard. Sesekali ia akan berhenti, menatap Reza yang sedang memandangnya kemudian menjawil gemas hidung cowok itu lalu kembali melanjutkan pekerjaannya.

Salma pandai menulis dan Reza selalu senang jika membaca karya tulis milik Salma, entah itu ditulis lewat program untuk menulis di komputer atau pun manual dengan pensil. Bahkan terkadang Reza sampai meminta catatan pelajaran Salma saking ia menyukainya. Namun kini, tak ada lagi Salma yang akan bisa ia pinta catatan pelajarannya. Hanya ada kehampaan.

Banyak karya yang telah Salma ciptakan namun hanya satu cerita pendek ini yang begitu mengenang di dalam tubuh Reza, meresap ke dalam darah dan terus mengalir ke seluruh jengkal tubuh cowok itu. Ini kisah tentang pertemuan mereka.

Ini bukan kisah romantis layaknya Habibie dan Ainun, Augustus dan Hazel, Jack dan Rose, atau pun Rangga dan Cinta. Ini kisah tentang dua anak manusia, keturunan Nabi Adam dan Siti Hawa, yang saling bertemu di sebuah acara besar tentang keperawatan di bilangan Jakarta Pusat.

Aku melihatnya, sosok yang berhasil membuatku kelimpungan di beberapa malam setelah kami bertemu. Dia datang dengan setelan kasualnya. Kemeja flanel kotak-kotak biru dan hitam dengan celana jeans panjang. Lengan kemejanya ia gulung hingga siku. Rambutnya disisir rapi dengan jambul. Sepatu converse hitam menghiasi telapak kakinya. See? Aku masih mengingat detail tentang dia walaupun pertemuan kita kira-kira pada tahun 2012, dua tahun yang lalu.

Mataku sempat terpaku, dia begitu berkharisma hingga bisa mencuri segala perhatianku dari seminar ini. Padahal, niatku ke sini bukan lah hanya sebuah iseng semata. Keperawatan adalah jiwaku dan aku sebagai salah satu perwakilan PMR di sekolah diminta untuk datang ke sini.

Namun perhatianku beralih karenanya. Hanya dia.

Setelah selesai seminar yang sudah pasti tak aku isi dengan benar, aku segera berlalu dari tempat dudukku, mencari sosok laki-laki yang saat itu belum aku kenal namanya. Dan dia ada di sana, dengan seorang yang sangat aku kenal.

TCP [1] : "Rebound"Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang