REZA bergeming menatap ponselnya dengan pandangan muram. Sudah belasan mungkin nyaris ratusan kali cowok itu menelepon Kirana hanya untuk memastikan bahwa cewek itu tak berada dalam bahaya. Dan, perasaannya semakin runyam ketika panggilan telepon di pukul tujuh pagi dari Adam yang mampu langsung membuatnya melajukan mobil bersama Thessa dan Dirga saat ini ke arah Bandung.
Cowok itu baru saja membuang panggilan alam rutinnya ketika ponselnya mulai memancarkan getaran di nakas. Reza dengan wajah nelangsa akibat semua yang akhir-akhir ini terjadi meraih ponsel tersebut, menatapnya lamat-lamat kemudian mengangkat panggilan dengan nama kontak 'Kak Adam' tersebut.
"Halo?"
"Where the hell is Kirana, Reza?!"
Reza membulatkan matanya besar. Justru ini pertanyaan yang ingin sekali dia tanyakan kepada Adam namun dia tak bisa melakukan itu. Ia takut mengecewakan Adam karena dirinya melalaikan sebuah janji.
"Gue justru yang mau nanya itu, Kak. Gue udah nyari ke berbagai tempat, bahkan gue udah nyamperin rumah lama Kirana, tapi Kirana nggak terlihat," jawab Reza sendu. Pikirannya semakin kalut dan terus memburuk ketika Adam justru menjawab dengan ketidakpengetahuannya.
"Apa yang lo lakuin sampai Kirana pergi dari rumah lo?"
Bisa Reza rasakan penekanan di setiap kata yang Adam lontarkan padanya. Reza menggigit bibirnya sendiri sebelum dia menceritakan segala hal yang terjadi tanpa satu pun kenyataan tertutupi. Bahkan cowok itu turut menceritakan garis besar kisahnya dengan Salma. Setelah Reza mengakhiri kisah singkatnya, Adam di seberang sana mengepalkan tangannya kuat-kuat. Jika Reza berada dalam jangkauannya, sudah pasti cowok itu akan menghabisi Reza saat ini juga.
"Apa lo sadar yang udah lo lakuin, hah? She trusted you, Reza! Lo menghancurkan dia saat dia udah hancur. Lo buat dia terluka ketika seluruh tubuhnya udah terluka. What the fuck are you doing to her?!"
Perkataan Adam menikam Reza telak. Bilah pisau itu menancap persis di tubuhnya, berputar di sana hingga mengoyak punggungnya. Rasa bersalah melebur dalam diri Reza.
"Dia baru kehilangan sosok ibu, dia percaya lo adalah satu-satunya yang mengerti dia. Bahkan dia lebih percaya sama lo dibanding sama gue, satu-satunya keluarga yang terus menopang dia! Dan, Kirana baru saja bangkit, Reza. Dia baru bangkit! For God's sake, Reza, lo buat dia hancur!!"
"Ini semua salah paham," sela Reza cepat sebelum Adam terus melontarkan kalimat menyudutkannya. Dia tahu bahwa dirinya salah niat untuk menolong Kirana. Tapi itu dulu, sekarang bukanlah itu alasannya.
"Gue memang bersalah, gue tahu. Gue punya niat yang salah sejak awal. Tapi itu dulu, Kak, sebelum gue akhirnya berpaling ke Kirana. Awalnya gue nggak percaya dengan yang baru aja terjadi. Setelah lebih dari dua tahun menyayangi Salma dan satu tahun memendam rindu, gue nggak percaya kalo gue bisa melupakan Salma secepat itu. Kirana mengubah semuanya dan sejak hari dimana gue jatuh, Salma udah nggak pernah hadir di pikiran gue. Hanya Kirana, dan cuman dia."
"Terus kenapa ada album foto yang lo ceritain tadi di meja belajar? Gue masih nggak percaya sama lo. Itu nggak masuk akal!"
"Gue tahu, semuanya tampak nggak masuk akal tapi ini yang benar-benar terjadi. Alasan album foto itu ada di sana karena kemarin malam gue pamit ke Salma untuk terakhir kalinya sebelum gue membuka sepenuh hati untuk Kirana. Tapi sebelum gue cerita, Kirana udah terlanjur menyimpulkan dan terjadilah ini semua ...."
Adam bergeming di depannya. Rasa kesalnya perlahan menyurut dan membentuk sebuah genangan penuh kesedihan. Adiknya kini menghilang karena sebuah kesalahpahaman dan Adam sangat tahu bahwa Kirana tidak dalam kondisi baik saat ini. Jahitan di lengannya sempat terbuka, membuat Kirana mendapatkan perbaikan benang jahit dan hari ini adalah jadwal benang jahit itu dilepas. Benang jahit tak bisa terlalu lama dalam kulit manusia, benang tersebut merupakan benda asing bagi tubuh dan harus dilepaskan. Jika tidak, sudah pasti akan menimbulkan efek buruk.
KAMU SEDANG MEMBACA
TCP [1] : "Rebound"
Teen FictionReza selalu mendamba Salma berada kembali ke dalam hidupnya. Kembali ke masa lampau dengan jalinan cinta yang ia limpahkan semuanya untuk gadis itu. Namun sayang, kematian merenggut semuanya. Kirana selalu mendamba setitik kehangatan di kehidupan ke...