9. Bullying

33K 2.2K 91
                                    

Author POV

"Caelah, gandengan aja. Mau nyebrang kemana sih pak buk." Ledek Salsha yang sedang berjalan bersama Steffi dan Dianty didepan (namakamu) dan Iqbaal

(Namakamu) langsung melepas genggamannya
"Apasih. Sirik aja." Kata (namakamu) sambil melangkah mendekati sahabatnya

Tapi, Iqbaal menariknya kembali sehingga (namakamu) berada disampingnya

"Temenin aku aja." Kata Iqbaal singkat, tapi imbasnya bagi (namakamu), beuh, ngefly.

(Namakamu) yang gemes akan tingkah Iqbaal memukul lengannya. "Alay."

"Euheum. Udah mulai ada yang cemburu nih." Sindir Steffi yang mendapat kekehan dari Salsha dan Dianty

"Pergi gak lo!" (Namakamu) menggerakkan tangannya seakan ingin melempar sesuatu

"Uh. Atut."

"Rese!" Geram (namakamu) yang membuat sahabatnya langsung lari sambil ketawa

"Udahlah, mereka cuma bercanda." Kata Iqbaal menenangkan (namakamu) yang masih aja menatap sebal, punggung temen gebleknya itu

"Abis dia ngeselin banget!"

Iqbaal tersenyum lalu berdiri dihadapan (namakamu)
"Kamu lucu deh kalo lagi ngambek gitu. Bikin gemes." Kata Iqbaal sambil mencubit pipi chubby (namakamu) dengan keras dan gemes

"Ah! Iqbaal lepas! Sakit! Ihh!" Balas (namakamu) dengan nada merajuk

Iqbaal tertawa dan melepas cubitannya, dia semakin ngakak saat melihat pipi kekasihnya sangat merah

"Rese! Sakit tau!" (Namakamu) mengerucutkan bibirnya sambil mengelus-ngelus pipinya

'Cup.'
'Cup.'

(Namakamu) tersentak saat Iqbaal mengecup kedua pipinya

"Udah gak sakit lagi kan? Pasti lah!" Kata Iqbaal pede, dia mengangkat kedua alisnya, membuat (namakamu) tertawa

•••

Iqbaal menunggu (namakamu) selesai membereskan alat-alat tulisnya.

Yea, sekarang sudah bel pulang. Dan Iqbaal ingin mengantar (namakamu) pulang

"(Nam), kita duluan ya.." Kata Dianty sambil keluar dari kelas

"Iya! Dadah! Hati-hati ya!" Balas (namakamu), dia menyleting tasnya dan memakainya

"Udah?" Tanya Iqbaal yang sudah ada disamping meja

(Namakamu) mengangguk. Iqbaal pun menggenggam tangan (namakamu) menuju parkiran

(Namakamu) menaikki motor Iqbaal dan mereka mulai menyusuri jalan raya, setelah sampai, (namakamu) turun kembali, dia tersenyum saat Iqbaal membuka kaca helmnya

"Dah!" Kata (namakamu) yang dibalas Iqbaal dengan lambaian

Tapi, tangan (namakamu) ditahan saat ingin membuka gerbang rumahnya

"Gak ada salam perpisahan?" Tanya Iqbaal sambil membuka helmnya, dia tersenyum miring dan menunjuk pipinya

"Jangan ngarep!" (Namakamu) pun langsung masuk tanpa memperdulikan teriakkan Iqbaal yang terus menggodanya

•••

(Namakamu) POV

Aaaaa.. Iqbaal.. bisa gak sih berhenti bersikap romantis kek gini.

Sumpah, daritadi jantung gue udah sport banget ini.

Gue memejamkan mata, mengingat kejadian saat diatas rooftop tadi.

She's (Namakamu) ✅Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang